Under The Moonlight Part 3

83 2 0
                                    

Tiga – Sebuah pilihan

Jauh sebelum Philamena bertemu dengan pemuda bernama Arthur tersebut, Philamena bertemu dengan pemuda bernama Piere.

Aku, adalah Philamena Orvala di kehidupan sebelumnya. Aku bertemu dengan Piere saat usiaku masih enam belas tahun. Aku melihatnya dan dekat dengannya. Kami menjadi teman yang begitu dekat.

"Bagaimana kehidupan menjadi orang biasa?" tanya Piere padaku sembari menatapku dengan hangat.

"Apa kau orang luar biasa? Semua orang hidup seperti ini, bukan?" aku hanya bisa tersenyum pada Piere.

Piere hanya mengangguk, "Kamu benar. Semua manusia hidup dengan cara yang sama. Jalan dan makan dengan cara yang sama," ujar Piere.

"Apa maksudmu? Tentu saja Raja dan Ratu makan dengan cara yang berbeda dari kita," ujarku sembari menepuk bahunya.

"Jika kau punya kesempatan untuk tinggal di istana, apa yang akan kau rasakan?" tanya Piere padaku sembari menatap hamparan tanah yang luas.

"Aku akan sangat senang. Aku ingin sekali tinggal disana," jawabku sembari menunjuk istana kerajaan yang terlihat dari sisi manapun.

Piere meraih tanganku, "Aku bisa membuatmu tinggal disana. Jika kau sungguh mencintaiku, kita bisa bahagia bersama disana," ujarnya sembari menatap istana tersebut.

"Bagaimana caranya? Apakah cinta bisa menjadikanmu keturunan kerajaan?" tanyaku sembari melepaskan genggaman tanganku.

"Philamena, tatap mataku," ujarnya sembari menatap mataku terlebih dulu.

"Katakan kau mencintaiku," desak Piere sembari kembali meraih tanganku.

Aku hanya bisa tersenyum, "Aku mencintaimu Piere. Aku mencintaimu seperti bagaimana kau juga mencintaiku," ujarku sembari tersenyum kearahnya.

"Kalau begitu, kita bisa menciptakan istana untuk kita," jawab Piere sembari tersenyum kembali padaku.

...

"Apa Zara menyukai pekerjaannya?" tanya Ibu pada Fandi. Pria yang hanya pernah ditemui satu kali oleh Zara saat pria tersebut membalut lukanya.

Zara sudah pergi kerja sedaritadi dan meninggalkan Ibunya yang berjualan kue sehari-hari.

"Dia menyukai pekerjaannya," jawabnya sembari tersenyum pada Ibu Zara.

"Terimakasih Fandi. Kamu memang sangat baik pada anakku. Ibu sudah merestui hubungan kalian berdua. Ibu yakin Zara juga bisa menyukaimu," jawab Ibunya sembari meraih tangan Fandi dan tersenyum kearahnya.

"Saya akan tetap melindungi Zara. Saya akan pastikan putri Anda baik-baik saja," ujarnya sembari mengangguk dengan yakin.

"Sampai sekarang, Ibu tidak bisa mengerti bagaimana cara kamu bisa membuat Zara diterima bekerja disana," jawab Ibunya sembari mengangkat kedua bahunya.

Fandi tersenyum dan mengangguk, "Saya punya banyak relasi. Demi Zara, saya akan melakukan apapun," jawabnya sembari meyakinkan.

"Apa kau tahu mengapa Zara membalut tangannya dengan perban? Pastilah ada masalah," Ibunya nampak mulai khawatir.

"Tidak. Tidak perlu khawatir. Itu hanya kesalahan kecil padanya. Semuanya baik-baik saja," Fandi dengan cepat segera menjawabnya.

"Apa Zara diterima dengan baik disana? Mengapa saya begitu khawatir padanya," gumam Ibunya sembari memegang dahinya.

"Anda tidak perlu cemas lagi pada Zara. Saya akan menjamin hal itu," tutur Fandi sembari tersenyum dengan hangat.

...

Under the MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang