Part 2

217 12 0
                                    

   Hari ini, tepatnya hari Selasa, Papa mengajakku menemui rekan bisnis nya. Ia bilang ingin mengenalkan putra nya kepadaku. Tapi firasatku tidak enak.

"Pa..? kita mau ngapain sih, sampe aku harus dandan segala. Papa kan tau aku tidak suka berdandan."

"Sudahlah, buang sifat keras kepalamu itu!"

" Iya nak, turuti saja kemauan papa mu" sambung mama.

Yap.. Papaku adalah seorang yang cukup tegas kepada anak-anak nya. Namun dibalik ketegasan nya, ia menginginkan yang terbaik untuk anak-anak nya, dan aku mengerti itu.

"Baiklah" ucapku mendengus nafas pelan. Mau tidak mau aku harus menuruti kemauan papa. Setelah aku selesai berdandan, kami segera menuju ke tempat dimana papa dan rekan bisnis nya membuat janji. Setelah 15 menit, kami pun sampai ke tempat tersebut.

"Ara, kenalkan ini Om Dodi. Rekan bisnis papa"

"Halo Ara, wah rupanya sudah besar yah, cantik pula"

"Halo om, eh enggak om biasa aja" ucapku sambil menahan malu.

"Eh ayo duduk-duduk, ini sudah saya pesankan makanan. Maaf istri saya tidak bisa ikut hari ini dia lembur di kantor nya"

"Harusnya gak usah repot-repot, iya kan pa?" jawab mama

"Iya Dod... Kita kan cuma sebentar disini" sambung papa

"Eh enggak repot kok. Sebentar saya panggilkan putraku dulu"

Tanpa buang waktu, Om Dodi beranjak dari tempat duduknya dan memanggilkan anaknya. Restoran ini cukup klasik, namun terkesan mewah. Sepertinya ini restoran untuk kalangan kelas atas. Wah aku beruntung tak menolak ajakan papa.

"Ra...Ngliatin apa?" ucap mama, membuyarkan lamunanku

"Eh enggak ma. Cuma ngliatin restoran ini aja. Restoran ini bagus." ucapku sambil tersenyum.

"Enggak sia-sia kan, kamu ikut kesini" ucap mama.

"Hehe mama, bisa aja" jawabku.

Setelah beberapa menit aku berbincang dengan mama tentang restoran ini, tiba-tiba Om Dodi datang dengan lelaki yang sepertinya tak asing buatku.

"Eh maaf nunggu lama, kenalkan ini putra ku" ucap Om Dodi

"KAK ALAN???" ucapku sambil membulatkan mata

"ARA???" timpal Kak Alan

Kak Alan adalah kakak kelasku waktu SMA . Dia adalah kakak kelas yang selalu membuatku badmood setiap bertemu dengannya. Dan sekarang dipertemukan kembali? OH MY GOD!!

"Sudah lama ya kita nggak bertemu. Gimana kabarmu?" tanya kak Alan yang sok ngakrab, seakan-akan kalo dia gak pernah bikin salah sama aku.

"Baik" jawabku dingin.

"Wah kebetulan sekali kalian sudah saling mengenal, jadi kita bisa mempercepat pernikahannya." ucap papa.

"Apa?!! Nikah?!!" ucapku dan Kak Alan bersamaan.

"Iya bukankah kalian senang?" tanya Om Dodi.

"Seneng kok pah!" jawab Kak Alan.

Dan aku pun hanya bisa nyengir kuda. Bagaimana bisa aku menikah dengan orang yang selalu aja membuatku badmood.

"Besok Alan akan menjemputmu. Bersenang-senanglah kalian berdua sebelum hari pernikahan tiba." ucap Om Dodi. Aku hanya bisa melongo pada saat itu. Bagaimana bisa?

"Ya sudah, kami pulang dulu. Ara akan bersiap-siap besok." ucap papa tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu. Dan akhirnya papa, mama, dan aku segera bersalaman dengan Om Dodi sebagai tanda terima kasih, bahwa kami telah disambutnya dengan baik. Dan aku pun langsung ngeluyur pergi aja tanpa bersalaman dengan Kak Alan. Yang bener aja? Gak sudi aku bersalaman dengan kak Alan.
Di dalam mobil aku hanya bisa diam mematung. Aku masih sangat syok dengan kejadian tadi. Bagaimana bisa aku akan menikah dengan Kak Alan? Apakah aku akan bahagia bersamanya? Ahh... Fikiran itu membuatku mengacak-ngacak rambutku sendiri. Sedangkan ekspresi mama dan papa? tersenyum gembira atas kejadian tadi. Sesampainya di rumah, papa menyuruh agar aku duduk di ruang tamu terlebih dahulu. Sepertinya ia ingin membahas kejadian tadi.

"Bagaiamana? Senang bukan ketemu Alan?" ucap papa mengawali pembicaraan.

"Seneng apanya? Kesel sih iyah!"

"Loh kenapa?"

"Pah aku ingin memilih jodohku sendiri!"

"Tidak bisa, papa tidak bisa membatalkan perjodohan ini!" ucapnya dengan nada meninggi

"Aku tidak mencintainya!"

"Masalah cinta? Lambat laun kau akan bisa menerimanya!"

"Enggak" ucapku sambil beranjak dari tempat dudukku dan menuju kamar. Aku menutup pintu kamarku dengan keras. Aku segera mengganti gaunku dengan piyama tidurku. Aku segera berbaring, setidaknya itu membuatku lebih baik. Tiba-tiba hp ku berdering menandakan ada sms masuk.

From : 085************

NIGHT! ini aku Alan. Aku mendapatkan nomormu dari papahku. Bagaimana keadaanmu? apakah sudah lebih baik?

"Aarrgghhh..!! kenapa lelaki ini tak bisa berhenti menggangguku 1 detik saja" Batinku dalam hati. Mood ku sedang tidak baik saat ini, jadi aku memutuskan untuk tidak membalasnya. Dan aku memilih menjauhkan hp ku dan aku segera tidur.

Sorry for typo 😂😂😂
Vote, kritik dan saran tetap dibutuhkan ! 😊
  






You Make Me Feel HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang