INDAH:
Din, Dindaa!
Indah ingin mengejar tapi ditahan pacarnya (mantan Dinda) dan memberikan gesture tubuh "beri dia waktu, jangan sekarang" ke Indah, Indah mengerti.
INT. LANTAI 4 HALL – AFTERNOON
Begitu sampai di lantai 4 dengan tangga, Dinda mulai mengatur napas dan betenya. Lalu muncul seorang cowok dengan menenteng sebuah frame besar berkata
ARDI:
Datang untuk nepati janji?
Dinda tersenyum kemudian menggeleng. Ia menunjukkan call card di lehernya.
DINDA:
No, This is my job..
Ardi membalas dengan senyuman seperti biasanya.
MONTAGE MUSIC START: PROJECT POP – SAMA SAMA
Kita melihat Dinda sedang membriefing anak-anak panitia termasuk peserta dan Ardi disana. Kita bisa melihat bahwa seberapa banyak waktu dan diskusi yang terjadi, mata Ardi dan Dinda tidak bisa bohong. Setiap Dinda berbicara, Ardi menatap Dinda dengan rasa tak biasa, begitu juga dengan Dinda, selalu ada celah yang untuk menatap Ardi lebih lama.
Kita melihat Dinda membantu Ardi dalam membingkai frame foto dan memasangnya.
Selanjutnya, kita melihat Ardi membantu Dinda merias dinding dengan lampu kelap kelip. Suasana semakin gelap dan romantic. Ardi juga suka foto candid si Dinda waktu Dinda menghias dinding.
Selanjutnya, kita melihat puluhan frame foto terpajang dengan rapi. Semua para kru bersiap untuk pulang.
ARDI:
Coba tebak karya aku yang mana?
Dinda berpikir sejenak, ia lalu membentuk kotak dengan kedua tangannya sambil menerka. Kemudian tangannya berhenti di satu foto.
DINDA:
Ini. Pasti foto kamu?
Dengan sedikit takjub, Ardi bertanya
ARDI:
Tau darimana? Nyontek ya?
Dinda menggeleng.
DINDA:
Engga, feeling aja..
Ardi tersenyum mendengar hal itu.
Kemudian, satu per satu lampu dimatikan tanda gladi kotor telah berakhir, Dinda memutuskan seperti biasa turun lewat tangga, ada tangan Ardi yang menahannya.
ARDI:
Kok gak naik lift? Kenapa?
DINDA:
Aku takut naik lift,
Dinda terlihat tidak bisa menyembunyikan perasaannya, Ardi luluh dan meyakinkan Dinda.
ARDI:
Ada aku..
Ardi lalu membawa Dinda menunggu depan lift. Terlihat jelas dari raut wajah Dinda yang kalut, Ardi makin menggenggam tangan Dinda lebih erat.
Ting~ lift terbuka.
INT. LIFT – NIGHT
Di dalam lift itu hanya mereka berdua. Dinda berusaha merapat ke Ardi, wajahnya cemas. Tapi Ardi malah tersenyum geli. Iseng, Ardi memencet semua tombol lantai disana. Dinda berusaha menahan tangan Ardi memencet tombol tapi gagal, Dinda makin terlihat takut, melihat ekspresi itu Ardi langsung mendekap Dinda, membuat Dinda lebih aman, namun..
Ting~ lift terbuka. Masuk sepasang kekasih berbadan jumbo masuk, liftnya sedikit bergerak. Sontak, mata Dinda membulat. Ia melirik Ardi dengan tatapan " Ini gpp kan?!" Ardi malah tersenyum dengan arti " gpp" sambil menunjuk muatan badan. Dinda akhirnya bisa tersenyum, sedikit.
Ting~ lift terbuka. Pasangan gendut itu keluar. Dinda menghela napas. Lalu masuk seorang geek yang kurus sambil membawa banyak buku. Gak lama, bau keringat nan apek menyelimuti seisi lift. Ardi langsung menutup hidungnya dan hidung Dinda. Namun Dinda melepas tangan Ardi dihidungnya dan dihidung Ardi serta memberi tatapan " jangan gitu, gak sopan!"
Begitu lift terbuka dan si geek keluar, mereka lega. Bahkan Ardi sempat menirukan gaya si geek yang cupu sambil benerin kacamata. Dinda gak berhenti-henti ngakak hingga yang masuk lift adalah seorang satpam. Seram lagi. Ardi dan Dinda pun langsung melepas genggaman mereka dan satpam itu nyempil diantara mereka.
SATPAM:
Kalian mesum di lift?!
ARDI:
Engga pak. Kita gak saling kenal kok?
SATPAM:
Kok gak pulang?!
DINDA:
Ini mau pulang om, eh pak!
Ting!~ pintu lift terbuka. Satpam keluar, namun tepat didepan lift, ada pacar Ardi, Siska yang sedang ngobrol dengan temannya.
Ada jeda, karena suasana tidak enak.
Sadar lift terbuka dan melihat Ardi, Siska terlihat antusias.
SISKA:
Sayang..? aku baru mau nyusulin kamu? Aku mau bilang klo hari ini aku nginep tampat Nova ya, ada tugas soalnya. Yuk Nov..
Siska tersenyum dan langsung pergi, menyadari Ardi sudah punya pacar, tanpa basa-basi Dinda langsung cabut. Ardi berusaha mengejar.
EXT. PARKIRAN – NIGHT
Ardi berlari kearah parkiran. Sepi. Tidak ada Dinda disana. Hanya ada mobil swift putih melintas dengan jendela terbuka. Didalamnya ada Siska dan Nova.
SISKA:
Sayang, aku duluan ya.
Ardi diam, hanya mematung.
SISKA CONT'D:
Daah sayang.. take care..
Ardi masih diam.
Nova yang membawa mobil heran,
NOVA:
Cowok lo kenapa sih?
Sambil menutup jendela mobil, Siska menggeleng. Mobil itu melaju meninggalkan Ardi sendirian.
INT. HALL KAMPUS – MORNING – DAY - AFTERNOON
Ardi bersender ditiang hall sambil menunggu seseorang. Dari pagi, siang, malam. Ia setia menunggu. Hingga Dinda lewat, Ardi berusaha menahan Dinda.
ARDI:
Din, ada yang perlu aku jelasin!
Dinda menepis tangan Ardi.
DINDA:
Gaada yang perlu dijelasin. Aku bukan siapa-siapa kamu, Di..
Ujar Dinda sambil berlalu.
ARDI:
TAPI AKU SAYANG KAMU, DINDA!