2

42 14 8
                                    

Selesai sudah kegiatan hari pertama Kenny di London University. Tidak perlu diceritakan karena tidak ada yang menarik dari itu, hanya seperti Siswi baru biasanya.. Berkenalan, dan lain lain. Hanya saja sepertinya sekarang dia memiliki sahabat baru yang juga teman sebangkunya, yaitu Ashley Levine.

Kenny mengambil tasnya, dan mulai mencaritahu apa yang ingin dia cari tahu. Sesuatu yang semalam ia lihat paling bersinar dari yang lainnya.
"Ashley, aku ingin bertanya" katanya kepada Ashley.

"Silahkan"

"Apa kau tahu sesuatu berbentuk bulat, besar, dan sangat bercahaya di malam hari? Oh iya! dan sepertinya dia berputar. Tadi pagi aku mencoba untuk membaca tulisan yang ada didekat sana, sepertinya ada dua kata, dan mungkin yang pertama adalah London" jelas Kenny.
"Aaah.. itu pasti London Eye" jawab Ashley.

"London Eye?"

"Yap"

"Bisakah kau menemaniku pergi kesana sekarang? jika tidak pun tidak apa-apa" ajak Kenny.
"I'd love too, but i cant. Sorry... Ibuku sedang sakit sekarang, jadi aku harus menemaninya"

"It's okay Ash, no problem.. I can go there Alone. By the way, Get well soon for your Momma"

"Thank you Ken! maaf sekali lagi"

"Don't mention it"

Kemudian, Kenny berjalan menuju halaman belakang London University tempat dimana dia memarkir sepedanya. 'Okay, akan kulakukan sendirian' batinnya.

Ia menyalakan handphone nya dan membuka aplikasi Google Maps sebagai penunjuk arah menuju London Eye.
Setelah semuanya siap, ia mulai melaju sepedanya menuju tempat itu.

~~~

"So... this is it? the London Eye? Whoaa..." Kenny berkata seraya membeku kagum melihat sesuatu yang dia maksud. Dan ternyata itu adalah Kicir raksasa yang sangat indah.

Kennypun berjalan menuju loket untuk menaiki Kicir raksasa itu.
"Whoa... Whoa.. sorry lady, kau harus mengantri dari belakang" ucap seorang pria secara tiba-tiba seraya menunjuk ke belakang antrian dengan ibu jarinya.
"Wha?" Kenny membalikkan badannya ke arah yang ditunjuk pria tadi.
"Oo..kay, maaf" Kenny terkejut! ternyata antrian nya begitu panjang, mungkin sekitar 200 orang. Tetapi ia sangat ingin menaiki Kicir raksasa itu karena rasa penasarannya yang sangat tinggi. bisa-bisa, jika ia tidak menaikinya sekarang, ia takkan bisa tidur.
Akhirnya, Kenny memutuskan untuk berjalan menuju barisan antri paling terakhir.
"Mmm... 5.15 p.m., semoga saja pukul 10.00 p.m. aku sudah berada dirumah" ucapnya sambil melihat jam tangan nya.

1 jam

2 jam

3 jam

~~~

8.15 p.m.

*Attention! Attention! please, prepare for your turn*

"Permisi, nyonya? apa kau dalam antrian menuju Kicir raksasa ini?" Tiba-tiba seorang petugas mengejutkan nya.
"What? Ooh... Ah, yas!" selesai mengantri di loket tadi, sepertinya ia tertidur pulas cukup lama yaitu 3 jam.

"Silahkan.." kata petugas yang lainnya, menyuruh Kenny untuk masuk kedalam pintu kapsul Kicir raksasa.
"Thanks"

Kenny berjalan menuju kapsulnya, kemudian ia heran karena pintu kapsulnya segera ditutup. Padahal hanya ada dua penumpang. Hanya ada dirinya dan seorang pria tampan berpostur tinggi, kekar, berambut cokelat, berkulit sawo matang.
Tak lama setelah ia masuk.. Kicir nya pun mulai berputar.

"So... hanya kita berdua?" tanya Pria tampan tadi secara tiba-tiba.
"Aku tak tau" jawabnya.
Kenny bukanlah tipe wanita yang mudah dekat dengan orang asing, apalagi orang itu adalah pria. Ia pasti merasa ketakutan.
Pria itu tersenyum melihat wajah Kenny yang ketakutan. Kemudian ia mengulurkan tangannya.
"Hai! aku Robert Edgar Washington, you can call me 'Ed'"

"Oh, hai Ed!" jawab Kenny singkat sambil tersenyum.

"And you are..?"

"Kenny"

"Kenny what?"

"Apakah itu penting?"

"Ayolah, bukankah itu tak adil jika kau tau nama lengkapku, tapi aku tak tau nama lengkapmu?"

"Lalu kenapa kau memberitahu namamu begitu saja tanpa ragu? bisa saja aku ini orang jahat"

"Karena aku percaya kau orang baik. Please, aku hanya mengajakmu berkenalan"

"Well, I'm Kenneth José Anne Rutherford"

"What a cute name, Ken!"

"Thanks"

"So.. kau anak dari pengusaha James Rutherford?" pertanyaan dari Ed membuat Kenny terkejut.

"How did you know?"

"Ayahku adalah kerabat kerja ayahmu"

"Siapa ayahmu?"

"Ernest Washington"

"Washington? apa kau berkebangsaan Amerika?"

"Ya, benar"

"I see"

Kemudian Kicir raksasa yang mereka naiki berputar hingga 20 menit, dan selesai. Tidak ada percakapan lagi diantara mereka berdua selain yang tadi.
Setelah pintu kapsul itu terbuka, mereka pun keluar. Tiba-tiba Ed menarik tangan Kenny.
"Hey! sekarang kita adalah teman bukan? hubungi aku jika kau ada perlu" ucap Ed sambil memberi kartu namanya pada Kenny.
"Uhh... ya, thanks!"

London EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang