Chapter 2: The Red Rose

20 1 1
                                    

Berminggu-minggu Risa menjalani kehidupannya yang menyedihkan, tanpa siapapun disisinya, termasuk orang tua ataupun teman.

Setiap hari, disekolah, Jessica selalu mem-bully nya, ia tidak sekedar mencaci Risa tapi juga menyiksa Risa secara fisik, mulai dari menguncikannya di kamar mandi, mendorongnya hingga terjatuh, menumpahkan jus ke baju Risa dengan sengaja, sampai menjambak dan menempeleng kepalanya.

Namun kemarin mungkin adalah hari terburuk nya, ia mengendarai sepeda ke sekolahnya, namun Jessica melihatnya dan langsung menghampiri dirinya, "Hey sampah! Minggir!" Jessica menendang sepeda Risa hingga terjatuh, lalu beberapa orang lagi datang menghampiri mereka, dan.. mereka menendang serta menginjak sepeda Risa, Jessica pun tidak tinggal diam, ia kembali menggenggam kerah baju Risa, "mati saja sana!" lalu tertawa cekikikan sebelum akhirnya ia dan kawan-kawannya lari meninggalkan Risa sendiri.

Risa mendirikan sepedanya yang agak penyok karna ulah gadis-gadis jahat tadi, ia sedih sekali, memangnya, apa sih salahnya hingga Jessica amat benci kepadanya?

Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi Risa, ia pulang membawa sepedanya sambil terus menangis, orang-orang yang melihatnya mengira Risa adalah anak yang bermasalah, namun kenyataannya memang dia anak dari keluarga broken-home.

Risa masih terus menangis hingga ia tiba dirumah, tanpa memikirkan apapun, Risa langsung membaringkan dirinya di ranjang, dan tanpa sadar ia tertidur dalam larutan kesedihannya.

6.30 AM
Sekarang adalah hari Jum'at, kelas dimulai 30 menit lebih cepat yaitu pada pukul 7.30 sedangkan sekarang masih pukul 6.30, Risa membuka matanya yang nampak sembab akibat tangisannya kemarin.

Ia menjejakkan kaki nya ke lantai, lalu duduk untuk beberapa menit sebelum akhirnya ia pergi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap.

7.25
Sepedanya sudah banyak yang penyok akibat kemarin, jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki seperti biasanya ke sekolah.
Risa memegang knob pintu, menghela nafas lalu membuka pintu yang terbuat dari kaca itu, ia berjalan ke tempat duduknya, tempat paling belakang yang di asingkan oleh seluruh teman-teman sekelasnya.

5 menit berlalu dan sekarang kelas Fisika akan di mulai, seorang pria dengan jas hitam dan kemeja putih serta celana bahan berwarna hitam memasuki ruangan itu, Mr. Johnny, di ikuti oleh seorang gadis, kelihatannya ia adalah anak baru.

Wangi parfum anak itu tercium dalam kelas, wewangian bunga khas dari negeri sakura, Jepang.

"G'morning class, hari ini kalian mendapatkan teman baru" ucap Mr. Johnny sambil memegang pundak anak gadis itu.
"Please introduce yourself." Tambahnya, disambut oleh anggukan dari anak itu.

"Good morning! Nama saya Misako Reina, 15 tahun, asal Jepang, saya pindah atas dasar pertukaran pelajar. Saya bisa sedikit Bahasa Indonesia, i hope we can be good friends, i'm looking forward for it! Douzo yoroshiku onegaishimasu." Itulah perkenalan yang diucapkan oleh gadis cantik yang memiliki berkulit putih seputih salju, berambut lurus dan hitam, ber-bola mata hitam legam, berhidung mancung, pipi yang merona, bibir merah ceri, serta tubuh yang langsing itu, benar-benar suatu karya ciptaan tuhan yang indah.

"You can sit, wherever you want." Ucap Mr. Johnny padanya, memang tidak ada bangku yang kosong selain di sebelah Risa, namun anak-anak sekelas jadi ribut, mereka menginginkan untuk duduk bersama Misako, "Hey, sit with me? You seem like a nice girl" tawar Jessica, tetapi Misako hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum . "Here's an empty seat" . "You can sit here" dan banyak lagi celoteh dari anak-anak di kelas, namun Misako hanya melemparkan senyum kepada mereka semua, dan berjalan ke arah... Risa!

"Umm.. can i sit here?" Tanyanya pada Risa yang terlihat sangat gugup, Risa hanya mengangguk pelan sambil berkata "u-uh.. sure.." .

Jujur saja kemampuan berbahasa asing Risa itu boleh dibilang sangat bagus, ia dapat berbicara dalam 10 bahasa! Indonesia, Inggris, Jepang, Mandarin, Spanyol, Korea, Jerman, China, Swedia, dan Rusia.

Hal itu membuat seisi kelas termasuk Jessica tambah jengkel kepada Risa, Jessica menatapnya dengan sinis, Risa tidak berani melihat tatapan tajam yang dilemparkan oleh Jessica pada dirinya.

"Untuk seluruh ketua kelas, diharapkan untuk berkumpul di aula karena ada pemberitahuan. Sekali lagi, untuk seluruh ketua kelas, diharapkan untuk berkumpul di aula karena ada pemberitahuan. Penting!" Suara dari speaker kelas berbunyi dan menggema, membuat seisi kelas terdiam sejenak, sampai seorang anak berdiri, seorang anak cowok yang diyakini adalah ketua kelas 11 IPA 1.

Ia keluar dari kelas dan segera pergi ke aula.

Jessica berdiri dari kursi 'emas' nya, ia berjalan bak putri raja, lalu menghampiri meja yang di duduki Risa dan Misako.
"Aku mengingat mu, sayang~" ucapnya sambil meninggalkan secarik kertas di atas meja Risa.

Risa membukanya dengan tangan gemetar, "Hello? Are you okay? Kamu baik-baik saja?" Tiba-tiba Misako membuka pembicaraan, logat Jepangnya membuat kalimat itu terdengar lucu, sebagaimana layaknya nada bicara gadis-gadis Jepang lainnya.

"Y-yeah.. thank you for asking.." setelah menjawab pertanyaan Misako, ia tersenyum tipis, dan memutuskan untuk membuka kertas itu nanti.

"Well, you seem nice! Siapa nama mu?" Tanya Misako
"I-i'm Marissa, y-you.. can call me... Risa" suara serak dan pelan milik Risa agak membuat Misako khawatir.

"I'm Misako Reina, and you can call me Reina! Or Misako! Or.. Misa-chan? I'm Misa-chan and you're Risa-chan! We're both twins!" Misako menjabat tangan Risa, tangan yang selalu dingin.

"I.. i like.. your- name, Reina.." Risa menundukkan kepalanya, menatap kearah tangannya yang digenggam oleh Reina, tangan hangat yang belum pernah ia rasakan selama ini, Risa tersenyum melihatnya.

Reina, ya gadis yang berasal dari Jepang dengan wajah bak putri raja pada masa Edo. Dia Adalah sang Mawar Merah atau The Red Rose.

Chapter 2: The Red Rose, End.

Sebenarnya, dari sinilah cerita baru akan benar-benar dimulai.. tunggu saja, oke? /laughs/
Kira-kira.. isi surat dari Jessica apa ya?? hahahahahah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

抱きしめたい 。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang