Long Distance Relationship (LDR)
‘ LDR-an tuh gak menyenangkan! Aku tidak percaya dengan hubungan kami yang berjauhan ini.Tapi, setidaknya dia akan datang padaku sebentar lagi. Setidaknya… ‘
“Setidaknya? Kayaknya kata kata yang cocok itu ‘Sepertinya………Tidak!’ yaaa…” ucapku pada diriku sendiri. Tiba tiba handphone-ku berbunyi. “Halo?” suara yang tidak familiar ini… “Halo? Aldi, napa?” kulampiaskan rasa bosanku “Gue punya kabar baik nih! Lo pasti seneng…” suaranya bertambah semangat “Apaan tuh…” rasa bosanku malah bertambah (harusnya berkurang!). “Gue besok ke London! Gimana kalo kita ketemuan?” ajak Aldi “Hah!! Serius lo??” rasa kagetku menendang rasa bosanku sampai pergi jauh, aku benar benar bersemangat! “Serius! Kantor Papa gue pindah ke London untuk nyari modal disana, papa gue ga akan balik sampe modalnya cukup, jadi sekolah gue juga jadi pindah! Gue mau satu sekolah dengan lo lagi!”jelas Aldi panjang lebuar.Ya, dulu sebelum kami pacaran, aku dan Aldi tuh satu sekolah, sampai Papa-nya Aldi memisahkan kami dengan jarak, Papa Aldi membawa keluarganya ke New York, dan jarang sekali kembali ke London. Kalau misalnya mereka kembali selamanya, ada 2 faktor yaitu faktor mimpi (mimpi gue maksudnya…) atau faktor keajaiban.
(ariana’s note: aku dan Aldi sudah berpisah kira kira selama 3 bulan 19 hari. Dan sekolah sedang libur musim panas, baru dimulai 3 hari yang lalu :D ).
“Iya iya! Besok kita ketemuan ya? Di… café depan sekolah aja gimana?”semangat melanda “Boleh boleh! Jam 10 pagi aja ya? Sampe besok! Bye..” “Bye,Aldi!”. Aku sangat bersemangat, dan aku tidak sabar menunggu hari esok.
Skip….skip….skip…!
( Esok harinya… )
“Akhirnya dateng juga hari ini! Huwaaaa! 1 jam lagi ketemuan! Harus buru buruu…” aku langsung lari menuju kamar kecil, aku mandi, ganti baju, keringin rambut, nyisir rambut, pake parfum, ambil tas kecil, kelantai bawah, makan roti, minum, pergi jalan kaki (Gue sebenernya punya motr ninja tapi gue lebih prefer jalan kaki, lagipula ga begitu jauh ko jaraknya… biar sehat pula)
“Semoga wajah dan penampilan Aldi sama seperti 3 bulan lalu”. Sesampainya di café, aku belum melihat Aldi. Kayaknya dia masih otw. Aku tunggu dia di café itu. Setelah menunggu 3 menit, aku melihat seseorang menaiki motor bebek jaman dahulu datang dengan helm yang sudah agak terkelupas kulitnya (kulit? Sepertinya, plastik? Atau…). Kulihat orang itu membuka helm dan……… dan ternyata itu adalah seseorang yang tidak kukenal. Dia pendek, berjerawat dimana mana, dan hitam. Uuugh!Tak lama kemudian, kira kira 2 menit setelah tadi, aku melihat seseorang mengendarai mobil ‘Sport’ hitam. “Ah! Itu pasti orang lain.”pikirku dalam hati.Aku memalingkan muka dari orang itu, lalu aku kembali membaca novel.
(ariana’s note: aku ini maniak novel, kemana mana aku selalu membawa novel kemanapun dan kapanpun [tapi terkadang aku males bawa]. Aldi sering sekali membelikanku novel tentang cinta, tapi itu dulu. Ya… itu DULU)
“Seseorang menghampiri gue!” aku ketakutan, karena seseorang datang. Aku bisa mengetahuinya dari bayangan yang ada di dekat meja tempatku duduk, aku memejamkan mataku. Tiba tiba, orang yang datang tadi memegang pundakku dan berkata “Hai?” suaranyaa aneh sekaliiii…!
“Aaaaa! Sanaaa! Pergiiii! Aaaaa….. Penjahattt!!!!”ucapku menepis tangannya dengan buku novelku yg sudah hampir (kayaknya udah kena) memegang pundakku lalu memukul orang itu dgn buku novelku itu, aku menutup mukaku dengan novel yang kubaca. “Penjahat apanya?Lo sama aja dari dulu deh!”suaranyaa aneh… tapi,... seperti suara,...
Aldi!
Aku perlahan lahan (sedikit sedikit!) membuka mukaku, dan melihat wajah yang ada didepanku “Ehh…” aku bingung sekali “Lo Aldi? Jangan jangan…… Lo nyamar ya? Cih… sana pergi….”aku lalu keluar dari meja tempat aku duduk tadi, Namun, dia menarik tanganku lalu ikut berdiri. “Gue Aldi! Sadar lo, jangan tidur mulu ah… Lama ga ketemu, lo malah ngusir gue. Huh!”ucapnya lalu melepas tanganku “Aldi?” aku mengucapkan ini karena, Penampilannya jauh berbeda dari dulu, sekarang, rambutnya berubah menjadi coklat muda,suaranya menjadi nge-bass, tubuhnya tinggi, pakaiannya pun bukan ciri2 pakaian London. Dia benar benar berubah! Tapi, aku semakin mencintainya.
“Serius?”ucapku agak sinis “Serius!!”dia menjawab seakan akan dia serius (memang serius,Guys). “Ga percaya gue!”ucapku lalu kembali duduk. Aldi lalu ikut duduk “Yaudah! Udah gue bela belain dateng jauh jauh, ternyata lo malah kek gitu…”ucapnya “Iyaa iyaa! Bawel ah..! Lagipula,lo banyak banget berubah sih..” ucapku “Oh ya? Jadi lo lebih suka gue yang dulu, atau yang sekarang?”ucapnya sambil tersenyum “Yang dulu!”ucapku sinis lagi “Hahah… ‘mang napa gue yang sekarang?”ucapnya tertawa, aaawww! “gapapa! Ga suka aja!”ucapku agak judes “Huh! Yaudah, gue balik ah! Kita LDR-an lagi aja! Tau ga? Gue tuh minta minta Papa gue supaya ngajak gue juga, awalnya Papa gue gamau, tapi lama lama dia bolehin! Udah bagus gue dateng! Eh.. lo malah kek gini, yawdah gue balik.”Aldi berdiri lalu keluar, aku membiarkannya, aku tahu dia tidak serius “Sana balik!” ucapku. Aldi tercengang. “Serius ya? Gue balik beneran.”ucapnya “Serius!”ucapku bersikap serius, dia lalu berjalan ke mobilnya, namun dia balik lagi “Arianaaa! Serius ah, ayo kita jalan aja! “ucapnya menarik narik tanganku “Lah? Hahahah…. Katanya lo mau balik? Gimana sih lo..”ucapku tertawa senang “Gue ga serius ah! Ayoo..”ucapnya menarik tanganku, aku lalu berdiri “Gue tau lo ga serius! Hahaha…”ucapku lalu mengikutinya.Aldi membukakan pintu untukku, lalu akupun masuk.
“Gue tanya yang mana dulu? Dia ngapain di NewYork? Atau kita mau kemana? Tanya yang mana duluuuu….”Aku bingung ingin menanyakan apa dulu, aku melampiaskannya dengan memainkan jariku “Ehh…” ucapanku terpotong “Kita sekarang ke mall dulu ya?”ucapnya “Pas! Akhirnya tanpa gue tanya, Aldi udah ngomong duluan. Sekarang…” //dlem hati//“Jadi lo nyaman ga, tinggal di New York?” ucapku melihat wajahnya dari samping
(ariana’s note: dari samping aja Aldi udah ganteng, apalagi dari depan)
“Nyaman nyamqn aja!”ucapnya sambil memalingkan mukanya padaku, lalu menghadap kedepan lagi “Aldi, lo….eeh… ga jadi deh, ga jadi , gue gak yakin nanya-nya”ucapku agak takut lalu kembali memainkan jariku “Tanya aja…”jawabnya cuek santai “Eh… di New York, lo… lo pasti ditaksir banyak cewek”ucapku, aku bingung apakah di situasi yg benar aku tanya seperti itu “Kayaknya gajuga deh, tapi banyak gossip nyebar, kalo cewek cewek di sekolah gue itu, suka sama gue. Buktinya, Valentine kemarin mereka ngasi coklat ke gue, kira kira ada 10 coklat lebih.” Ucapnya tambah santai “Cih… jangan jangan lo naksir mereka juga.”ucapku kesal lalu membuang muka “Who says? Mereka gak sama kaya lo, mereka ga punya apa yang lo punya,gue lebih sayang sama lo”ucapnya “Boong! Jangan jauh jauh, disekolah gue aja, dulu banyak yg naksir sama lo… Inget ga?”ucapku menatapnya dalam dalam meski aku menatapnya dari samping“Jadi lo mau gue pacaran sama salah satu dari mereka? Oke, Fine.”ucapnya tambaah tambaah santai, tapi agak sinis. “Bukan itu yang gue mau, lo tuh always bikin gue naik darah aja. Huuh!”ucapku mendengus kesal “yaudah, turunin darah lo… jangam terlalu turun, ntar Rest In Peace”ucapnya CUEK BANGET “au ah…” aku membuang muka.
“Kita udah sampe, Tuan Putri. Ayo turun yuk? We’re going to shopping first, okay?”ucapnya lalu membuka pintu, aku pun turun. “Udah! Don’t touch me! Huh!”kesal, marah, bosen jadi satu “Ciee… princess gue marah nih! Gue takut deh… Hahah”dia mengejekku “Hahahaaa…. Lucu Banget!!!”ucapku kesal sambil berjalan mendahului dia. Dia langsung menyusul dan memegang tanganku.
(arina’s note: kami bersenang senang lho...kemarahanku padanya pun sudah hilang! Hehehe…)
Vote & Comment,
if you like it😉
YOU ARE READING
Long Distance Relationship
Romance"Semoga kalian bisa memanfaatkan waktu dgn baik ya? Karna waktu itu gk bisa diulang! Jangan sampe kalian malah nyesel sendiri atas perlakuan kalian yang gak bener. "Oh ya, kalian juga lebih baik dengerin kata 'hati' kalian! Jangan sekali kali denge...