hurting myself.

30 3 0
                                    

-savanna POV-

"aku rindu mereka max" tanpa sadar air mataku sudah mengalir perlahan membasahi pipi.

"hey hey! jangan seperti ini lagi boo" pria ini memelukku erat dan membasuh pipiku dengan lembut lalu mengambil foto yang sudah usang di tanganku.

foto itu kutemukan didalam dompet mont blanc coklat tua milik ku saat masih SMA.

h-30 adalah hari pernikahan ku dengan max whaley. ya, aku akan menjadi Mrs. whaley sebentar lagi.
senang untuk mengetahui hal itu namun ada yang menjanggal di hatiku.....

karna aku takut mereka menolak menjadi bridge mates, mungkin menyempatkan diri untuk datang mereka tidak ingin.

"sudahlah ... kau selalu menangis setelah melihat foto ini, tapi kau tidak pernah mau berusaha hanya untuk sekedar mengundang mereka" pria ini melepaskan pelukannya.

"aku akan mengambil TEH HANGAT untukmu" ia menekan kata TEH HANGAT sambil membawa 2 botol vodka kesukaanku dan 2 bungkus rokok yang selalu menemaniku saat seperti ini.

aku hanya terdiam dan menatap kosong punggung tegap nan bidang milik max saat sosoknya mulai hilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aku hanya terdiam dan menatap kosong punggung tegap nan bidang milik max saat sosoknya mulai hilang.

aku mengambil bungkusan berwarna pink. lalu mengambil sebatang dan membakarnya lalu menghisapnya hingga habis. ini batang ke 8 yang ku hisap untuk malam ini.

batang kesembilan ku bakar kembali dan mulai menghisapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

batang kesembilan ku bakar kembali dan mulai menghisapnya.

"aku senang kau tidak lagi menggoreskan cutter atau pun benda tajam ke kulitmu yang membuatku sedih. tapi bukan dengan ini yang ku ingin kan untuk menghibur dirimu. aku percaya kau pasti bisa selain dengan menghisap rokok sepanjang hari" suara berat yang sangat kukenali itu mengagetkanku.

jari tangannya mengambil rokok yang baru saja ku bakar dengan lembut dari mulutku itu.

ya, saat merasa down dulu sebelum menjalin hubungan dengan max, aku sering menggoreskan tanganku dengan cutter untuk melampiaskan rasa sakit yang ku rasa dihatiku.

alasanku melakukannya, karena sakit yang hatiku rasakan sudah melebihi batas tampungnya.


aku ingin membaginya, namun aku tidak mungkin mengacak-ngacak kamar tidurku ataupun melampiaskan kepada orang lain. jadi lebih baik ku bagi rasa sakitnya dengan cara ini.

melukai diriku sendiri.

----------------****************-----------------

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 11, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

what are you affraid of? Where stories live. Discover now