Teman Baru

14 2 0
                                    


Sore itu,aku sedang duduk di tepi danau dekat rumah pohon yang ayah buat untuk ku sebagai hadiah ulang tahun ku sewaktu kecil. Aku memandang lurus menikmati keindahan yang ada di depan mata ku.

Hembusan angin yang begitu menenangkan jiwa.

Aku akan berada disini kalau suasana hati ku sedang tidak baik,tempat ini. Tempat ini hanya aku,ayah,dan kedua teman kecil ku dulu lah yang tahu. Tidak ada lagi tempat yang paling aku senangi selain disini. Pepohonan yang menjulang tinggi,danau yang sepi,dan kicauan burung kecil.

Mungkin kebanyakan orang akan merasa takut berada disini sendirian,namun tidak untuk ku.

Ayah pernah mengatakan bahwa "Sesungguh nya hitam dan putih itu berada di dalam diri mu sendiri. Hanya saja bagaimana cara kamu mengatasi itu semua. Kamu harus bisa mengendalikan hidup,termasuk rasa takut. Pada apapun itu"

Saat pikiran ku terus menerawang jauh,tiba tiba saja seseorang menepuk pundak ku dari belakang.

"Hai. Boleh aku duduk di sebelah mu?" tanya orang itu pada ku.

Aku mengernyitkan dahi ku bingung,baru kali ini ada orang yang tau tempat ini? Setau ku hanya aku,ayah dan teman kecil ku saja yang tau. Ah mungkin persepsi ku selama ini salah tentang itu,mungkin saja selama aku tidak kesini ada beberapa orang yang sering kemari.

"Hei,kenapa melamun?" tanya nya lagi sambil mengibaskan tangan di depan wajah ku.

"Ahh hehe tidak,tidak papa ko aku hanya heran saja. Baru kali ini ada seseorang yang datang ke tempat ini sendirian"jelas ku pada nya

"Emm boleh aku duduk dulu?" Aduhh kenapa aku jadi loading begini.

"Oh iya tentu silahkan,maafkan aku.. Em?"ucap ku tertahan karena aku tidak mengetahui siapa nama nya

"Ravelito Rivana,panggil saja Ravel. Dan.. Kamu?"

Oh ternyata nama nya Ravelito,nama yang bagus dan pas dengan wajah nya. Ganteng. Eh kenapa aku jadi ngelantur begini ya? Hhh.

"Rasyelina Putri panggil saja Asyel"jawab ku dengan senyum manis.

Ya itu nama ku,Rasyelina Putri biasa di panggil Asyel. Aku anak ke dua dari dua bersaudara,yang pertama yaitu Rasyka Putra dia kakak ku. Dan kami anak dari pasangan Jonathan Edward juga Andira Stefany.

Perasaan ku tiba tiba saja mendadak aneh berdekatan dengan cowok ini,kenapa ya? Dan seperti nya aku baru melihat nya sekarang,apa dia datang dari Jakarta? Tapi dia mirip dengan seseorang deh seperti nya,hanya saja ada yang berbeda sedikit tapi apa ya?

Pikiran ku terus saja menerka nerka tentang laki laki yang ada di sebelah ku saat ini. Ada sesuatu yang aneh disini,tapi apa? Semoga saja tidak ada apa apa

"Ada yang ingin kamu tanya kan Asyel?"ucap nya tanpa menoleh kepada ku.

Aneh. Apa dia mendengar semua isi kepala ku? Siapa dia? Apa dia punya indra ke enam? Pikiran ku terus saja bertanya tanya tentang siapa sebenernya Ravel ini.

Belum sempat aku menjawab nya,Ravel tiba tiba saja terkekeh

"Ravel,apa kamu pernah kesini sebelumnya?" tanya ku sambil menoleh pada nya

"Tidak" jawab nya singkat,jelas dan padat.

"Jadi kamu tersesat ya disini? Ya ampuuun bagaimana bisa sih,ya sudah ayo aku anter kamu pulang sekarang"cerocos ku

Namun ia malah tertawa,sampai mata nya hampir saja menghilang. Dasar cowok aneh bin ajaib,mau ku bantu malah tertawa. Tidak di pungkiri saat ini tanpa sadar alis ku naik sebelah,saking bingung nya

"Kau lucu sekali nona alis tebal hahaha" ucap nya

Apanya yang lucu sih? Sarap emang nih orang ya,mau ku bantu malah tengil seperti ini. Baru kali ini aku menemukan manusia seperti dia,dasar cowok aneh bin ajaib

"Kamu gila ya,aku ingin membantu mu keluar dari sini tapi kamu malah tertawa dan mengatakan kalau aku itu lucu. Dasar cowok aneh bin ajaib"cerocos ku lagi.

Seperti nya hari sudah mulai semakin sore,aku juga harus pulang sebelum bunda dan kakak mencari ku. Ya,kenapa hanya bunda dan kakak? Karena ayah ku sedang ada bisnis di luar Negeri.

Sebaik nya sebelum hari semakin malam aku harus cepat keluar dari hutan ini

"Kalau kamu mau pulang,pulang saja. Aku tidak apa apa disini,tapi..." ucap nya menggantung

"Tapi... Apa?" tanya ku

"Kamu mau kan menjadi teman ku?" tanya nya sambil tersenyum manis.




Deg.






Senyuman itu..

Ahh mungkin hanya khayalan ku saja. Tapi senyuman nya mirip sekali dengan nya,sebenarnya siapa laki laki ini? Atau ini hanya halusinasi ku saja

"Of course,jadi kamu tidak ingin pulang bersama ku?" tanya ku lagi. Ia menjawab dengan gelengan dan tersenyum pada ku

Aku pergi meninggalkan tempat ini dengan perasaan yang mungkin bisa dibilang aneh,baru beberapa langkah dari tempat ku tadi aku berhenti. Aku ingin menoleh ke belakang namun tidak jadi dan kedua sudut bibir ku ini tidak bisa menahan untuk tidak membentuk sebuah lengkungan. Teman baru,ucap ku dalam hati lalu aku melanjutkan langkah ku





*Tanpa Asyel tau,seseorang tengah menatap kepergian nya sambil tersenyum miris

RA-VEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang