sang penjilat

16 2 0
                                    

Aku bukan bidadari, aku bukan malaikat, aku bukan angin dan bukan Bula dewa, namun aku punya rasa. Aku punya harapan untuk bersama.

Nafas kita pernah dipersatukan namun itu hanya harapan.

Kau sering dingin bersamaku dan terasa hangat dengan yang lain. Kau terasa asing denganku namun menjadi penghibur yang handal bagi yang lain...

Lalu apa diriku. Apakah lekuk tubuhku kurang menawan? Apa wajahku kurang rupawan. Aku lebih cantik dari pelanggi di ujung senja.

Namun kau tak pernah memujiku. Lalu siapa aku? Bukankah kau mencintaiku. Bukankah hatiku berhak memilikimu? Namun kau hanya tersenyum.
Lantas kau mengucap

"Aku ingin menikmati lekuk tubuh yang lain."

Saat itu aku tau, bahwa kau bukan penikmatku, kau hanya pemburu bayaran sang penikmat lekuk tubuh. Kau penjilat dan aku membencimu.

Terimakasih udah mau baca. Jangan lpa follow ya...
Fb. Elisa apriliani
Ig.elisa_april
Wp. Elisa hidayat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENDIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang