That Man

60 12 2
                                    

Setelah masuk kamar, aku bergegas mandi dan seperti biasanya, aku selalu pergi ke balkon rumah untuk memandang langit penuh bintang dan indahnya rembulan.
Hanya itulah yang menjadi hiburanku di saat malam datang.

Sembari memandang langit indah penuh bintang dengan secangkir teh panas ditangan, aku melihat seseorang melintas depan rumah. Jam telah menunjukkan pukul 8 malam , sudah selarut itu masih saja ada seseorang yang berkeliaran tanpa seorang teman.

Ketika aku perhatikan dengan seksama, orang itu memakai baju putih dengan mengenakan shall yang menutupi leher. persis dengan seseorang yang kutemui di pantai. Ternyata benar dia adalah pria yang kutemui tadi.

"Aneh sekali, siapa sih dia? berjalan sendiri, udah malam gini baru pulang dari pantai? udahlah gak penting banget lelaki aneh itu."

Waktu semakin larut dan aku beranjak ke tempat tidur , mataku sudah tak tahan , mungkin pengaruh obat yang aku konsumsi tadi.

in the morning

Ayam berkokok menandakan pagi telah datang, alarm berdering dengan kerasnya hingga mengusik tidur nyenyakku. Aku bergegas mandi dan sholat subuh.

setelah sholat aku merapikan tempat tidur dan segera menuju meja makan.
Ya, setiap pagi aku selalu makan bersama ibu dan ayah , hal itu sudah menjadi rutinitas kami sejak aku kecil.

Hari ini, ibu dan ayah akan pulang malam. ini kesempatanku untuk main keluar rumah. Aku bergegas menatap cermin dan bersolek didepannya sembari menata rambut dan memberi sedikit sentuhan bedak pada wajah.

aku senang sekali hari ini bisa jalan jalan keluar rumah walaupun tanpa izin ibu dan ayah.
Pantai adalah salah satu tempat favoritku, jadi setiap ada waktu aku selalu pergi kesana disaat matahari akan tenggelam.

Lagi- lagi, disana ada lelaki yang kutemui kemarin. Kali ini dia menggunakan pakaian berwarna abu abu , jeans putih dan tanpa shall lagi di lehernya. Aku penasaran, siapa sih dia?

Hampir satu jam lamanya aku berdiam diri di tepi pantai sambil menikmati secawan teh madu ditanganku. Namun, lelaki itu tetap kukuh dengan diamnya.

Aku mencoba memberanikan diri untuk mendekati lelaki itu.
.............................

senjaWhere stories live. Discover now