Siang ini, aku pergi ke mall. Rasanya kangen banget ga jalan-jalan, karena ka Dea belum balik dari manado. By the way, ka Dea itu kakak perempuanku, kami terpaut usia 3 tahun, aku sekarang duduk di bangku kelas 11 SMA, sedangkan ia pergi ke manado untuk melanjutkan sekolahnya disana sebagai mahasiswa Akutansi. Aku sangat dekat dengannya dibandingkan dengan adikku, Keyran. Ia duduk dibangku kelas delapan SMP. Jujur saja aku sedikit tak menyukainya, yaa karena dia sedikit manja sama mama dan sok cantik. Gak seperti ka Dea, dia itu benar benar cantik dan asik buat jadi saudara sekaligus sahabat curhat, hehe. Kita juga punya kebiasaan yang sama, yaitu mata kita selalu memerhatikan sekeliling kita untuk bahan cuci mata di manapun kita berada, yaa semua cewek pasti pernah ngelakuin hal yang sama lah bahkan jadi hobi hehe, yap tul nyari "cogan" haha."Keyraaaannn, baju gue lo kemanainn", teriakku sambil mengacak - acak lemariku mencari blues kesukaanku.
"Apaansih teriak teriak, kemarin udah aku taro di dalem lemari kok", jawabnya sambil teriak dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamarku.
"Gaada ih, gausa boong deh gue tau lo mau ngumpetin blues gue kan biar jadi milik lo", kataku kesal.
"Cari dulu pake mata jangan pake mulut, nanti kalo ketemu traktir aku yach", teriaknya tak mau kalah.
Setelah mencari - cari, ternyata blues itu terselip diantara celana jeansku. "Oh iya ada hehe, yaudah lo ikut gue ke mall nanti gue traktir waffle kesukaanlo deh", Jawabku mengalah, sebenarnya si aku ngajak dia ke mall bukan karena aku sudah nuduh keyran, tapi karena aku gada temen buat ke mall, kalo bukan karena itu juga aku gaakan sudi mengajaknya ke mall. Hih pakaiannya kalo ke mall bikin malu hihihi....
"Good girls", responnya dengan suara sok lembut yang membuatku jijik.
"Udah sono mandi, kalo engga gue tinggal lo", kataku mengancam.
Lalu aku dan Keyran bergegas pergi ke mall dengan semangat dan pamit pada Mama.
"Mamaaa,,,, aku sama Keyran jalan ya ke mall dulu ya, Mama Hana hati-hati dirumah, sore aku pulang", teriakku sambil bergegas masuk taksi dan melambaikan tanganku ke arah mama yang sedang berdiri di depan pintu rumah. By the way aku dan kedua saudarariku memang kadang suka manggil mama dengan sebutan "Mama Hana", karena aku, ka Dea dan Keyran menyukai namanya. Ia juga sangat mirip dengan ka Dea, dan sama cantiknya dengan ka Dea. Mama berambut pendek berwarna hitam pekat dan mama cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita yaitu tingginya sekitar 173 cm.
"Okee sayang, kamu berdua hati- hati, jangan pulang sore sore ya nak" teriaknya sambil melambaikan tangannya dan memberikan kiss bye nya.
~~~~~
Saat sampai di mall, aku langsung menarik tangan Keyran ke toilet mall untuk marapihkan cara berpakaiannya, dia itu suka berpakaian aneh. Hari ini ia pergi ke mall dengan memakai kaus lengan tangan panjang dan celana cut bray lalu dengan memakai flat shoes dan kaus kaki warna - warni.
"Sini ikut gue cepet", kataku gemas sambil menarik tangannya ke arah toilet.
"Ih apaansi, kasar banget deh sakit tau ditarik - tarik gini", jawabnya kesal sambil mencoba melepaskan tanganku dari lengan tangannya. Lalu, ia pun menyerah dan memilih untuk tetap menurut mengikutiku ke toilet. Dengan cepat, kusuruh ia melepaskan kaus kakinya dan langsung ku ikat rambutnya yang tergerai acak-acakan itu lalu kusuruh ia mengganti celana cut bray nya dengan celana jeans putih 3/4.
"Kan kalo gini cantik jadinya, kalo kaya tadi itu, lo kaya anak alay yang suka nongkrong di fly over", kataku sambil mengarahkan badan Keyran ke arah kaca washtafel.
"Iya iya terserah kaka aja dech, aku sih nurut nurut ajyah", jawabnya sok imut.
Aku hanya menanggapinya dengan bibir manyun dan bola mataku berputar.Setelah puas berjalan-jalan mengelilingi mall tiba-tiba Keyran memegang perutnya dan agak meringis karena perutnya bunyi dan perih karena lapar.
"Makan dulu dongs ka, akyu laper nich", katanya dengan suara agak keras dan sambil terus memegang perutnya.
"Iyeiye udah gausa megangin perut gitu terus, bikin malu tauga, kaya gapernah dikasi makan aja", responsku agak sinis.
Lalu aku bergegas ke Stories Waffle yang sangat ramai dengan anak remaja sebayaku dan Keyran. Bernuansa pink dan dengan bunga-bunga palsu yang terlihat asli jika dilihat dari jauh.
Kami pun langsung memesan dua waffle coklat dengan topping oreo kesukaanku dan punya Keyran dengan topping ice cream.Saat aku dan Keyran sedang menikmati waffle dengan sumringah, tiba-tiba seorang laki-laki tinggi berkulit putih dengan memakai kemeja kotak-kotak dan dilengkapi dengan sweater abu abu dan rambut klimis yang sedang jalan ditengah meja-meja di ujung dekat pintu memperhatikanku dengan teliti dan tersenyum tipis padaku, akupun agak bingung melihatnya.
"Ka Isheell? kaka ngeliatin siapa sih?", Keyran memperhatikan mataku yang memperhatikan cowok yang berjalan didepan sana.
"Gue ngerasa cowo yang di ujung sana itu merhatiin gue", kataku sambil menunjuk cowo itu.
Tiba-tiba ia berhenti didepanku dan Keyran yang membuatku terkejut saat melihat wajahnya dari dekat dan tiba-tiba aku merasa mengenalnya.
"Lo Ishell kan?, ini gue masa lo lupa sih min", sapanya so akrab. Tapi aku merasa mengenalnya karena memanggilku dengan sebutan "min".
"Jangan bilang lo Rio?", responku sambil bangkit dari kursi dan menatap Rio yang sangat berubah sekarang ini.
"Iyaa miminn gue", katanya sambil langsung memelukku dan berjingkrak-jingkrak memalukan dan langsung menjadi pusat perhatian orang orang yang ada di Stories Waffle itu sekaligus adikku sendiri yang melongo dengan waffle yang masih terjebak digiginya.
Lalu kami langsung melepaskan pelukan dan aku langsung menyuruhnya duduk tanpa memedulikan orang orang disekitar kita. By the way, Rio adalah teman dekatku sejak SD di Surabaya, kita dari dulu itu lengket banget kaya permen karet, tapi kita gapernah bertemu lagi sejak lulus dari SD karena aku pindah ke Jakarta.
"Eh yo, ko lu sekarang jadi ganteng si? perasaan gue ya 3 tahun yang lalu itu muka lu kaya kokoh kokoh cina dan lu itu gemuk banget kaya boboho", kataku langsung memulai pembicaraan karena sangat tak percaya bisa bertemu Rio disini.
"Ah bisa aja lo, yaa kira kira beberapa tahun yang lalu gue dapet pengampunan dari Tuhan, eh terus muka gue langsung ganteng gini deh, hahaha",
Rio dan aku sangat semangat bercerita, sampai lupa kalo di meja kami ada Keyran yang masih melongo ngeliatin aku sama Rio yang ngobrol gaada habisnya. Sampai Rio yang akhirnya tersadar akan Eksistensi makhluk yang melongo itu, hahaha."Eh shell, itu Keyran ya?",tanya Rio dengan nada berbisik ke arahku.
"Oh iya lupa, gua bawa anak ayam kesini. Keyran lo inget ga sama Si Rio ini? tetangga kita pas di surabaya. Jangan melongo mulu lo", tanyaku padanya sambil menunjuk Rio yang menaik turunkan alisnya. Keyran pun hanya menggelengkan kepalanya dengan mata yang masih melongo mengisyaratkan bahwa ia lupa pada Rio.
#alyafazah
Maklumi yaa kalo ceritanya agak gaenak dibaca atau ada kekurangan yang belum ke edit😊.
#Staywaitforthenextscene❤
salam manis, Alya.

YOU ARE READING
Ishella
Teen Fiction"Karena kamu, karena takdir. Karenanya aku bahagia"- Ishell "Kamu takkan tahu, apa yang sebenarnya yang terkubur di hatiku ini "- Rio Stay Wait for The Stories❤ salam manis, Alyafazah Instagram: @alyafzhr