Di sebuah kota, Shizuka dan Dekisugi sedang berjalan-jalan mengitari sebuah taman sambil menikmati sejuknya udara pagi.
"Apa kamu tahu, cara agar kita dapat dengan mudah hafal ciri-ciri makhluk hidup?" tanya Shizuka membuka pembicaraan.
"Itu mudah. Kita sebagai manusia adalah bagian dari makhluk hidup. Kita dapat memperhatikan apa yang ada di diri sendiri atau pada hewan dan tumbuhan. Kita sedang berjalan, artinya kita ngapain?"
"Bergerak."
"Betul. Trus, dekatkan jarimu pada lubang hidung. Ada udara yang keluar tidak?"
Shizuka menuruti saran Dekisugi. "Iya."
"Bukan hanya ada udara keluar, ada juga udara yang masuk. Artinya apa?"
"Bernapas alias respirasi. Oh ya, yang kita hirup itu oksigen dan yang kita embuskan karbohidrat."
Dekisugi tersenyum. "Karbon dioksida," ralatnya.
"Eh, iya, hi hi hi hi." Wajah Shizuka memerah.
"Kamu tahu tidak, karbon dioksida yang kita keluarkan dihirup sama apa?"
"Entahlah."
Dekisugi menunjuk sebuah pohon sakura. "Pada siang hari, pohon menghirup karbon dioksida."
Shizuka memandangi pohon yang ditunjuk. "Jadi, pohon bernapas dengan menghirup karbon dioksida?"
"Pada dasarnya, pohon juga menghirup oksigen untuk bernapas. Tapi, pada siang hari, pohon-pohon menghirup karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen."
"Kenapa begitu?"
"Karena pada siang hari, pohon-pohon berfotosintesis. Pohon membutuhkan cahaya matahari dan karbon dioksida untuk membentuk makanan. Salah satu hasilnya oksigen. Oksigen yang dihasilkan lebih banyak dari oksigen yang dibutuhkan pohon untuk bernapas. Itu sebabnya pohon melepaskan oksigen pada siang hari."
"Oh, begitu." Shizuka mengangguk-angguk. "Jadi, pada siang hari kita bisa barteran gas sama pohon dong, Dekisugi."
"Ya. Kalau malam hari, pohon akan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Soalnya kalau malam hari pohon tidak berfotosintesis, jadi kebutuhan akan oksigennya didapatkan dari udara luar."
Saat kembali berjalan, mereka melihat seorang ibu mendorong kereta bayi.
"Kamu lihat bayi yang di dalam kereta?" tanya Dekisugi.
"Iya, imutnyaaa...."
"Bayi itu dilahirkan oleh si ibu. Artinya, ciri-ciri makhluk hidup lainnya apa coba?"
"Berkembang biak."
"Di lingkungan sekitar rumah kita, ada bayi, ada anak kecil, ada remaja, ada orang dewasa. Nanti si bayi juga bakalan jadi anak kecil, jadi remaja, lalu jadi dewasa. Berarti apa?"
"Tumbuh dan berkembang."
"Benar. Eh, kita duduk di bangku taman yuk!" ajak Dekisugi.
Saat duduk-duduk di bangku taman, mereka melihat Suneo sedang melahap onigiri.
"Onigiri yang dimakan Suneo ada energinya yang akan terpakai saat kita beraktivitas. Bukankah setiap hari kita juga makan? Jadi, kita butuh apa?"
"Energi. Berarti ciri-ciri lainnya membutuhkan energi."
"Benar. Nah, onigiri yang dimakan, tidak semua bakal jadi energi. Bakal ada sisa-sisa yang nanti dikeluarkan. Berarti apa coba?"
"Hi hi hi, mengeluarkan zat sisa alias ekskresi."
Mereka melihat Giant dijewer oleh ibunya. Giant mengaduh kesakitan.
"Nah, itu juga ciri makhluk hidup. Apa coba?"
"Aku tidak tahu."
"Jeweran tadi adalah rangsangan yang menimbulkan rasa sakit. Dan, Giant meringis sebagai reaksinya. Berarti?"
"Peka terhadap rangsang."
"Alias iritabilitas," sambung Dekisugi.
"Apa masih ada lagi?" tanya Sizhuka antusias.
"Masih. Manusia, hewan, dan tumbuhan punya kemampuan untuk beradaptasi alias menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kamu suka lihat si cecak, kan?"
"Iya, aku pernah lihat Suneo mengganggu cecak. Cecak itu memutuskan ekornya. Eh, tahu-tahu hilang saja, tinggal ekor. Itu kenapa ya?"
"Itu juga bentuk adaptasi untuk mengelabui kita. Dia menganggap kita musuh. Tujuannya ya... untuk mempertahankan diri."
****
Sumber:
Fitriyani, Eka dan Moch. Amin Mukhyiddin. 2014. Target Nilai 10 Ujian Nasional SMP/MTs 2015. Jakarta: Cmedia.
Ibrahim, Muhammad. 5 Juni 2011. "tumbuhan juga bernafas". http://mubhy92.faa.im/tumbuhan-juga-bernafas.xhtml. Akses: 10 Agustus 2015.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuap-Cuap Bikin Pinter (Ringan)
FanfictionIsinya berkaitan dengan ilmu sederhana dalam sains, matematika, dan lain-lain. Semoga menambah pengetahuan. Sebagai permulaan, isi hasil remake dari situs http://horormsains.blogspot.co.id. Bisa dibaca mulai pelajar tingkat SD. Bukan berarti penge...