Tok! Tok! Tok!
Seorang wanita cantik yang sepertinya berumur 38 tahun masuk ke kamar Ben. Ya, itu adalah ibunda terkasih Ben.
"Ben, kamu kenapa Sayang?"tanya Ibu Ben, Stacy.
"Mom, u know la, Ben lagi galau."jawab Ben.
"Really? Why? Ada ya yang bisa bikin Ben sakit hati? Anak mom yang playboy ini kan ga pernah serius sama wanita?"tanya Stacy.
"Oh, mom! You are kiddin me! Ben sudah tutup hati untuk seorang wanita."
"What?! Ternyata anak mommy sudah dewasa ya.. Namanya siapa?"
"Prilly."jawab Ben pelan.
Stacy tersenyum melihat putranya itu.
"Jaga dia baik-baik, Ben. Make sure dia tahu kalau kamu sangat mencintai dia, hanya dia."
DEGH!
Apa jangan-jangan, Prilly marah karena dengar gossip? Waktu itu banyak yang fotoin gue waktu sama Felice, my cousin!
Gue harus infoin Prilly!
PRILLY POV
Bunyi telpon kembali berdering.
Gak! Lo gak boleh angkat Prill!
Ah, angkat aja deh.
"Apa?!"seru Prilly.
"Prill. Kamu harus ketemu sama aku sekarang. Di Starbucks PIM ya, buruan! Ini penting banget."ujar Ben langsung mematikan telponnya.
What?!
Ok fine. Sekali aja Ben.
BEN POV
Gue harus siapin semuanya! Special for my only Princess.
AUTHOR POV
Prilly menginjakkan kakinya dengan lembut di Pintu Masuk PIM.
Masuk ke dalam Starbucks, Prilly langsung disanbut oleh seorang barista. Barista itu membawanya entah kemana ia pergi, dan membuka mata Prilly di balkon starbucks. (Aku tahu ga ada Balkon di Starbucks, anggap aja ini dunia lain ya.)
Di bawah balkon, terdapat lautan biru tortoise yang airnya sangat jernih.
Hembusan angin lembut menerpa rambut Prilly yang lembut.
Matanya berbinar-binar, dan hatinya meleleh.
Dalam hatinya hanya ada satu pertanyaan, siapa yang menyiapkan ini semua?
Balkon itu sangat luas, ada kolam renang kecil di ujungnya yang warnanya persis dengan air laut.
Di depannya sudah ada meja, dengan dua kursi yang dibungkus dengan kain sutra.
Ajaib!
Di meja, sudah terhidang banyak sekali makanan kesukaan Prilly.Siapa yang ada di balik ini semua?
Matahari terpancar, menunjukkan indahnya dunia.
Orang dibalik ini semua pasti sangat menyayangiku.
Pasti.Gelas-gelas kaca dan lilin sudah disimpan di meja luas tersebut.
Di sisi balkon yang lain, terdapat sebuah toilet, yang dirancang sangat mewah.
Dari balkon, ada sebuah pintu yang terbuka lebar dengan jalan menuju ke pantai buatan yang persis seperti pantai asli.
Sungguh, semuanya terancang sangat indah, diluar dugaan.
Seandainya ini semua dari Ben.
Seseorang menutup mata Prilly dari belakang.
Prilly menoleh kebelakang dan kaget.
"Kamu?"
Beratus-ratus mawar berjatuhan diatas mereka.
Itu Ben, lelaki yang sangat mencintai Prilly.
"Aku tahu aku bukan lelaki yang sempurna yang layak mendapat kepercayaanmu. Aku dijuluki sebagai laki-laki playboy, gonta-ganti wanita dan bad boy. Aku ga puitis, ga bisa membuat wanita luluh oleh kata-kataku. Tapi aku belajar, bahwa selama ini aku sudah menjatuhkan seluruh hatiku kepada seorang wanita yang juga sangat tulus mencintaiku. Aku menyadari bahwa aku ingin mengorbankan segalanya untuk dia, sejauh ini hanya ini yang bisa aku berikan. Aku jauh dari kesempurnaan, jauh dari ciri-ciri lelaki idamanmu. Aku mencintai, aku membenci, dan aku menangis. Aku bukan laki-laki yang bisa menjadi pangeran yang menaiki kuda putih, ga bisa jadi seorang lelaki yang membawakan kamu bunga sehari-hari, gabisa jadi lelaki yang kamu tunjukkan ke orang tuamu, ga bisa jadi lelaki yang membuatmu bangga. Tetapi aku bisa menjadi laki-laki yang mencintaimu seumur hidupku, dengan ketulusan dan kesabaran. Aku mencintaimu apa adanya, bukan ada apanya. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku, dan hanya ada namamu yang terukir di hatiku. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi. Seumur hidupku aku berjanji. Because I love you Forever and Ever, my Princess Prilly Latuconsina."ujar Ben dengan wajah yang tulus.
"Aku tahu kamu mencintaiku. Aku ingin meminta maaf karena sudah meragukanmu. I love you forever and ever too, my Prince Ben!"seru Prilly dan berlari memeluk Ben.
"You know, my lil beautiful darling Princess, i know that you're still loving me. Because i know that you also know that i will always love you, forever. I just wanna give you love, dan mulai sekarang kamu ga perlu raguin aku. Karena aku menegaskan sekali lagi, yang terukir di hatiku hanya namamu. Prilly Latuconsina, wanita yang selalu melengkapi hatiku dan selalu ada dibalik setiap senyumku."tambah Ben.
YOU ARE READING
Princess (?)
Romance"Treat me like a princess. And i'll love you the way you are."-Prilly Anne. "Jangankan seorang putri. Kaulah ratuku."- Aliando Broadway.