2 || Bersama-nya

93 35 28
                                    


      Waktu dan Takdir yang
       Membuat kita semakin
                  Dekat

>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<

     Menunggu.

Adalah suatu kegiatan yang paling menyebalkan dalam hidup Hazel. Menunggu sesuatu yang tidak pasti ada-nya, sudah setengah jam Hazel berdiri didepan Halte untuk menunggu seseorang menjemput-nya, jika saja bukan dia yang meminta kepada-nya untuk berangkat bareng menuju sekolah, pasti-nya Hazel tidak akan mau.

Butuh kesabaran berapa lagi diri-nya untuk menunggu, dilirik nya jam cute yang melingkar dipergelangan tangan kiri nya, ayolah ini udah jam tujuh kurang. Hazel melipat kedua tangannya didada-nya, wajahnya sudah menahan amarah karena kesal menunggu sang sahabat.

        "Kalau bukan karena dirinya sahabat gua, udah gua lempar kali dia ke Arab" Hazel berbicara kepada diri-nya sendiri.

  "Tin...tin..tin..." Hazel tersentak kaget mendengar suara mobil berhenti didepannya. Dengan kesal Hazel langsung melangkahkan kaki-nya menuju masuk mobil tersebut.
Menatap tajam sang sahabat yang duduk disamping-nya dengan tatapan membunuh.

     "Zel. sory gua telat biasa macet dijalan tadi" Dinda tahu jika saat ini Hazel sedang marah kepadanya, karena membuat dirinya menunggu. Dinda mengerti dan sangat tahu jika Hazel paling benci dengan nama-nya menunggu, ya gimana lagi nama nya juga macet, jadi dia gk bisa ngelakuin apa-apa lagi selain menunggu macet-nya selesai.

       "Zel. Lo dengerin gua kan? Please maafin gua ya." Dinda menggoyang-goyangkan tubuh Hazel, Hazel hanya merespon dengan tatapan dingin-nya.

        "Zel. Kook lo gitu sih?" Dinda mulai mewek melihat tatapan dingin Hazel untuk diri-nya. Dinda merupakan tipikal orang yang mudah menangis jadi jangan salah jika dia akan menangis jika saat ada seseorang yang memberi tatap tajam kepadanya.

Seketika Hazel langsung tertawa berbahak-bahak saat melihat wajah Dinda yang berubah sangat jelek. Sebenarnya Hazel hanya ingin mengerjai Dinda yang sudah membuat dirinya menunggu sangat lama.

       "Muka lo jelek banget din"

     "Mana mau abang gua sama lo kalau kaya gitu mah." Ejek Hazel.

    "Iisss. . . Sumpah ya lo jahat banget" Dinda tersenyum melihat tawa Hazel dan ejekan Hazel untuknya. Ya Dinda menyukai Abangnya Hazel yang bernama Aditya.

       "Oke-oke sekarang cepetan jalan, gua kagak mau kalau nanti gua terlambat" Dinda langsung menjalankan mobil nya dengan kecepatan normal.

                 ********

Bahagia itu sangat sederhana bagi anak SMA, dengan guru killer yang tidak masuk kedalam kelas karena alasan sakit perut itu sudah menjadi surga bagi mereka. So, semua murid yang ada dikelas 11-2 tertawa gembira dan segera menikmati waktunya sebaik mungkin.

    "Zel. Mending kita keperpus yuk, biasa baca bosen disini" Ajak Rayhan kepada Hazel. Hazel hanya mengangguk tanda setujuh, Dinda yang melihat Hazel dan Rayhan akan pergi keperpustakaan hanya tersenyum senang.

Hazel menyukai Rayhan sejak pertama masuk kelas 11, begitupun Rayhan, Rayhan sudah pernah mengungkapkan perasaannya ke Hazel, namun Hazel berkata dia masih trauma akan masalalu nya, jadinya sekarang mereka hanya TTM.

      "Din lo kagak usah ikut ya, gua mau berdua aja sama Hazel" Rayhan langsung menarik tangan Hazel menuju luar kelas. Dinda tersenyum senang melihat hubungan sahabat-nya semakin dekat dengan orang yang disukainya.

               ************

         Waktu dan Takdir yang
         Membuat kita bersama,
         Walau hanya sebatas
          Sahabat sudah bahagia
                 Untuk kami.

Saling tertawa, melempar ledekan satu sama lain, duduk yang sangat berdekatan bahkan memeluk tanpa rasa cangguh sedikitpun sama sekali.

Jika ada siswi yang melihat mungkin saja mereka akan sangat iri dengan kedekatan mereka, Hazel dan Rayhan akan disangka sepasang kekasih yang sedang bermesrahan diruangan sepi yaitu perpus.

Awal kedekatan mereka hanya karena Rayhan yang sering mengganggu Hazel, pertengkaran yang terjadi malah membawa mereka semakin dekat dan menimbulkan perasaan yang aneh. Nyaman, selalu ingin berdua, dan ingin menjaga satu sama lain itulah yang dirasakan Rayhan dan Hazel. Jadilah seperti ini TTM, dan mungkin suatu saat nanti mereka akan mengubah status-nya.

   " Kamu tau gak cewek kedua apa yang paling cantik didunia ini?" Tanya Rayhan, Hazel hanya mendesah tidak tahu.

      "Oh aku tau, pasti nenek kamu kan" Hazel tersenyum miring, sedangkan wajah Rayhan langsung berubah kesal.

       "Nenek aku kan udah tua, kamu gimana sih" Rayhan menyentil dahi Hazel .

    "Jadi apa dong?"

    "Cewek tercantik kedua setelah ibu aku adalah . . . Kamu Hazellyna" Hazel tertawa senang mendengar gombalan Rayhan, Hazel mendekatkan wajah-nya dekat kuping Rayhan, dan . . .

    "Gombalan kamu lucu hahahahaha" Bisik Hazel dikuping Rayhan dan langsung menjatuhkan kepalanya didada bidang Rayhan.

Untung saja saat ini perpus sepi, jadi tidak ada yang akan melihat ke mesra-han mereka berdua, hanya saja penjaga perpus yang tersenyum melihat mereka. Bu Ani penjaga perpus yang sudah sangat tahu hubungan mereka, bahkan Bu Ani cukup dekat dengan Rayhan dan Hazel, karena itu Bu Ani tidak akan lupa untuk menggoda mereka saat mau keluar perpus nanti.

    "Aku gk bercanda, kamu tau? Kita saling mencintai kenapa kita tidak berpacaran saja?" Hazel langsung menatap mata Rayhan,

    "Kamu sudah tahu alasan aku, kenapa aku tidak mau berpacaran denganmu bukan? Tapi kenapa sekarang kamu malah seperti ini?" Hazel menghela nafas sebentar, ia tidak ingin mengingat kembali masa lalu nya sekarang.

    "Aku takut . . ." Hazel megang tangan Rayhan dengan erat, Wajah Hazel berubah jadi sendu.

   "Aku lebih mencintai dirimu Hazel, tatap mataku" Rayhan merangkup kedua pipi Hazel dengan lembut.

   "Aku tidak akan mengecewakan dirimu. I promise" Hazel melihat kejujuran dimata Rayhan.

     " Promise?"
     "Yes . . . "

Hazel langsung memeluk tubuh Rayhan dengan erat, begitupun Ray yang  sangat senang, karena Hazel sudah melupakan trauma masa lalu-nya.

    "I promise. Akan selalu membuat kamu bahagia Hazel. Love you" perkataan Rayhan membuat Hazel meneteskan air mata bahagia mendengarnya.

     "Tunggu tapi aku gk mau pacaran sama kamu sekarang" Hazel melepaskan pelukannya.

    "Kenapa?" Rayhan sedikit Kecewa

   "Karena aku mau kamu nyatain cinta ke Aku-nya itu ditempat yang romantis, ada bunganya terus sambil dinyanyiin lagu yang sangat indah, baru aku mau jadi pacar kamu." Jelas Hazel sambil mencubit hidung mancung Rayhan.

   "Oh, sipp aku akan siapin itu semua untuk nyatakan cinta aku ke kamu oke, sekarang kamu tinggal tunggu aja" Rayhan tersenyum miring .

     "Hahahahaha" tawa pecah Hazel membuat Rayhan memeluknya.

           
           Tbc . . . . .

Sedikit ya??
Baru awal makanya sedikit, aku tunggu comenannya sama votenya agar aku nya tambah semangat buat nulisnya hehehe .

Gimana cerita nya???

Mohon maaf kalau ada kata-kata salah, dan tidak baku . Mohon pengertiannya .

Terima kasih .

I Will Not Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang