Prolog

96 14 1
                                    

Hheeeuunggg......

Sebuah lenguhan panjang mengawali hariku. Ya, Aku baru saja bangun dari tidur nyenyakku yang berkualitas tentunya. Rasanya berat sekali untuk sekedar membuka kelopak mata. Ku angkat kepalaku pelan. Tetapi, Ah, Hari ini akan jadi hari yang panjang rupanya. Lagi - lagi seperti ini. Hariku selalu saja diawali oleh sakit kepala. Se-ti-ap ha-ri, Oke, tolong digaris bawahi.

Ya, ini memang bukan hal yang aneh lagi. Tetapi, kali ini berbeda dari biasanya, rasa sakitnya terasa lebih intens dari sebelumnya. Rasanya seperti, "Apa aku sedang memakai konde besar huh ?" Ku pijat pelan daerah sekitar pelipis, sekedar untuk meminimalisir rasa pening ini. Perlahan, mulai ku angkat kepalaku yang terasa sangat berat seraya menyibak selimut tebal ini.

Sinar matahari yang menyusup diantara celah tirai cukup membuat mataku silau. Aku terduduk lesu ditepi ranjang sembari memijat tengkuk yang masih terasa sangat kaku. Ku arahkan pandangku ke sekeliling kamar. Tidak ada yang aneh. Tapi entah mengapa terasa ada sesuatu yang mengganjal, sesuatu yang sangat sulit untuk dideskripsikan.

Ini hanya kamar tidur seperti pada umumnya. Ahh, Entah apalah itu, Lagipula, Aku tidak mau menyibukkan diri di pagi hariku yang sudah berat ini. Pandanganku pun beralih menyusuri rak kecil disebelah tempat tidur, Tepatnya tertuju pada sebuah jam beker kecil yang ada disana.

AAAKKKKHHHHHHH........................

Is it The Right Path ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang