I - Namamu Elois

22 3 0
                                    

Maaf buat slow updatenya ya

"Bagaimana ini?"

"Tenanglah, kita harus menemukannya secepat mungkin"

"Bagaimana kita bisa tenang?! Aku sudah kehilangan Erin yang terjatuh dengan Devon! Dan Demi kemungkinan besar jatuh bersama Clove! Dan kemungkinan juga Seth dan Choi jatuh bersamu mereka! Kau bilang kita bisa tenang?!"

"Tenanglah Orlin, tenang, kita harus mencari Elois terlebih dahulu-"

"Bagaimana caranya? Dunia sudah kehilangan Harapan!"

"Tidak, selama kita masih punya Elois kita masih bisa menganggulanginya"

"Tetapi bagaimana caranya? HQ sudah hancur-"

"Walaupun susah, kita masih harus mencari cara untuk mengalirkan kekuatan kita, ayo- kita harus mencari Elois terlebih dahulu-"

Tokyo, Jepang, 7.30 A.M

"AKU TELAT!"

Seorang pemuda berlari keluar pintu apartmennya menenteng tas biru, membetulkan sepatunya, sambil menggigit lapisan roti di mulutnya. Rambut pirangnya acak-acakkan belum ia sisir dengan rapi.

"Hei, Sou nii-chan, jangan berlari begitu dong!" Teriak permpuan berumur 11 tahun melihat kakak laki-lakinya berlari ke arah tangga.

"Tidak bisa! Aku bisa telat" gumamnya berlari menuruni tangga. Saat ia sampai di lantai bawah, ia dengan cepat berlari ke stasiun terdekat, berlari menuruni tangga, menarik kartu keretanya dan menepelkannya ke atas scanner.

Kereta pada platform 3 akan segera datang.

Kereta pada platform 3 akan segera datang.

"Argh" gumamnya memekan lapisan roti tersebut. Ia berlari melompati berberapa tangga tepat saat pintu kereta platform 3 terbuka lebar. Dengan cepat ia berlari membelok, masuk ke kereta saat pintu kereta tersebut tertutup rapat.

"Yeah" serunya dengan santai membuka buku bahasa Jepangnya dan mulai menghafal berberapa kata.

Seorang pemuda dengan rambut hitam acak-acak menatap laki-laki dengan rambut pirang acak-acakkan tersebut dari gerbang di belakangnya, matanya menyipit.

'Hmm, lumayan juga'

***

"Aku datang tepat waktu bukan?" Tanya Sou dengan senyuman lebar kepada teman-temannya.

"Yah, 1 menit sebelum bel berbunyi" kata temannya menaikkan kacamatanya ke posisi semula.

"Tapi itu kan rekor terbaru, Touro" sahut temannya yang lagi satu dengan senyuman yang lebih lebar. Touro hanya mendesah menatap temannya, "Yah, 30 detik lebih cepat daripada sebelumnya" gerutunya.

"Bagus bukan?"

"SOU FUJISAKI! KAU MASUK TIM BASKET MERAH!" Teriak sang pelatih meniup peluitnya membuat Sou kesal karena ia harus masuk tim basket kali ini. Teman-temannya hanya tertawa kecil mendengar Sou masuk untuk main basket.

The Guardians : LynxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang