Menyebalkan

10 2 0
                                    


"Asyeeeel Sykaaa cepet turun sayang,nanti telat loh sekolah nya. Asyeeeel Sykaaa" teriak bunda Dira

Dengan tergesa gesa Asyel menuruni tangga bersama kakak nya yaitu Syka. Syka itu adalah nama panggilan untuk Rasyka.

Saat sudah tiba di meja makan Asyel dan Syka berebutan duduk di sebelah Bunda nya

"Kakak ngalah dong iiiih sama yang kecil"ucap Asyel sambil berdesakan dengan kakak nya

Namun bukan Syka nama nya kalau ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Syel ada kecoa Syel awaaas" teriak Syka sambil menunjuk ke bawah meja

Tentu saja dengan spontan Asyel berteriak lalu lari ke arah Bunda nya yang sedang memanaskan makanan. Dari dulu Asyel sangat takut dengan serangga yang nama nya kecoa itu.

Sementara Syka tengah bersantai duduk di kursi yang ia mau sambil tertawa. Bunda Dira hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah kedua anak nya itu,Asyel memanyunkan bibir nya dan merangkul lengan Bunda nya.

Kebahagiaan terbersar Bunda Dira di dunia ini adalah dapat melihat anak anak tumbuh dan selalu ceria,Bunda Dira tidak bisa sehari saja tanpa melihat tingkah laku mereka yang selalu membuat hati nya menghangat.

Dulu ia pernah menelantarkan anak anak nya untuk mencari pundi pundi uang,setiap Asyel ingin diantar ke sekolah oleh nya ia selalu saja tidak bisa karena pekerjaan menantinya.

Setelah kejadian itu..

Bunda Dira memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih untuk mengurus anak anak nya. Suami nya Jonathan begitu senang saat mendengar Dira akan berhenti bekerja dan memilih sebagai ibu rumah tangga saja.

Sekarang hidup nya cukup tenang karena beberapa tahun ini keluarga mereka pindah dari Jakarta ke Puncak Bogor. Entah karena alasan apa suami nya itu mengajak mereka pindah kesana,namun mereka merasa nyaman tinggal di tempat baru mereka sekarang dan sedikit bernafas lega karena terbebas dari mereka.

"Bunda ko ngelamun sih bun,ayoo bun kita makan bersama nanti telat loh hihi" ucap Asyel

"Huh kamu ini sayang bisa aja" jawab Bunda nya sambil berjalan ke meja makan.


------

"Putri Syelin!"

Asyel yang sedang berjalan di koridor sekolah sambil menggendong tas nya tiba tiba saja seseorang memanggil nya dari belakang. Tanpa menoleh pun Asyel tau siapa orang itu.

Setelah menghela nafas ia membalikan tubuh nya. Orang itu malah menunjukan cengiran nya yang di balas dengan alis yang terakat sebelah seolah berkata,Kenapa?

"Jahat banget sih,masa pangeran nya di tinggal sendiri ke kelas" ucap nya cemberut sambil berjalan mendekati Asyel.

"Berhenti bilang seperti itu Rafael" ucap Asyel sambil memutar bola mata nya

Rafael Markus R. Ya itu nama orang yang memanggil Asyel tadi. Entah mengapa dari awal pertemuan nya Rafael selalu bilang kalau ia adalah Pangeran nya Asyel dan Asyel adalah Putri nya.

Aneh memang,tapi Asyel tidak ingin mempertanyakan hal itu. Namun lama kelamaan ia merasa risih karena semua murid perempuan di sekolah baru nya itu selalu saja menatap nya dengan tatapan sinis. Bahkan Asyel tidak memiliki teman di sekolah nya karena ia terkenal dengan sikap nya yang dingin dan jutek.

Kecuali... Rafael yang selalu saja mendekati nya. Rafael adalah murid yang terbilang cukup pintar di sekolah tapi juga cukup tengil. Semua murid perempuan disana begitu memuja Rafael karena ia juga seorang kapten team basket.

RA-VEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang