Kata orang, aku lemah, kata orang aku hanyalah seorang wanita sakit sakitan . tapi kenapa?
Aku bisa berjalan, aku bisa makan, aku masih bisa segalanya.Kala itu, ibu dan ayah membawaku kesana kesini mencari pengobatan terbaik untukku. Hingga menjual beberapa aset yang mereka miliki .
Ya begitulah, hasilnya tetap saja .
Aku pasrahkan semua pada Tuhan. Aku bersyukur masih bisa melakukan sesuatu layaknya orang sehat .Terkadang, aku merasa bahwa hidupku sudah tak lama lagi. Bukan khayalan, namun perasaanku mengatakan .
Pagi hari aku hanya duduk terdiam di balkon rumah memandang fajar setelah subuh. Siang hari, hanya tontonan televisi yang dapat menghiburku. Malam hari, hanya bintang dan rembulan yang menemaniku. Sungguh sepi hari hariku. Tapi tenang, aku jomblo bahagia kok.
Setelah lulus SMA sebenarnya aku sangat ingin melanjutkan kuliah, hanya saja kondisiku yang kurang memungkinkan .
Nah, pasti kalian bertanya- tanya sakit apa sih ? Oke, aku mengidap leukimia limfoblastik akut.
Penyakit ini mengharuskan ku banyak istirahat, mengurangi segala aktivitas dan pengobatan penyakit ini memiliki 3 tahap yang sungguh menyita waktu .Mulai terapi induksi, konsolidasi, dan itu semua membutuhkan waktu yang tidak sebentar.Orang tuaku memang tidak memperbolehkanku keluar rumah. Ya , aku tau. Mungkin mereka mengkhwatirkan keadaanku.
Hari demi hari aku lewati, bukan semakin menyenangkan namun jenuh yang sangat aku rasakan .
Setelah adzan ashar berkumandang, aku memilih untuk kabur dari rumah . Eittttss !!!! tunggu dulu, aku bukan kabur untuk hal buruk, tapi aku hanya ingin melihat indahnya senja di sore hari .Ketika aku duduk di pinggiran pantai , disana ada seorang pria dengan menggunakan shall di lehernya memakai jeans hitam dan jaket berwarna putih.
Di pantai itu hanya ada aku dan dia.Berjam jam aku menunggu senja hingga senja yang indah menampakkan sinarnya , aku dan dia sama sekali tak saling bicara , entahlah, aku juga tak ingin berbicara denganya.
..........................
YOU ARE READING
senja
Non-FictionSenja itu hanya terdiam memandang pantai indah dengan tenang ... bukan khayalan namun perasaan yang mengatakan , senja kala itu memang awal dan akhir pertemuan.