Rumput Hijau

70 17 42
                                    

"Hai? aku kembali!! apa kabar mu? baik kah?"

"hari ini aku membawa bunga!! jreng jreng!!"

"seperti yang kamu suka, kuharap kamu 'masih' suka haha"

"hahaha terlalu garing ya?? maaf maaf, aku tau aku begitu garing dalam hal ini"

"kamu benar soal aku yang kurang dalam hal lucu, humor ku rendah sekali.. maaf"

"hei! saat aku membeli bunga ini tadi aku bertemu dengan sahabat kamu!"

"iya benar! si Ayu! dia titip salam untuk mu"

"si Ayu akhirnya jadian dengan sahabat ku, Raka.. "

"yap! benar! Raka yang dulu suka pada mu!"

"dulu saat aku sebelum mengenal mu, aku dan Raka memperebutkan nomor hp mu"

"haha.. kejadian yang lucu, namun pada akhirnya aku yang menang! kamu sendiri lah yang memberikan nomor itu pada ku."

"aku begitu senang dan semua nya, berawal dari sana"

"kita dulu menikmati waktu berdua bersama"

"jalan-jalan"

"karyawisata"

"sampai kita di 'ciee cieee' satu sekolah"

"hahaha aku yakin, Raka sangat cemburu pada saat itu"

"apakah kamu ingat saat kita di kejar kejar oleh preman sat karyawisata?"

"saat itu lah kamu memegang tangan ku begitu kuat.."

"pada hal aku adalah laki laki! tapi, tetap saja tangan lembut dan halus seperti kapas menggengam ku dengan kuat"

"kita berlari diantar orang banyak"

"sampai pada akhirnya kita bersembunyi disebuah gang"

"nafas ku yang begitu sesak akibat penyakit paru paru ku"

"walau dengan penyakit ku seperti ini, kamu malah tertawa"

"tawa itu lah yang mengundang ku untuk mengatakan"

"Hei Rikka, mau kah kamu menjadi Pacar ku?"


"saat itu engkau hanya mengangguk dan tersenyum kecil"

"itu adalah senyum terindah yang pernah kulihat"

"semua yang kita lalui, mulai dari masa masa SMA yang gila dan aneh"

"namun berubah saat kamu mulai masuk rumah sakit"

"sebuah tempat yang dingin"

"sebuah tempat dimana kamu mulai berbaring"

"4017 ruang VIP"

"itu ruangan kamu.. ruangan dimana aku ingin berteriak melihat keadaanmu"

"ibu berkata bahwa kamu sedang dalam kondisi kritis"

"kamu mengalami koma pada saat itu"

"ibu kamu menjelaskan penyakit mu kepada ku"

"haha, maaf saja tapi aku tidak menghiraukan ibu mu"

"aku hanya memegang tangan hangat mu sambil meminta agar kamu terbangun kembali, aku rindu dimana aku dapat berjalan bersama mu"

"maaf"

"maaf kan aku"

"loh? Air mata ya? Maaf ya.. aku selalu mengeluarkan Air mata pada saat saat seperti ini"

"jam 17 : 40"

"saat aku mulai keluar dari kamar mu"

"kamu mulai meninggalkan ku"

....

....

....

"kenapa..."

"kenapa kamu meninggalkan ku.."

"Aku merindukan mu"

"kuharap kamu baik baik disana"

"banyak kenangan yang tertinggal disini"

"aku menampungnya, karena aku tahu.."

"engkau, begitu berharga bagi ku"



-Yaure[2016]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EmosiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang