dua

398 23 5
                                    

  Bell istirahat baru saja berbunyi. Dengan niat tidak niat kulangkahkan kakiku menuju kantin untuk mengisi bahan bakar.

Kupikir masih beberapa langkah aku berjalan. Namun, sudah dapat kudengar suara-suara goib yang memanggil namaku.

"Bob! Woi bobby tunggu!"  teriak Hanbin beberapa meter dibelakangku.

"WOI BANGKE!! DENGER KAGAK LU?!"  teriak Junhoe yang juga ada disamping Hanbin.

"Woi kolor viraun. Sengaja lu yeh!"  seru Hanbin dengan tangan memukul kepalaku

"Sorry sengaja. Malas putar balik gue". Jawabku sekenanya.   "Ada apaan? Ngapain ngejar gue?"  tanya ku malas dan masih melanjutkan langkahku.

"Bentar. Gue ngumpulin napas gue dulu- aafuu fuu"   ucap junhoe dengan menarik nafas dalam.

Hanbin dan aku hanya tertawa melihat tingkah konyol sahabatku ini.

"Maklum bob. Faktor usia!". Celetuk Hanbin dan mendapat jitakan dari Junhoe.

"Ah bangke! Sakit tau kagak?!"  rutuk Hanbin

"Jadi mau ngomongin apaan? Jadi kagak nih?"

"Diatap ada Jisoo!". Seru Junhoe dengan semangat

"Trus? Urusannya ke gue?"  tanya ku volos

"Ya jumpain dialah dodol! Lu butuh pdkt ama tuh anak."   ucap Junhoe.  "Ingat kesempatan cuman ada satu kali. Kalo dua kali namanya apa Bin?" 

"Pendaftaran..!"  seru Hanbin menjawab cepat ucapan Junhoe

   Entah angin apa yang buat aku memutar balik dan pergi keatap sekolah.
Dapat ku lihat kesibukan Jisoo saat ini. Buku yang berserakan dimana-mana menambah aksen kesibukannya.

"Ekhem!"  aku mencoba agar Jisoo menyadari keberadaanku    "lagi sibuk?"  tanya ku lagi dengan berjongkok tepat dihadapannya.

"Oehh. Kak!" serunya yang sedikit terlihat kaget akan keberadaanku.

"Gue ngeganggu?"  tanyaku.

"Gak lah kak. Lagian ini hanya latihan buat ujian minggu depan."   jelasnya dan kembali sibuk dengan soal matematika yang penuh angka.

"Kenapa kak? Kenapa kesini?"  tanya Jisoo tampa mengalihkan fokusnya dari buku catatannya .

"Lagi nyari yang ilang!"

"Hilang? Apanya yang ilang?". Tanya nya dan fokus kearahku.

"Ada. Tapi, gak penting sih"  ucapku

"Dua hari ini cewek 'kirim salam' gue ngilang gitu aja. Gue gak tau dia kemana"  ucapku lagi dengan menatap lurus kedepan.

"Anu-!! I itu"

"Lo tau gak dia kemana?"

"Soal itu. Aku-"

"Ahh pasti lo gak tau yah"

"Aku takut kakak marah jadi aku mutusin buat gak ngirim salam atau apapun buat kakak!"  jelas Jisoo yang tanpa jeda.

"Oh gitu!"  dengan sigap aku bangkit dari duduk dan melangkah pergi dari sampingnya.

"Kak! Mau kemana?"  panggil Jisoo
"Kak! Kakak marah yah!?"  tanya Jisoo yang kini jemari mungilnya sudah melingkar dengan cantiknya dilengan kekarku.

Aku hanya memandangi jemari mungilnya itu .

"Eh maaf kak. Gak sengaja."  dengan cepat ia melepaskan genggaman jemarinya itu .

"My School Is My Story"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang