Saat suster Jackie muncul, kiriman Jeff kusembunyikan di bawah kasur. Aku hanya memberitahu kalau isinya hanyalah buket bunga itu. Suster Jackie terlihat jijik akan bunga-bunga tersebut jadi dia membuangnya. Aku berterimakasih untuk itu. Saat malam tiba, ketika semua orang telah terlelap atau sudah pulang, aku menyelinap keluar. Satu-satunya yang harus kukenakan adalah gaun itu. Jadi aku memakainya, lalu di luar lorong aku temukan sepasang sepatu yang mungkin terlupakan oleh seorang suster ceroboh. Ku pakai rambut palsuku agar aku tampak tak terlalu mencolok. Aku tak tahu ke arah mana aku menuju, aku tak perduli. Ketika akhirnya aku berhenti melangkah, kudapati diriku berada di depan sebuah area pemakaman. Aku memasukinya, dan menemukan 2 buah batu nisan berdampingan. Isabelle Arkensaw dan Gregory Arkensaw. Aku berlutut di hadapan kedua nisan mereka untuk sekali lagi meratapi nasib. Setelah aku bangkit kembali, fajar hampir menyingsing, begitupun dengan babak baru dalam kehidupanku. Kukeluarkan topeng, lalu ku kenakan. Kemudian ku ambil pisauku dan ku genggam erat seperti saat pertama kali aku menggenggamnya. Aku berbalik menghadap ke cakrawala, pada hari itu ku ikrarkan sumpahku untuk membalas dendam pada Jeff the Killer dan menubuatkan julukanku sebagai "Jane Everlasting". Karena satu-satunya hal tersisa yang kuinginkan adalah aku ingin dapat bertahan selamanya lebih dari pada kegilaan Jeff yang akan menjadi akhir dari riwayatnya. Semenjak hari itu aku terus melacak keberadaan Jeff untuk menghabisinya. Memburunya. Memburunya seperti binatang, karena memang itulah dia sebenarnya. Aku akan menemukanmu Jeff, dan aku akan membunuhmu. Mengenai fotoku di layar hp beserta tulisan : "Jangan pergi tidur, kau takkan bangun." akan menjelaskan tentang apa yang ingin kuperbuat pada para calon korbannya Jeff, juga mencegah agar mereka tidak menjadi korban. Siapapun yang berkata kalau aku membunuh mereka supaya tidak dibunuh Jeff duluan adalah perkataan yang berlebihan dan memuakkan. Jadi inilah kisahku. Kau akan menerimanya sebagai kebenaran atau sebaliknya bukanlah urusanku. Sekarang aku mohon diri, matahari hampir terbenam, dan sekali lagi perburuanku akan segera dimulai.