Not maybe again (10)

1.1K 8 0
                                    

Author pov

Usia kandungan ghina sudah sudah menginjak 8 bulan 25 hari, belum ada tanda-tanda melahirkan. Tapi untuk minggu minggu ini ghina dan Ben izin kuliah, kuliah sih tapi kaya home schoolling.

Hari ini jadwal kuliah libur, Ben sudah pergi ke masjid untuk sholat Jumat kewajibannya. Ghina sedang makan siang.

"You like it son?" Tanya ghina pada sang bayi di dalam perut. Lalu ia memakan makan siangnya. Setelah makan ia mencuci piring bekas makannya lalu memainkan hpnya duduk di ruang tamu untuk menyambut sang suami yang akan pulang dari sholat Jumat.

Ghina memfoto perutnya lalu dikirim ke Instagram dengan caption : can't waiting you come to the world!
#8bulan25hari
#comingsoon

Pintu terbuka
"Assalamu'alaikum" salam Ben
"Waalaikumsalam, eh udah pulang, makan dulu yuk" ajak ghina. Ben mengangguk.

"Sekarang dirawat aja yaa, biar gk panik nantinya" ucap Ben
"Tapi belum kerasa gerak aktif" ucap ghina
"Gapapa, aku takut nanti dadakan" ucap Ben penuh permohonan. "Ya sayang? Please?" Lanjutnya.

"Oke, but, sore kita berangkatnya!" Perintah ghina.
"Oke" deal Ben.

Selesai makan Ben mencuci piring bekas makannya, ghina sudah di kamar sedang mempersiapkan pakaian ganti untuk nanti selama di rawat di RS.

"Perlengkapan bayinya dibawa gk?" Tanya Ben.
"Kalo kata mommy dibawa biar kita gk sewa di RS" jawab ghina
"Yaudah itu biar aku aja, kamu siapin baju aja, aku mau ganti baju dulu"

Lalu Ben ke walk in closet mengganti pakaiannya. Ben menggunakan baju merah darah polosnya dengan levis pendeknya.

Ben mengambil tas untuk diisi perlengkapan bayinya. Ada selimut, topi, baju, dan celana.

"Nih, aku mau ganti baju dulu" ucap ghina.

Ghina ke walk in closet dia mengganti pakaiannya menjadi dress ibu hamil yang Ben belikan sewaktu pulang berenang saat usia kandungan ghina 6 bulan.

Ben memasukan tas-tas ke bagasi, sedangkan ghina sedang kegelian di bagian perut, karena si bayi yang sedang bergerak-gerak tak mau diam dan sesekali kesakitan karena si bayi menendang dan menonjoknya.

"Aw hahaha" ucap ghina sambil mengelus perutnya, karena bergema, Ben mendengar suara ghina langsung panik dan membuka pintu dengan keras.

"Ghina!" Teriak Ben membuat ghina sangat kaget.
"Kamu apa-apaan sih pake teriak segala, kaget tahu!" Omel ghina
"Maaf sayang aku denger kamu kesakitan" ucap Ben
"Iya sakit, di tendang sama anak kita, geli di kelitikin sama dia" ucap ghina menunduk sambil mengelus perutnya. Ben jongkok lalu mencium perut ghina.

"Anak papa jangan nakal di perut mama, kalo nendang jangan Kenceng-kenceng kasihan mama, terus kalo mau keluar bilang yaa" ucap Ben sayang sedikit bercanda. Hehehe ada-ada aja si Ben masa iya bayi mau keluar dari perut bilang dulu.

"Kamu ih, mana ada bayi bilang kalo mau keluar 'ma aku mau keluar mau liat dunia' gitu" ucap ghina sedikit memukul Ben lalu mengelus pipi ke leher Ben.

"Biar kita gk panik dia bilang gitu" ucap Ben
"Aw ehehe"
"Kamu ya! Paling bisa bikin mama sama papa pengen romantisan! Papa turuti apa mau kamu!" Ucap Ben lalu mencium bibir ghina sedikit sudah karna ada perut yang membesar.

"Yuk!" Ajak Ben.

Mereka meninggalkan kamar, menguncinya, Ben keluar rumah, mengeluarkan mobil, ghina keluar rumah lalu menguncinya, menutup pintu garasi, menutup pagar dan menguncinya masuk ke mobil dan berangkat ke Parish hospital.

Not Maybe Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang