Part 5

2.3K 164 44
                                    

"Maka biarkan aku selalu berada disisimu. Hanya berada, bukan melihat."

Jinhwan menghela nafas lelah. Dia tidak melawan lagi. Karena sejujurnya, dia juga membutuhkan Junhoe untuk selalu berada didekatnya.

***

Black Bar.

Jinhwan dan Juhoe belum keluar dari mobil. Sebenarnya Junhoe menunggu Jinhwan untuk turun duluan, begitu pula sebaliknya.

"Apa kau menunggu disini saja? Aku berjanji akan 'melayaninya' hanya sebentar."

Melayaninya ya?

Junhoe tertawa miris didalam hati.
Tidak ada waktu yang sebentar bagi orang yang dikejar nafsu.
Hasrat tidak pernah terlepas dalam waktu yang sebentar. Kata-kata sebentar itu hanya bualan belaka.

"Mari masuk.." Ujar Junhoe dengan nada suara datar.

Dengan begitu, Junhoe segera keluar dari dalam mobil. Diikuti Jinhwan yang juga ikut keluar dari sisi yang lain.

Selama kedua pasang kaki berbeda ukuran itu melangkah masuk kedalam Bar, Jinhwan tidak henti-hentinya mendesah lirih. Merasa amat bersalah ketika melihat sikap Junhoe yang mendadak dingin.
.
.
.
Didalam Bar.

"Jinhwan? Kau baik-baik saja?"

Mendengar pertanyaan itu, Jinhwan lantas menoleh kearah asal suara. Disampingnya ada Donghyuk, yang kini memegang pundaknya yang tegang.

"Aku_ Tidak tahu." Sebuah kejujuran yang keluar dari mulut seorang Kim Jinhwan.

"Aku pernah mendengar bagaimana 'orangnya'_."

Dug.

Dug.

Dug.

Jantung Jinhwan berdetak sama kencangnya dengan debuman music disco yang memenuhi setiap penjuru Bar.

"_Kurasa, kau hanya perlu mengikuti segala keinginannya. Jangan banyak tingkah. Hingga semuanya selesai. Dan malam ini akan terlewati tanpa hambatan. Begitu saja. Bukankah_ itu kedengaran mudah? Ng_Hehe."

Donghyuk tersenyum dengan wajah kaku. Senyum yang dibuat-buat seceria mungkin. Guna menghibur teman sejawatnya yang bahkan terlihat tidak terhibur sama sekali.

"Hmm.." Jinhwan hanya bergumam sebagai jawaban.
.
.
.
Seumur hidupnya, tidak pernah sekalipun Jinhwan merasakan aura malam semenakutkan sekarang.
Ini pekerjaannya, dan tidak seharusnya ia segelisah ini.

Jinhwan sudah duduk diatas ranjang sejak lima belas menit yang lalu. Duduk tanpa menggunakan sehelai benang pun ditubuhnya. Iya, dia sudah telanjang. Hanya sebuah selimut tebal yang dengan setia membalut tubuhnya.

Jinhwan bukan seorang maniak yang akan dengan mudah menarik kembali kata-katanya dan memilih untuk mengganti semua itu dengan kenikmatan 'bersetubuh'.

Tidak.

Alasannya, Jinhwan hanya ingin ini cepat selesai. Makanya dengan segenap hati Jinhwan menelanjangi dirinya terlebih dahulu.

"_Kurasa, kau hanya perlu mengikuti segala keinginannya. Jangan banyak tingkah. Hingga semuanya selesai. Dan malam ini akan terlewati tanpa hambatan. Begitu saja. Bukankah itu kedengaran mudah? Ng_Hehe."

Tanpa sadar Jinhwam mengangguk kecil. Iya. Benar. Dia hanya perlu mengingat ucapan Donghyuk.

Namun belum sempat ketenangan menyapa sudut perasaan Jinhwan, suara 'klik' kecil yang berasal dari pintu membuat debaran dijantungnya semakin kencang. Sangat kencang seolah benda itu ingin keluar dari sarangnya.

Love Sometimes Strange (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang