Ia menatap rintikan hujan malam ini melalui kaca jendela kamarnya. Di luar sana begitu dingin dan jika ia memutuskan keluar pasti ia akan membeku.
Hujan tak juga berhenti dari tadi sore, seakan mengerti hatinya saat ini. Mendung, gelap. Langit seakan ikut menangisi kesedihannya juga.
Rasa sakit di hatinya terasa begitu nyata. Menghujam hingga dasar hatinya. Rasanya seperti empedu yang pahit sudah tertelan hingga kerongkongannya.
Siapa yang bilang, setelah hujan badai pasti muncul pelangi. Kata-kata itu tak berlaku untuk nya, yang Ia tahu hanya hujan dan mendung yang tercipta, tidak ada pelangi.
Pelangi nya telah hilang, tak akan lagi kembali. Hujan telah menghapus pelangi, menghapus senyum dan bahagianya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
Teen FictionNajwa mencintai Alif, Namun Alif mencintai Amanda. Kerumitan yang membuat hati Najwa seperti benang kusut. Sampai tanpa disadari ada yang diam-diam memendam namun kesalahannya tidak pernah mengukapkan. Dan kehilangan adalah hadiahnya. kritik dan sar...