Part 3

1 0 0
                                    

Author POV

Sudah 3 hari Key pulang ke rumah dan baru hari inilah ia kembali ke sekolah setelah izin beberapa hari.

Sesampainya di sekolah di tatapnya kelasnya yang terdapat dilantai paling atas kelas paling ujung. Ia menghela nafasnya kasar, sungguh itulah hal yang paling melelahkan selama ia berada di sekolah yaitu naik turun tangga yang jumlahnya 56 buah.

"untung gue sayang banget ama nih sekolah kalau enggak ughhh mungkin gue bakal Loncat dari lantai satu ke lantai 3"gumamnya tidak jelas saat mulai menaiki tangga

"lah ngapa loncat dari atu ketiga. Dehh gak beres nih otak gue, udah pindah tempat kayaknye".
Key menepuk kepalanya.

Ia terus mengoceh dari anak tangga pertama sampai terakhir, semua-semuanya telah dikeluarkannya dari yang paling baik sampai yang paling buruk tentang sekolahnya semua dicurahkan seakan tangga-tangga itu memiliki telinga untuk mendengarkan keluh kesahnya.

"akhirnya gue nyampe"ucapnya sambil mengelap keringatnya yang terus berjatuhan.

Ia masuk ke dalam kelasnya yang masih sepi baru satu orang yang di lihatnya. Seorang laki-laki yang sedang serius dengan buku tebal di pojokkan kelas. Ia mengernyit heran, ia tak pernah melihat orang itu sebelumnya.

Akhirnya ia berinisiatif untuk bertanya.

"Lo udah sekolah ternyata"suara ini milik laki-laki itu, ia terlebih dahulu membuka percakapan seblum key.

Key hanya mengangguk,namun ia seketika sadar laki-laki dihadapannya mana mungkin bisa melihat anggukannya.
"iya"seru key pelan.

"oww.. Padahal sekelas udah berniat bakal jenguk lo hari ini"ujar laki-laki itu tanpa melihat kearahnya.

"oo.. Gitu". Key mangut-mangut mengerti, ia bingung jawaban apalagi yang harus diberikan.ia pun memilih untuk kembali ke tempat duduknya.

"eh.. " namun suara itu menginterupsinya, ia segera berbalik untuk mendengar kelanjutannya

"gue tau lo belum kenal gue kan, kenalin nama gue Galih"lanjut laki-laki bernama galih itu sambil menutup bukunya berniat untuk menjabat tangan key.

"eoh.. Hmm.. Ok Galih".

Key membalas uluran tangan itu canggung.Galih memasang senyum memikatnya, Key yang melihat itu hanya tersenyum paksa. Sungguh orang di depannya ini begitu aneh, pikirnya. Key tiba-tiba saja sadar tangannya belum terlepas dari genggaman laki-laki asing bernama galih itu. Key mulai risih.

"hanya itu, lo gak kenalin nama lo gitu?"tanya Galih sedikit kesal.

"hmm.. Gue pikir lo udah kenal gue"jawabnya santai.

"ya walau begitu , kita berdua kan baru ketemu"ujar Galih sambil memutar bola matanya.

"ok.. Nama gue Key". Galih langsung tersenyum senang.

"nah gitu dong dari tadi".

Key untuk kesekiannya mengangguk namun kali ini dengan wajahnya yang bosan, ia terus menunggu galih melepaskan tangannya.

'keknya nih orang modus'batinnya.

"hmm.. Boleh gak tangan lo itu lepasin tangan gue" mendengar ucapan Key, galih sadar akan kesalahannya lalu, melepas tangan Key segera.

"so, sorry".

"No prob"seru key santai kemudian berlalu menuju kelas tetangga.

***

"Joshh.. ". Sang pemilik nama yang sedang sibuk melihat buku catatan biologinya itu Segera mencari suara orang yang meneriakkan namanya.

Tepat di depan Kelasnya ia melihat Key. Senyum indah langsung tersungging di bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang