Ucapan Terima Kasih

16.6K 607 75
                                    

Aku tahu cerita ini bukannya diterbitkan atau semacamnya. Tapi pura-pura saja lah kalau ini adalah buku cetak keren yang ada halaman berisi ucapan terima kasih setelah halaman kata pengantar, oke?

Penulis kan suka berimajinasi.

Pertama-tama, tentu saja aku ingin berterima kasih kepada Tuhan, karena aku masih bisa hidup sampai sekarang untuk menulis cerita ini, dan cerita-cerita lainnya, sampai kemudian akhirnya aku menemukan Wattpad, sehingga aku bisa membagikan karya-karyaku pada semua orang, sekaligus mengembangkan hobiku.

Aku benar-benar banyak belajar di Wattpad. Semoga Tuhan memberkati siapa pun yang pertama kali mencetuskan ide untuk menciptakan aplikasi keren ini.

Kemudian pada keluargaku, walaupun mereka tidak pernah mendukungku untuk menyelami bidang ini, aku sadar kalau sebetulnya hal itu cukup memberiku motivasi untuk berusaha menunjukkan pada mereka kalau aku itu ... bisa. (Mungkin, suatu hari nanti?)

Kepada teman dekatku sejak SMP sampai sekarang (tidak ada wattpad), pembaca paling pertama di ceritaku yang paling pertama ketika kami kelas 2 SMP, dan mengatakan kalau cerita itu bagus (padahal, kalau diingat-ingat lagi sebenarnya cerita itu payah sepayah-payahnya), sehingga aku mulai terdorong untuk menulis lagi. Aku tahu kau terkejut sekali melihatku kali ini menulis cerita romance....

Tapi, sudahlah. Sudahlah. Untung saja kita tidak tiap hari bertemu, jadi aku tidak perlu memberi penjelasan detail dan kita terhindar oleh pembahasan panjang mengenai cerita bercover high heels merah menyala yang kupost di wattpad. Ohohohoho.

Iya, deh, lain kali aku bakal belajar menulis horor.

Lalu pada teman seperjuanganku (tidak nongol di wattpad), yang selalu memberiku suntikan penyemangat. Walaupun aku melarangnya membaca cerita ini, karena ... karena ini ...  romance. Dan kuharap ia benar-benar tidak membacanya.

Maksudku, kalimat 'Natalia menulis romance' masih terdengar janggal di telinga mereka, bahkan di telingaku sendiri.

Kemudian, teman-teman baik yang kupaksa baca beberapa cuplikan ceritaku dan memberi banyak ide dan masukan 😂

Dan tentu saja, aku bersyukur menemukan teman-teman wattpad seperjuangan yang keren---Bong, Miha, Frian, Christina, Kak Yuka, Simbaak, Risa, dll---yang telah membaca ceritaku, memberi masukan, dan menghargainya. Aku sempat tidak menyangka kalau ada yang benar-benar ingin membaca cerita ini sampai akhir.

Terutama Bong, Miha, dan Frian! *peluk online*

Aku sengaja enggak berani tag kalian.

Gak pede. HAHAHA.

Terakhir, tapi bukan yang paling terakhir (mengutip kalimat populer yang kuterjemahkan), terima kasih pada semua pembaca, atau calon pembaca. Walaupun sebagian dari kalian memutuskan untuk tetap misterius dengan menjadi sider-man, tidak bisa dilihat apalagi dilacak. Rasanya aku seperti merasakan kehadiran seseorang di teritoriku, tapi aku tidak tahu siapa, sehingga aku hanya bisa bertanya-tanya, berasumsi sendiri, dan terbayang-bayang oleh siapa kah gerangan tamu misterius yang malu-malu untuk menunjukkan sosoknya itu?

Tapi aku sudah cukup bersyukur dengan kehadiran kalian, wahai pembaca misterius yang tak bisa kujangkau.

Apalagi jika kalian sampai menyimpan cerita ini di library... dan reading list.

Thank you!

FALLEN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang