Seminggu katanya hidup Jong In dilanda ketidaktenangan. Masalahnya hanya terletak pada si gadis obsesian yang bernama Suki. Sebenarnya Jong In tidak mau mengingat nama gadis penguntit itu tapi keadaannya yang memaksa hingga Jong In harus terpaksa tahu siapa nama gadis penguntit itu sebenarnya.
Gadis penguntit ?
Ya, Suki memang gadis penguntit.
Gadis itu bahkan tidak lelah mengikuti Jong In sampai pulang ke rumah atau bahkan kemana-mana. Sekalipun ketahuan oleh Jong In, Suki dengan tampang polosnya tidak merasa malu atau canggung saat berhadapan dengan Jong In. Sudah Jong In bentak, usir, hingga menghina maupun mengejek Suki dengan kata-kata kasar pun Suki tidak bakalan menyerah. Jong In heran dibuatnya.
Apakah Suki itu bodoh ? Atau memang tak punya hati ? Kenapa masih mau aja mengikuti Jong In kemana-mana setelah luka yang Jong In beri cukup mengikis dihati gadis itu ?
Jong In tidak tahu.
Bahkan sampai sekarang......
"Bisakah kau berhenti mengikuti ku, gadis aneh ?"
Suki dengan tidak sengaja menabrak punggung lebar Jong saat berjalan masih 'menguntit' Jong In dengan gobloknya hanya menganggap perkataan Jong In barusan hanya angin lalu. Seperti masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
"Kau tak mendengarkan ku ?" Tanya Jong In dengan gaya dinginnya. Sorotan tatapan matanya yang tajam, logat berbicara yang terkesan dingin juga menambah poin plus kalau dia memang pantas untuk di gambarkan sebagai sosok pangeran es di kutub utara. Dingin dan tidak gampang disentuh.
"Jangan pedulikan aku, oppa. Jalan saja lagi. Anggap saja aku tidak ada hem ?"
Apa Suki tuli ? Pertanyaan Jong I tidak digubrisnya sama sekali. Suki memang gadis yang kebal.
Jong In menghela napas kasar, berbalik lalu memilih melanjutkan jalannya yang sempat tertunda. Jong In di depan dan Suki dibelakang mereka seperti gambaran si anak itik yang mengekori induknya. Jarak mereka tak kurang dari satu meter hampir dikatakan dekat namun Suki masih tahu diri kalau dia tidak boleh terlalu menipiskan jaraknya pada pangerannya. Bisa-bisa Jong In bakal marah lagi sama dia. Dan Suki tidak mau itu terjadi.
Jong In tetap tenang dan diam lain halnya dengan Suki yang suka bersenandung kecil menghilangkan kebosanan. Bosan ? Bagi Jong In apakah Suki tidak pernah merasa bosan terus saja mengikuti Jong In ?
Hingga senandung kecil tadi berubah menjadi nyanyian merdu yang pernah Jong In dengar. Ternyata suaranya bagus. Batin Jong In angkat bicara.
Jong In membiarkan Suki bernyanyi selama dalam perjalanan. Ternyata hanya dengan mendengari suara merdu Suki saja membuat hatinya sedikit lebih tenang tapi bukan berarti Jong In bakalan baik dengan Suki. Kalau baik hanya untuk orang yang sering mengangu hidup damainya maka NEVER yang akan selalu Jong In kibarkan.
Beberapa menit berlalu tak terasa mereka berdua telah sampai ke rumah Jong In. Jong In langsung saja masuk tanpa melihat kebelakang dimana Suki menatap punggung Jong In dengan perasaan sedih.
Dia bahkan tak mau melirik kebelakang. batin Suki sedih.
"Terima kasih oppa. Kalau begitu aku pulang yaa... Semoga besok kita jumpa lagiiii !! " Suki berteriak semangat di depan rumah Jong In. Lah Jong In nya hanya bisa mengintip lewat jendela kamarnya yang berada ditingkat atas.
"Gadis aneh" Gumam Jong In setelah melihat Suki pergi ketika kata SARANGHE yang keluar dari bibir Suki itu meluncur. Jong In hampir saja ingin tertawa bagaimana cara berjalan Suki yang sangking riangnya membuat rambut yang gadis itu ikat membuat benda itu ikut menari karena keriangan Suki.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER COOL BOY
RomanceSuki, gadis remaja yang mencintai seorang lelaki dingin pada pandangan pertama. Menjadi penguntit Jong In adalah kegiatan yang ia gemari. Suki terus mengejar Jon In namun Jong In selalu bersikap dingin dengannya. Akankah Suki dapat mencairkan es yan...