Setelah senja akan berakhir, langit mulai gelap menandakan malam segera tiba, dan aku memilih untuk pulang kerumah . Pasti ayah dan ibu telah khawatir mencariku.
Namun aneh, lelaki itu tetap saja terdiam sambil memandang pantai dengan tenang."Sudahlah bukan urusanku." Aku beranjak pergi dari pantai untuk pulang kerumah . Ketika aku di halaman rumah aku sangat bingung.
"gimana ya caranya masuk rumah biar gak ketahuan? Mau lewat belakang, dibelakang gak ada pintu. Mau lewat samping? Apalagi. Cuma ada jendela kecil, gak mungkin banget deh lewat situ. Emmm yaudahlah lewat depan aja.. "
Aku berjalan dengan sangat hati-hati, melewati semak semak menuju pintu depan.
"Uuuuhhh udah kayak maling aja deh aku jalanya sembunyi-sembunyi gini."
"Nay! Dari mana saja kamu!"teriak seseorang.
"Oopps, pasti itu ibu deh"
Waktu aku menoleh kebelakang ternyata benar
"Ehh ibu, cantik banget hari ini 😍😍" biarinlah ya sok imut dikit."Ibu tanya kamu dari mana! Ayah sama ibu pusing cari kamu!" sentak ibu.
"Yaah kirain bakalan luluh ternyata makin garang hmm .. "
"Dari pantai bu, Nay capek dirumah terus kan sekali kali keluar gak papa, orang Nay juga baik-baik aja."
Ibu memang paling over protektif dengan kondisiku jadi wajar saja ibu sebegitu marahnya saat aku pergi tanpa pamit.
"Tapi kamu itu kan masih sakit!" balas ibu .
"Iya deh bu, maafin Nay, Bye ibu" aku berlari menuju kamar.
" Nay tunggu du ......" teriak ibu.
Jeduuaarre!!!!!!!
suara bantingan pintu kamarku yang kututup terlalu keras.
Hehee. .Setiap berantem sama ibu, aku selalu saja berlari dari masalah . Tapi tenang, aku gak pernah kok lari dari kenyataan ..
..................
YOU ARE READING
senja
Non-FictionSenja itu hanya terdiam memandang pantai indah dengan tenang ... bukan khayalan namun perasaan yang mengatakan , senja kala itu memang awal dan akhir pertemuan.