Part 3

236 14 2
                                    

Mengandung unsur dewasa Dan juga mengandung unsur baper 😂😂😂 Happy reading!!! 😊😊

Keesokan harinya....
Pukul 07.00 W.I.B

"Hei, bangunlah Alan sudah menunggumu di depan" ucap mama sambil menyentuh lenganku pelan.

"Mau apa sih dia kesini? Apakah dia tidak bisa untuk tidak menggangguku sekali saja?" ucapku yang masih malas untuk membuka mata.

"Apakah kau sudah lupa? Bukankah hari ini kalian ada janji untuk pergi berdua?"

"Ahh aku malas ma"

"Hei bangunlah gendut! Dasar tukang tidur!" Suara itu? Tidak salah lagi itu suara Kak Alan sialan itu! Akhirnya, aku pun langsung terberanjak dari tempat tidur.

"Berhentilah memanggilku gendut!"

"Memang kau gendut" ucapnya sambil mencubit hidungku.

"Aaargghh"

"Wah kalian rupanya ingin bermesraan disini dulu ya, baiklah mama tidak akan mengganggu kalian" sahut mama

"Mah!!" ucapku. Dan mamah pun tak menghiraukan panggilanku

"Cepatlah mandi, aku akan membahagiakanmu hari ini!" ucap Kak Alan.

"Enggak! aku masih mau tidur!" ucapku. Tiba-tiba Kak Alan menarikku yang ingin berbaring lagi dan menjebakku dalam dekapannya.

"Kau ini yah! masih belum dewasa juga!" ucapnya mencium puncak kepalaku.

"Lepaskan aku! Kalo mama liat gak enak"

"Lagian mama juga mendukung perbuatanku"

"Ayolah... Kumohon" ucapku dengan mata yang berbinar-binar

"Pergi denganku hari ini atau terjebak dalam dekapanku seharian?" tanyanya sambil tersenyum jahil.

"Baiklah... Aku akan mandi." ucapku dengan bibir yang manyun.

"Baiklah! aku tunggu dibawah"

Tak butuh waktu lama, setelah 45 menit, aku pun turun dari kamar menuju ke ruang tamu. Setelah aku turun, Kak Alan melongo. Apa ada yang salah denganku? Hari ini aku memakai kaos casual warna merah dipadukan dengan celana jeans biru panjang dan sepatu snickers berwarna putih dengan rambut yang digerai. Apakah itu salah?

"Berhentilah menatapku seperti itu" ucapku

" Kau sangat cantik hari ini."

" Sudahlah, ayo cepat kita pergi. Sebelum mood ku buruk!"

" Baiklah, nona" ucap Kak Alan tersenyum.

Ternyata mama diam-diam sudah memperhatikan dari ambang pintu, ketika kami akan pergi, mama berkata :

" Nikmati hari bahagia kalian berdua, jaga Ara baik-baik."

"Siap tante" ucapnya dari dalam mobil.

Akhirnya Kak Alan segera menancap gas mobilnya.

" Kau ingin kemana hari ini?" tanya Kak Alan.

"Terserah kakak" jawabku dingin.

"Dasar gendut, jutek!"

"Berhentilah menyebutku gendut!"

"Memang kau gendut"

"Dasar!!" ucapku sambil mencubit pinggang Kak Alan.

Kak Alan pun membalasnya dengan mencubit hidungku. Sepertinya dia suka sekali mencubit hidungku. Tiba-tiba Kak Alan mengerem mobilnya mendadak dan itu membuatku hampir membentur dashboard.

"Kenapa berhenti?" tanyaku

"Berhentilah bersikap dingin ketika kita sudah menikah."

"Aku tak bisa menjamin"

Tiba-tiba Kak Alan langsung melumat bibirku tanpa meminta izin terlebih dahulu dariku. Dan itu cukup lama sehingga membuat nafasku tersengal-sengal

"Berhentilah!" ucapku

"Aku suka dengan bibirmu" jawab Kak Alan, yang membuat pipiku merah seperti tomat segar.

"Kau telah mengambil first kiss ku"

"Biarlah, sebentar lagi kau akan menjadi istriku."

"Aaarrggggh!"

"Walaupun kita dipertemukan 3 tahun lalu tanpa perasaan apapun, entah rasanya beda saat ini." jelasnya

"Aku ingin pulang" pintaku

"Aku sudah cukup senang, aku ingin pulang"

"Baiklah"

Selama perjalanan pulang, kami hanya diam mematung. Tak ada yang berani memulai pembicaraan. Dan itu berlanjut sampai kami tiba dirumahku. Ketika aku hendak membuka pintu mobil, Kak Alan menarikku kemudian mencium pipiku, puncak kepalaku, dan keningku. Kemudian berbisik "You are the only one. Have a nice dream baby" dan mengecup bibirku sekali lagi. Aaarrgghh... lagi-lagi dia membuat pipiku menjadi tomat segar kembali.

Sorry for typo 😂😂
Baper enggak sih? kalo enggak maklum aja gak berpengalaman bikin cerita baper 😂😂😂
Tinggalkan vote, kritik, dan saran yah!! 😊😊😊


You Make Me Feel HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang