Jane Pov
Ayahnya keluar duluan. Ibunya menyusul. Kemudian Liu. Namun apa yang kubayangkan tentang rupa Jeff tidak jauh-jauh dari apa yang ku saksikan. Rambutnya gondrong hitam sampai bahu, kulitnya putih bersisik, dan senyumannya... sama seperti senyumnya dulu di kelas setelah dia memukuli Randy, Keith dan Troy. Tau-tau dia sudah memandang terpaku ke arahku. Tepat ke mataku, aku dapat merasakan tatapan membakarnya yang tak manusiawi dan sadistis merasuk ke dalam sanubariku. Bahkan sampai sekarang ketika aku mengetik kisah ini, aku masih bergidik jika mengingatnya. Terasa seperti berjam-jam saat dia menatapku hingga akhirnya dia pun berpaling. Aku melihatnya berjalan memasuki pintu didampingi kedua orang tuanya. Aku hampir tak bernafas hingga pintu di belakang mereka berayun menutup. Orang tuaku datang ke ruang tengah, lalu menanyaiku apakah ada yang tidak beres. Satu-satunya jawaban keluar dari mulutku adalah jeritan kencang, dan panjang, setelahnya aku tak sadarkan diri. Ketika aku bangun, di luar sudah gelap. Orang tuaku tak ada di kamar. Keadaan rumah sunyi senyap. Aku bangkit berdiri lalu turun ke lantai bawah. Aku mengenakan gaun tidur yang sebelum aku pingsan belum aku pakai. Aku berjalan ke dapur. lampunya menyala, yang mana tidak biasa karena orang tuaku selalu berpesan untuk mematikan lampu saat akan meninggalkan ruangan. Terdapat secarik catatan di atas meja. Aku mengambilnya. Pesan yang tercoret acak-acakan pada kertas itu berbunyi : "Apa kau tidak datang untuk makan malam? teman-temanmu ada disini juga loh." Tubuhku mulai bergetar hebat. Ku jatuhkan kertas di tanganku. Aku melangkah menuju jendela ruang tengah untuk melihat keluar. Lampu- lampu di rumah Jeff menyala. Aku tahu aku harus pergi ke sana, tapi ketakutan memenuhi pikiranku. Aku menggeleng cepat dan kembali memandang ke luar. Di sana, kulihat Jeff sedang bersandar di jendela rumahnya sambil menenteng pisau di tangan, mengetuk-ngetukan ujung pisaunya ke kaca jendela. Tuk, tuk, tuk Dia masih tersenyum. Tuk, tuk, tuk Aku beringsut mundur menjauhi jendela, tanpa mengalihkan kedua mataku darinya. Kemudian aku langsung berbalik lari ke dapur. Sesaat setelahnya, aku mengintip dari dalam dapur untuk melihat jendelanya, semua yang tampak adalah warna merah melumuri kaca. Aku meneliti ke sekeliling dapur. Semuanya masih tetap berada di tempatnya, tak terkecuali pisau-pisau. Ku sambar satu dan kugenggam erat pegangannya. Kemudian aku meraih telepon untuk mencoba menghubungi 911. Namun salurannya terputus. Aku tak tahu dimana ponsel ayah lagipula apa benda itu juga sudah diperbaiki. Aku tak sudi pergi mencari ke lantai atas. Aku tak mau ditikam dari belakang saat aku sibuk mencari, dan jika aku minta bantuan tetangga, bisa-bisa Jeff melukai salah satu tawanannya. Jadi hanya satu pilihan tersisa. Pergi ke sana, dan melawan Jeff seorang diri. Ku cengkeram gagang pisau lebih erat lalu melangkah ke pintu depan, mengenakan sepatu dan berjalan mendekati ambang pintu. Tanganku tak ingin melepas pegangan pintu saat aku hendak keluar. Tapi aku meneguhkan niatku. Kulepaskan kenob pintu rumahku kemudian berjalan menyeberang menuju rumah Jeff. Setelah aku semakin dekat, aku memperlambat langkah. Lututku mulai gemetaran, keringat membasahi telapak tangan, nafasku memburu dan tersendat sendat, sebelum kusadari, aku sudah berdiri kaku di ambang pintu rumah jeff, terengah engah layaknya seekor anjing. Aku bergerak maju, menyentuh kenob, memejamkan mataku lalu menyentak pintunya membuka. Aku mematung di sana, sambil menenteng pisau di tangan kanan, dan mencengkeram gagang pintu di tangan kiri, terlalu ngeri untuk membuka mata. Hingga ku dengar sebuah suara berkata, "Akhirnya sampai juga. Aku senang akan nyali-mu teman." Sontak mataku terbuka. Dan aku menjerit. Kedua mata Jeff melotot tak berkedip, senyumnya merah. Dia telah mengukir senyum itu di wajahnya sendiri! Bajunya berlumuran darah, tak sanggup lagi, akupun pingsan. Ketika aku sadar, ku dapati diriku berada di meja makan. Pisauku hilang, dan saat aku mengangkat kepala, kulihat beberapa orang terduduk mengelilingi meja,
