*Violet bisa menjadi readers atau OC, tergantung kalian yang memilih*
------------------------------"Kutangkap kau!" teriakan penuh amarah melesat ke udara.
Apa yang kubayangkan tidak sesuai kenyataan. Hidung ini serasa ditusuk bau menyengat mirip logam. Pria yang memiliki jabatan CEO itu duduk tak berdaya di atas kursi kebesarannya sendiri. Kulitnya dipenuhi luka yang tak main-main. Tangannya diikat pada kursi, begitu juga lehernya. Kemeja putihnya ternodai cairan merah yang berbau logam. Kulit-kulitnya digores benda tajam sampai mengeluarkan banyak darah. Selain luka akibat benda tajam, ada juga luka lebam yang turut serta menghiasi kulit cerahnya. Mengalir pula air merah dari balik rambutnya ke leher. Dilihat dari semua luka di tubuhnya, aku sudah bisa menyimpulkan kalau dia telah tewas. Dia bunuh diri? Sepertinya tidak, kalau bunuh diri, tangannya mana mungkin dalam keadaan terikat dua-duanya. Saat kuperiksa urat nadinya, memang tidak ada denyut sekali pun. Napasnya juga tidak terasa. Percuma, setelah sekian lama kami mencarinya, ternyata dia sudah mati. Setidaknya ada satu penjahat kelas berat yang lenyap, sehingga kekhawatiran berkurang.
Sebuah foto berdiri di meja kerja si CEO. Foto tersebut berisi dirinya dengan seorang wanita cantik. Cantik sekali, jika aku seorang pria pasti aku langsung jatuh cinta walau hanya melihat dari foto. Di samping foto itu aku menemukan sesuatu.
"Ini kan sama seperti cincin yang kupakai!" rasa tak percaya timbul di hati.
Mataku melihat setiap bagian permukaan cincin tersebut. Benar sekali, ini persis dengan yang kupakai setiap hari, cincin pertunanganku. Coba kusamakan dengan yang ada di jari manisku ini, hasilnya membuatku hampir terkena serangan jantung. Seharusnya ini ada di tempat lain, tapi kenapa ada di sini? Laci di meja kerjanya kubuka satu demi satu untuk mencari bukti yang bisa memperkuat hal itu. Tersembunyi sebuah buku di dalam laci terakhir yang kubuka. Lembaran demi lembaran buku kubaca. Semua lembaran yang kubaca menyebutkan namaku di hampir semua kalimat. Kisah tentang pertunanganku dengan sang pujaan hati pun dimasukkan ke dalam tulisan.
Pada lembar belasan ada yang mengatakan bahwa hatinya mulai diisi oleh wanita lain. Lembaran berikutnya menceritakan tentang rasa bingungnya yang begitu hebat antara harus memilih aku atau wanita itu. Selanjutnya ia mulai menemukan pilihan. Wanita yang ia pilih bukan aku. Ia tidak tahu bagaimana cara meninggalkanku yang paling baik. Akhirnya ia menyuruh saudaranya untuk berbohong padaku bahwa ia telah meninggal dunia. Saudaranya juga memberiku bukti palsu dan mengatakan aku tak bisa melihat pemakamannya karena jasadnya tidak tertemukan. Kenyataannya ia sedang berbahagia dengan wanita lain. Bodohnya aku yang dengan mudah termakan bualan seorang pria sialan.
Jadi CEO yang selama ini menjadi pelaku dari banyak kasus besar itu adalah tunanganku sendiri? Hebatnya ia bisa menyamar dengan penampilan yang berbeda 180 derajat. Penyamarannya membuatku tidak mengenali siapa si pelaku yang selama ini kuincar. Tetesan air mata jatuh membuat pulau-pulau kecil di karpet berwarna merah maroon yang kuinjak. Emosiku serasa campur-aduk, ada sedih, ada kecewa, ada marah, dan banyak lagi. Ingin rasanya kuhantamkan kepala ini ke dinding.
........................................
Tiga hari yang lalu...
Penyelidikan kasus pembunuhan seorang siswa sekolah menengah atas pun telah dimulai sekitar sejam yang lalu. Rekan-rekan kerjaku sibuk dengan tugasnya masing-masing. Diriku pun sama sibuknya dengan mereka. Di sampingku ada Jin yang memiliki tugas yang sama. Diskusi yang sangat serius tercipta di antara kami.Setiap kasus tidak boleh dihadapi dengan main-main, harus serius, sangat serius.Sedang serius-seriusnya dan hampir menemukan titik terang, sesuatu memecah itu semua. Nada dering ponselku beralun lumayan keras.
"Sebentar, ada seseorang menghubungiku"
Jin menanggapi itu dengan berdecak kesal dan memutar bola mata. Ya, aku tahu dia sedang benar-benar serius dan tak ingin keseriusannya itu diganggu.
![](https://img.wattpad.com/cover/86952464-288-k164172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Hour
ФанфикKata "janji" sudah tak asing di telinga. Seringkali "janji" dianggap enteng oleh setiap manusia. Padahal jika melanggar, akan ada hukuman yang menerjang, baik itu dari manusia maupun dari Yang Maha Kuasa. Menepati janji bukanlah hal yang mudah. Baga...