Prolog

348 20 11
                                    

ORELIA FERNANDA

"Hanya nama sederhana, namun kau sendiri yang dapat membuatnya menjadi luar biasa", aku ingat sekali ada kata-kata itu dalam cuplikan film Jokowi yang pernah kulihat. Di dunia ini, mungkin banyak sekali orang yang ingin di kenal namanya. Mereka melakukan berbagai cara agar satu atau dua kata pemberian orang tuanya itu dapat menembus peradaban menggemparkan dunia. Berbagai macam cara dilakukan untuk memuaskan ambisi yang membuncah, dengan membuat sensasi contohnya. Aku juga remaja yang ingin tersohor namanya, tetapi aku memilih menggunakan cara yang lain untuk itu. Sangat tidak lucu memang untuk menjadikan namaku sebagai bagian awal dalam cerita ku ini, tetapi kurasa namaku cukup keren untuk di lafadzkan.

Aku Orelia Fernanda, bagian dari salah satu sekolah yang katanya favorite di kotaku. Atau mungkin aku salah dengar, bukan favorite melainkan kaporite. Ah...aku tidak peduli akan hal itu. Perihal mengapa aku memakai namaku di halaman pertama cerita ini, sebenarnya aku ingin memberitahu pada dunia bahwa namaku pernah menjadi sangat berarti kala seorang lelaki di penghujung fajar itu mengisi ruang kosong dalam hati dan hidupku. Sungguh dia membuat seolah namaku adalah nama yang paling indah, paling berarti, dan paling istimewa di dunia. Aku tak ingin menjadi egois, apa salahnya membagi kenangan dengan kalian. Atas dasar penyesalan tiada tara, maka akan kutuliskan kisahku bersamanya, lelaki di penghujung fajar yang telah membawa angin perubahan terhadap hidup seorang gadis labil penuh kehampaan.

Orelia Fernanda

Senja Yang HilangWhere stories live. Discover now