Not maybe again (4)

324 7 0
                                    

Ghina pov

Pulang kuliah langsung ke caffe, di caffe ngerjain tugas, memperhatikan caffe, dll.

Ben pulang kuliah langsung ke lokasi syuting, kalo kuliah pagi pulang kuliah langsung ke loksyut, kalo kuliah siang, paginya syuting pulang kuliah syuting lagi.

Dan hari ini aku pulang ke rumah nanti malam jam 10. Ben akan jemput aku.

Aku lagi di caffe cabang ke ketiga di daerah Cibubur.

"Mau makan apa nyonya?" Tanya pelayan.

"Eh Ricky, ngeledek banget sih!"
"Hehehe, mau makan apa?"
"Gua pengen kebab daging kambing dong, jangan pedes pedes banget"
"Oke" dia nyuruh Pelayang yang lain.

Ricky? Dia temen kampus sekaligus karyawan di caffe ini. Aku mengerjakan tugas dengannya.

"Apa sih yang susah?" Tanyanya
"Gua teh gk jago di IT, jadi gua nyuruh lu bikin proposalnya! Gituu" ucapku
"Ohh yaudah, laah lu kalo bikin tugas gimana?"
"Nyuruh grant, atau gk bang rey" jawabku.

Dan dia yang ngerjain tugas, aku keliling caffe, ngecheck gitu, ada yang kurang atau enggaknya.

"Ghin, makan dulu!" Suruh Ricky.

Aku duduk kembali di mejaku, dan makan Makananku.

Dan seperti biasa, Ben Nelfon.

"Hm" ujarku
"Hehehe udah makan belom?"
"Udah lagi makan malah"
"Makan apa?, dimana?"
"Kebab kambing di caffe Cibubur"
"Abis ngerjain tugas pulang!, tidur!, kalo bisa makan lagi!, tidur yaa, besok kuliah lagi!" Bawelnya
"BAWEL!"
"Bodo!, eehh sholat!"
"Iya"

Sambungan terputus.

Berantem mulu! Tapi saling mencintai, makannya gk pernah ada kata benci sesungguhnya.

LOVE YOU BEN!

Cukup lama, di caffe sudah melakukan kewajibanku juga sebagai seorang muslim.

Jam 7 malam, waktunya makan malam.

Kembali ngerjain tugas. Melakukan kewajiban, dan menuruti permintaan sang jabang bayi di dalam perutku.

"Fad, beliin okonomiyaki dong yang isi kepiting" aku menyuruh pelayan. Dia mengangguk dan pergi.

Dering handphoneku bunyi, dan nama Ben tentera disitu.

"Ya"
"Udah makan belom?"
"Lagi beli okonomiyaki yang isi kepiting"
"Udah makan nasi belom?"
"Udah kok ini cemilan"
"Ohh yaudah, aku pulang jam 8 nyampe di caffe jam 9 palingan, tunggu yaa"
"Iya, cepet pulang! Kangen nih!"
"Aku juga kangen, love you!"
"Love you too"

Sambungan terputus.

Telponan cuma gitu doang, tapi entah mengapa kalo gk Nelfon itu ada yang kurang, gk ngasih kabar itu ada yang kurang, kalo dibilang kangen, kangen tapi hanya sekadar ucapan kangen saja.

Dan itu semua sangat bermakna buatku dan Ben.

Makan datang, langsung aku lahap.

Memasuki 2 bulan usia kandunganku, rasa mualku semakin lama hilang.

Rasanya gk sabar buat nunggu usia kandungan 4 bulan. Usia si jabang bayi sudah beri roh oleh Allah.

Ben pernah bilang kepadaku. "Yang, kalo kita punya anak, kayaknya postingan Instagram sama Twitter isinya tentang anak kita semua deh"

Dan aku berfikir, iya juga ya, postingan bakal banyak tentang anak.

Makan selesai tinggal nunggu Ben.

Not Maybe Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang