Chapter 1: Gadis yang dibuang.

63 7 4
                                    

   Namanya Marissa Arinia Putri, gadis yang berdarah Makassar campuran Aceh itu berumur 15 tahun. Ia tinggal seorang diri, kedua orang tuanya telah bercerai sejak ia masih berumur 4 tahun, betapa na'as nasib nya, sejak kecil sudah di landa ke-malangan.

Ia memiliki dua bola mata berwarna coklat terang, rambut nan bergelombang serta hitam legam, wajahnya boleh dibilang rupawan, namun Risa yang sedari kecil tidak pernah diajarkan untuk merawat diri pun penampilannya menjadi tidak karuan. Risa merupakan gadis yang tak banyak bicara, lebih sering melamun daripada bergaul dengan teman seumurannya.

Risa tinggal disebuah apartment dekat sekolahnya, ia hidup sendiri, biaya dan kebutuhan ibu nya yang menanggung, karena ibunya kini telah menikah dengan pria lain yang 'lebih' kaya dari ayahnya.

6.30 AM
Risa mulai membuka matanya yang sayu, melihat ke arah jam dinding, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 6.30, ia mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.

Selesai berpakaian, Risa memasak nasi goreng, karna ia jauh dari orang tua, mau tidak mau tuntutan untuk menjadi mandiri dan multi-talenta harus bisa dikuasai oleh Risa.

Risa memakan nasi goreng buatannya, mengemasi bekal sambil menghela nafas "haa..."

7.30
Ia bersekolah di SMA Global, sekolah yang berisi anak-anak emas atau yang biasa kalian sebut, 'mereka yang terlahir bagai berlian' yep, orang-orang kaya nan terpandang.

Risa berjalan menyusuri SMA yang megah nya luar biasa, ia sangat nervous, karna ia tidak bisa berada di kerumunan orang banyak, terutama orang-orang kaya yang sekarang sedang menatapnya rendah.

Mereka semua mengangkat dagu mereka, membusungkan dada nya serta berjalan dengan tatapan merendahkan.
Risa merasa bagaikan seekor kijang di antara kerumunan para singa.

Ia perlahan-lahan melangkahkan kakinya menuju ruang kelas- sebelum seseorang menabraknya. Krekk! Kacamata bulat yang dipakainya jatuh dan sedikit pecah, ia segera mengambilnya lalu menunduk sambil meminta maaf "m-m.. maaf! A-aku.. tidak-" sebelum ia sempat melanjutkan kalimatnya, ia merasakan genggaman erat seseorang di rambutnya, Risa merintih, ia melihat seorang gadis tengah menjambak rambutnya serta menatapnya tajam.

"Kalau jalan itu pakai mata, dasar sampah!" Lontarnya sambil menggenggam rambut Risa lebih kuat.
"M-maaf.. maafkan aku!!" Gadis itu melepaskan genggamannya dari rambut Risa, "Awas kau ya!" dan berlalu meninggalkannya.

Risa segera bergegas mencari kelasnya, 11 IPA 1, Ia membuka pintu tersebut dan saat itu pula angin dingin menghembusnya.

Ia duduk di depan karena sudah tidak ada bangku yang tersisa kecuali itu dan meja belakang yang nampaknya sudah tidak terpakai, ia menaruh tasnya di atas meja, tiba-tiba seisi kelas menjadi ricuh, 'Selamat datang' , 'semoga tuhan memberkati mu' , 'sehat selalu ya!' Dan kalimat-kalimat do'a lainnya terucap begitu seorang gadia masuk, Risa melihatnya..

Gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah seseorang yang tadi pagi menabrak dan menjambak rambutnya. Risa melihat di nametag nya, bahwa namanya adalah Jessica Wulandari, gadis berkulit putih dengan mata sipit yang tidak mancung namun wajahnya memang cantik.

Risa tak sengaja bertemu mata dengan gadis itu, sontak gadis kejam itu mendatangi mejanya, BRAAK! Ia mendobrak meja Risa, lalu membuang tasnya "Heh! Ini tempatku, berani-berani nya kau duduk disini! Kau itu memang sampah ya!" Jessica menggenggam pipi Risa dengan amat kuat, lalu melepaskannya dengan kasar.

Risa didorong olehnya hingga tersungkur dilantai, ia mengambil tas biru miliknya lalu memeluknya, se antera kelas langsung sunyi, "Tempat mu itu di belakang! Punya mata tidak?! Kau itu sampah, pantasnya duduk di tempat sampah!" Caci nya sambil mendorong-dorong bahu Risa.

Risa segera bangkit dan pergi ke belakang. Ia menaruh tasnya di atas meja usang penuh debu, serta bangku yang sudah agak lapuk.

Ia ingin menangis tetapi masih menahannya, bahkan teman yang duduk di depan mejanya malah menjauh, ia benar-benar sendiri dibelakang.

Saat itu juga ia menyadari, bahwa dirinya, Risa, adalah gadis yang di buang.

Chapter 1: End.

抱きしめたい 。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang