👠 -FALLEN- 👠
Revisi-01
~•¤•♢👠♢•¤•~
[PART 02]
~•¤•♢👠♢•¤•~
Sam tidak menghubungiku lagi sejak ia meninggalkanku begitu saja di kafe saat itu. Yeah, aku tahu, ini baru tiga hari, sih. Tapi tetap saja, aku jadi merasa agak bersalah. Mungkin aku terlalu keras padanya.
Jika dipikir-pikir lagi, selama ini Sam tidak pernah meninggalkanku sendirian di tempat umum. Baiklah, aku memang agak terlalu keras padanya.
Dan perasaan bersalah yang biasanya jarang timbul di hatiku tersebut berubah menjadi kesal ketika aku diceramahi Sheila, si ratu pematah hati para pria, habis-habisan. Maksudku, ia sendiri memiliki hobi mencampakkan semua cowok yang ia pacari setidaknya satu minggu sekali---mulai dari pelatih gym bertubuh wah sampai anggota band kampus berwajah imut yang lebih pendek beberapa senti darinya---dan sekarang bisa-bisanya gadis itu menghakimiku hanya karena aku memutusi Sam untuk pertama kalinya.
"Aku memang hobi berpetualang cinta, Ann---" Sheila memang menyebutkan hobi berganti pacarnya dengan 'berpetualang cinta' (sungguh menggelikan) "---tapi aku tidak sebodoh kau. Aku meninggalkan pacar lamaku untuk mendapatkan pacar yang lebih baik, sesuai dengan 'Hukum Cinta Sheila II'. Tapi kau meninggalkan Sam yang imut demi pria yang bahkan belum kau temui! Setidaknya, pastikan dulu siapa pria yang dijodohkan denganmu itu."
"Dipasangkan," ralatku, yang masih menolak menggunakan kata 'jodoh'. Aku memutar bola mataku sambil berdecak ke arahnya. "Memangnya aku itu kau, yang hobi mengganti pacar demi kesenangan pribadi? Semua ini kulakukan bukannya tanpa dasar. Aku sudah melakukan analisis dan penelitian penuh sebelum mengambil keputusan ini."
"Tapi kau memutusi Sam dengan tiba-tiba," lirih Jossy, rekan kerjaku yang akhir-akhir ini jadi sering makan siang bersamaku dan Sheila. Sebenarnya Jossy beberapa tahun di atasku, tapi berkat darah Asia yang ia dapat dari ibunya, dan dengan tubuh mungil serta wajahnya yang selalu tampak memelas, ia terlihat seperti remaja SMP yang berkostum pakaian kerja.
Aku meneguk sedikit limunku, kemudian menghela napas. "Dengar," kataku tegas, "Pertama, ibuku memasangkan-ku dengan anak dari sahabatnya, dan keputusan itu tidak bisa diganggu gugat. Jika aku tetap mempertahankn Sam, bakal ada drama konyol yang terjadi. Bisa-bisa Sam beradu jotos dengan calon suamiku seperti di film-film. Masa aku harus kawin lari dengan Sam?
"Kedua, aku menyukai Sam, dan aku benar-benar ingin menjadi sahabatnya---"
"Dan kau berharap Sam menemukan pendamping yang lebih tepat untuknya. Happy ending," cemooh Sheila.
"Tolong," dengusku. "Kalimat itu menggelikan."
"Kenapa?" Jossy menatapku tidak mengerti. "Memangnya apa lagi alasanmu melepaskan Sam, jika kau bukan ingin Sam mendapatkan cinta yang lebih baik?"
"Astaga, apa itu penting?" Aku membalas tatapan Jossy tidak kalah herannya. Cewek ini terlalu banyak membaca novel. "Aku hanya takut hubungan kami menuju ke jenjang yang lebih serius dan penuh drama."
"Apa pun alasanmu, dan segala analisis tidak masuk akal yang kau lakukan, kau tetap tidak bisa melepaskan satu cowok tampan jika kau belum mendapatkan cowok tampan lainnya," ucap Sheila sambil menggelengkan kepalanya hingga sebagian rambut pirang sebahunya tersibak ke depan.
"Bagaimana jika calonmu nanti adalah pria tua botak berperut buncit?" tuntut Sheila.
"Woah, Mom tidak mungkin setega itu." Sebenarnya aku tidak memikirkan sampai ke sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/88564037-288-k142099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLEN (Terbit)
ChickLit[CHICKLIT-FANTASY-MYSTERY] 17+ Seperti kebanyakan remaja akhir pada umumnya, Anna Rosen hanya ingin bersenang-senang dan menikmati hidup, walaupun ia harus kuliah sambil bekerja. Tapi, tidak seperti remaja lainnya, Anna tidak menyukai drama romant...