1. First Meet

69.1K 2.1K 34
                                    

[Selesai di revisi]

Suara dentuman musik di bar hotel ini seakan memecahkan telinga siapa saja yang mendengarkannya, termasuk seorang perempuan yang sedang duduk sambil meminum segelas wine ini.

"Tolong satu wine lagi."

Ucap perempuan bergaun biru itu sambil terengah, tak berselang lama datanglah seorang wanita dengan terburu-buru menuju meja tempat gadis itu duduk

"Valerie!! Sudah berapa kali aku katakan, jangan minum sampai mabuk! Kau tak mendengarkanku hah?!" Ucap seorang perempuan lainnya dengan setengah berteriak karena suara musik yang terdengar memejah telinga.

"Ah Rachel, kepalaku tiba-tiba pening, aku mau pergi ke kamar dulu, bye." Ucap wanita yang dipanggil Valerie atau lengkap nya Valerie Windson. Wanita yang bernama Rachel ini melototkan matanya,

"Valerie!" Teriaknya, tetapi Valerie hanya menggeleng sambil mengangkat tangan nya, seakan menyatakan bahwa ia baik-baik saja.

Setibanya di kamar Hotel,Valerie berjalan menuju lobi dan memasuki lift,tangan mungilnya mencoba menekan tombol angka,tapi selalu gagal karena ia sudah terlampau mabuk saat ini. Ia kemudian menggeram kesal,

"Sialan!! 1...5.."

Wajahnya mendekat pada angka-angka tersebut,akhirnya Valerie sampai di lantai 15 setelah waktunya terkuras habis di lift.
Valerie mencoba mengamati angka yang berada di setiap pintu kamar hotel "1506" guman nya pelan.

***

Disisi lain,tampak seorang lelaki jangkung tengah berciuman panas dengan seorang wanita, lelaki itu seakan tak perduli dengan baju nya yang sudah terlepas entah dimana yang menyebabkan ia bertelanjang dada yang menbuat otot-otot dibadannya tercetak dengan sempurna,lelaki itu menyudahi ciuman nya dan menatap tajam wanita didepan nya, wanita itu hanya mengerucutkan bibirnya kesal,

"Alice, lebih baik kita berhenti saja. Aku sudah muak dengan mu," Ucap lelaki itu dingin,wanita itu menatap tajam lelaki didepan nya,

"Jason. Aku mencintaimu..Sungguh." Ucap wanita itu mulai terisak, lelaki yang dipanggil Jason tersenyum meremehkan,

"Kau mencintai hartaku Alice bukan diriku." Sekali lagi, ia berbicara dengan nada datar. Wanita dengan baju kekurangan bahan itu mulai menangis.

"Simpan air mata palsumu itu dan cepat pergi dari kamarku sebelum kupanggil security." Ucap Jason sambil memungut bajunya yang berserakan dan pergi dari hadapan wanita yang bernama Alice itu,

"Lelaki brengsek! Lihat saja nanti. Kau akan bertekuk lutut padaku Jason! Ingat itu!" Ucap Alice berteriak, dan tentu saja Jason mendengarnya dan dibalas dengan senyuman meremehkan.
Alice mulai membuka knop pintu dan menutupnya dengan amat keras yang menyebabkan angka terakhir di pintu tersebut terbalik menjadi '6' .

Valerie masih dengan kegiatan mencari kamarnya. Ia mulai mendengus, rasa sakit dikepalanya sudah tak bisa ia hindarkan. Baru saja ia hendak berteriak frustasi, perempuan ini kemudian bersorak gembira saat melihat kamar bernomor "1506" tepat didepan matanya. Perempuan itu kemudian menekan angka di pintu masuk, namun gagal. Ia terlihat murka, bagaimana mungkin hotel semewah ini memiliki fasilitas yang tidak berbeda dari penginapan tua. Ia menggeram frustasi, niatnya untuk istirahat sudah sirna namun otaknya sudah lelah ditambah pengaruh alkohol sialan ini telah memengaruhi seluruh tubuhnya.
Ia memicingkan matanya menatap pintu berwarna coklat itu. Tak berselang ia menendang pintu malang itu dengan membabi buta.

"Pintu brengsek! Buka! Jangan sampai aku menuntutmu sialan! Hotel gila ini ini.." Ia terus meracau tanpa berhenti dari kegiatan menendangnya.

Jason yang saat itu tengah frustasi dengan aktivitas kantornya bertambah kesal saat seseorang menendang dan mengumpat dari Balik pintu kamarnya. Pria yang setengah telanjang itu mengerutkan dahinya dan berjalan menuju pintu masuk, bersiap mengumpat orang yang dengan berani berbuat gaduh di depan kamarnya.

"APA YANG KAU LAK-" Teriakan Jason terhenti ketika seorang perempuan langsung memeluknya dengan erat.
Jason mengernyit. Apa-apaan ini?!

"HEI JALANG! APA YANG KAU LAKUKAN!?" Teriak Jason sambil mendorong kuat badan Valerie yang menempel bagai bunglon di badannya.

"Pintu brengsek! Kenapa kau tidak buka sejak tadi sialan!" Balas Valerie dengan intonasi yang mengalahkan nada sopran.

"Hotel ini sangat payah hahaha Hei pintu! Kau! Kenapa kau baru membukanya sekarang!? Tidakkah kau lihat aku sangat lelah?" Valerie terus meracau tanpa henti.

Dahi Jason mengernyit. Apa yang terjadi? Apa perempuan ini baru saja memanggilnya 'pintu'? Tapi kenapa?

Pria ini sedikit mengendus dan bau alkohol memenuhi indera penciumannya.
Sekali lagi, Valerie memeluk Jason dengan sangat kuat sehingga membuat pria itu sedikit terhuyung ke belakang.

"Rasakan ini, pintu! Kau harus menerima hukuman!" Valerie melepas pelukannya dan melompat ke badan Jason. Tangannya ia gulungkan di leher berotot pria itu.
Reaksi Jason? Pria itu masih shock atas tindakan perempuan asing di depannya ini.
Seketika Jason sadar dan mencoba melepas pelukan Valerie. Namun sayang, perempuan itu seperti menaruh lem di badannya sehingga dorongan Jason tidak berguna saat ini.

"Lepas." Ucap Jason singkat dengan nada suara rendah. Siapapun tau jika nada rendah yang mengalahkan Bass milik Jason keluar, itu artinya pria ini sedang emosi atau bahkan bersiap untuk mengatakan hal menyakitkan pada lawan.

Tidak, Valerie bahkan tidak memperdulikan wajah Jason yang sudah terlewat dingin. Perempuan mabuk ini seakan sibuk dengan dunia fantasi dan 'si pintu sialan' nya.

"Rasakan ini!" Valerie dengan tidak tau malu mencium bibir Jason dan membuat lawannya terkejut. Jason melebarkan matanya kemudian ikut dalam permainan perempuan yang bahkan ia tidak tau namanya ini. Jason kemudian menutup pintu menggunakan kakinya dan membawa Valerie menuju kasur king size miliknya.

Jason adalah pria normal, tentu saja ia akan terangsang jika seorang perempuan memancingnya. Katakan, pria normal mana yang tidak terangsang saat melihat bahkan melakukan sentuhan fisik dengan lawan jenis? Tidak ada! Ya, kecuali dia penyuka sesama jenis.

Kegiatan kedua manusia berbeda gender ini terus berlanjut hingga tidak ada satupun benang yang menempel di badan.
Kegiatan panas ini sedikit menghilangkan akal sehat Jason karena perempuan yang tengah mendesah berat ini memiliki porsi tubuh yang mungil dan pas. Jason menyukainya, tidak. Maksudnya Jason menyukai badan yang seperti ini.

Kegiatan keduanya berhenti saat jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Kegiatan yang panas dan erotis itu sungguh membuat Jason menjadi pecandu seks dengan tiba-tiba. Jason juga baru menyadari bahwa perempuan di sampingnya ini masih perawan. Gila! Apakah ia sedang bercinta dengan gadis dibawah umur? Apa umurnya 15 tahun?
Tidak ingin memikirkan hal yang tabu. Jason kemudian menutup matanya kembali, menyusul Valerie yang saat itu sudah tertidur atau bahkan pingsan karena saat Jason berada di puncaknya, perempuan itu sudah tidak sadarkan diri.

Sinar mentari pagi seakan menusuk kulit mulus perempuan yang sedang tertidur itu, matanya mulai bergerak dan membuka secara perlahan, Valerie mengerutkan dahinya. Rasa sakit dikepala nya masih ia rasakan. Ia mencoba bangun, tetapi ada sesuatu diperutnya yang sangat berat. Perempuan itu kemudian menyibakan selimutnya dan mendapat tangan kekar pria sedang memeluknya erat dan tak kalah kaget ia melihat tubuhnya yang sudah full naked, Valerie yang masih setengah sadar itu kemudian tersadar sepenuhnya dan berteriak.

"KAMU SIAPA?! APA YANG KAMU LAKUKAN PADAKU!" Teriakan nya membuat pria disampingnya terbangun dan melihat kearah sumber suara. Ia terkejut. Mata pria ini memicing. Tunggu dulu, mengapa karyawannya ada di kamar yang sama dengan dirinya? bahkan berada di ranjang nya? Jangan tanya darimana Jason mengenali karyawannya. Pria itu terkadang memeriksa semua file serta kegiatan karyawan yang bekerja di kantornya.

Valerie yang mengenal pria tersebut sontak menjauh sambil membawa selimut dengan wajah frustasi, lelaki yang sama full naked dengannya itu menarik kembali selimut itu karena bagian bawahnya terlihat. Catat. Terlihat didepan mata Valerie!

"VALERIE WINDSON??!!"

"MR. CARTWRIGHT!??!"

TBC

Kalo masih ada kesalahan, komen aja guys..Aku udah beberapa kali cek tapi kalo masih ada yang salah tinggal komen aja. Saran dan masukan kalian bakal jadi pelajaran buat aku ꈍᴗꈍ

Fault Marriage [ REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang