RUMOR (2)

7 0 0
                                    

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya disya selasai menghabiskan makannya dan ingin menjelaskan hubungan antara dirinya dengan kevin.

"Jadi gini,gue sama ka kevin itu ngk ada hubungan apa-apa,kita cuman sebatas kakak dan adiknya,itu aja"jelas disya singkat,jelas dan padat.

"Masa sih,tapi lu kan deket banget sama ka kevin,kemana mana selalu berdua,makan bareng,pulang di anterin"celetuk hanila makin penasaran.

"Apa si lu,ngk percayaan banget jadi orang,gue sama ka kevin ngk ada hubungan apa-apa titik"ketus disya.

"Iya iya kita percaya sama lu sya,kita tuh cuman penasaran aja" sahut mefta dengan nada pelan agar disya tidak marah-marah.

"Udah ah gue mau balik ke kelas,badmood gue sama kalian semua,ngebahas itu mulu"pamit disya langsung membayar makanannya dan meninggalkan teman-temannya.

"Huftt disya marah deh"guman fasya.

"Dia selalu begitu,yaudah yuk kita balik ke kelas juga" ajak prila kepada yang lainnya.

Sesampainya mereka di kelas ternyata di dalam sudah ada guru matematika bu lala.

"Kalian habis darimana,kenapa baru masuk sekarang?" Tanya bu lala.

"Ehmm,itu bu kami habis nganterin disya ke uks,dia sedang tidak enak badan bu"bohong prila dengan mengatakan disya sedang sakit.

"Ya sudah silahkan kalian duduk ke tempat kalian"

Mereka pun duduk ke tempat mereka masing-masing.

"Lah kok disya ngk ada sih, katanya dia mau balik ke kelas?" Bisik prila ke mefta.

"Kagak tau dah,coba gue tanya ke azriel dulu deh"jawab mefta dan langsung menghadap ke belakang untuk menanyakan disya.

"Zriel tadi disya balik ke sini ngk?"tanya mefta.

"Lah si pea,kan lu bilang tadi ke bu lala nganterin disya ke uks"jawab azriel dengan cuek.

"ehh yang lebih pea,itu tuh cuman alasan gue doang"sewot mefta.

"Yaelah dasar geng peaa,yaudah gue mau cari disya dulu bye" bisik azriel.

"Bu saya ijin mau ke ruang guru,saya lupa kalo saya tadi di panggil sama bu dinda" ijin azriel dengan alasan.

"Ya sudah kamu boleh keluar"

~~~

Di lain tempat ternyata disya tidak kembali ke kelasnya melainkan ia menuju sebuah taman tempat yang sepi untuk menjernihkan pikirannya.

Selama 30 menit yang di lakukan disya hanya memejamkan matanya,tidak berniat untuk tidur banyak pikiran yang menghantuinya.

"Hei kok di sini,ini kan udah bel masuk,kenapa belum masuk ke kelas ?" Seseorang membuyarkan pikirannya.

"Eh ka kevin" bukannya menjawab pertanyaan kevin disya hanya tersenyum paksa.

"kenapa di sini sya ?" Tanya kevin kembali.

"Lagi gabut ka di kelas" sekilas senyum disya terpancar.

"pasti kamu mikirin gosip-gosip yang beredar di sekolah kan"

Disya terdiam tidak tau harus menjawab apa.

"Udah kamu ngk usah mikirin hal itu,biarin aja, ntar juga hilang sendiri gosip-gosip itu,aku kembali ke kelas dulu ya,gih sana kamu juga kembali ke kelas udah mau jam pulang nih"

lalu menghilanglah kevin dari hadapan disya.

Disya tetap masih berada di tempat itu.

~~~

"Nih orang kemana sih,udh gue cari cari di semua tempat kenapa ngk ketemu juga"

Azriel pun melangkah ke taman untuk memastikan keberadaan disya.

"Nah itu dia,ngapain sih itu orang malah bengong di sana,kesambet setan baru tau rasa" gerutu azriel dalam hati,Azriel pun berlari kecil menuju disya dan berniat untuk menjahili.

"DORRR" azriel dengan suara cempreng yang di buat-buatnya mengkagetkan disya.

"Sya lu ngapain sih di situ bengong aja,kesambet ntar lu"

"Ish lu ngagetin aja sih,kyk setan lu tiba-tiba muncul" disya pun menjawab dengan kesalnya.

"Yaelah kesel sendiri nih orang,udah yuk ikut gue balik ke kelas bel pulang udh bunyi nih" azriel pun menarik tangan disya pelan,bel pulang pun berbunyi sesuai dugaan azriel.

~~~
Saat dalam perjalanan pulang disya seperti melihat laki-laki yang pernah mengerjainya dengan permen.

"Ehh cewek,lu yang pernah gue kasih permen itu kan" laki-laki itu menghampiri disya.

Disya hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil.

"Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang,nama gue steffan daniello,panggil aja steff" laki-laki itu pun mengajak disya berkenalan.

"Ehh iya nama gue disya" balas disya dengan senyum kikuknya.

"Lu mau pulang ya,mau gue anterin ngk?" Steff menawarkan tumpangan untuk pulang.

"Emh ngk deh gue pulang sama temen gue,itu tmn gue udh dateng,duluan yaaa"jawab disya terburu-buru dan langsung berlari kearah orang yang sebenarnya tidak di kenalnya.

"Oke hati-hati ya" steff berteriak dan melambaikan tangannya.

Disya sudah merasa sudah jauh dari pandangan steff dan merasa lega karena dia tidak ingin di antar pulang olehnya.

"Untung aja gue bisa nolak dia secara halus" "Duhh kok gue dag dig dug gini sih, biasa aja dong sya" Gumam disya sambil menetralkan diri.

~~~

Di sekolah

"Hai disya" Sapa kevin yang tiba-tiba datang dari belakang disya

"Oh Hai ka kevin" Jawab disya sambil tersenyum tipis

"Pulang sekolah nanti jalan yukk" Sebuah ajakan kevin yang membuat disya melongo.

"Ehh hmmm"

"Ayolah, ada yang mau aku cari nih di toko buku"

"Tapi kaa" disya yang ingin menolak ajakan kevin terpotong oleh ucapan kevin

"Ngk ada tapi tapian deh, nanti pulang sekolah aku tunggu di gerbang ya" Ucap kevin dan ia langsung berlari ke kelasnya disya pun tak sempat menolak ajakannya.

~~~

setelah bel pulang sekolah kevin sudah berada didepan kelas disya menunggu mereka semua keluar kelas,disya pun keluar dan kevin pun menyapanya.

"Hi sya,yuk jalan" 

"oke ka" jawab disya agak malas. "huffttt makin rame deh rumor rumor ngk jelas" gerutu disya dalam hati.

~~~

setelah sampai di sebuah mall mereka berjalan mengelilingi sebuah toko buku,kevin pun sedang memilih sebuah buku dan langsung membelinya.

"udah kan ka,yuk pulang" tanya disya yang sangat ingin segera pulang.

"kita makan dulu ya" ajak kevin "ngk deh ka,soalnya aku udh lelah" tolak disya,mau tidak mau terpaksa kevin mengiyakannya.






Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang