Pagi hari ini aku sengaja menyuruh kakakku untuk mengantarku ke kampus. Sebenarnya aku yang memaksa. Aku hanya malas untuk meniki mobil hari ini.Omong-omong tentang kakakku, dia Ana. Dia hanya beda 2 tahun dari aku. Dia kuliah di universitas London, England. Jujur, aku sangat iri padanya.
Aku sangat ingin kuliah di luar negri. Tapi entah kenapa tiba-tiba ide itu hilang begitu saja dalam pikiranku.
"Kevin...ayo dong, cepetan." Teriak kakakku dari lantai bawah.
"Iya.. bentar." Balasku teriak.
Tak butuh waktu lama, akhirnya aku turun melewati anak tangga rumah ini.
"Sarapan dulu." Kata Mom ku kepadaku.
"Nggak deh mom. Kevin mau langsung ke kampus aja." Jawabku dengan halus.
"Ih lo tu mah, udah cungkring, gamau makan lagi." Omel kak Ana yang dia memang ada di kursi meja makan.
Aku hanya diam mendengarkan ocehannya seraya menunggu kakakku selesai makan.
Di sela-sela lamunanku,tiba-tiba aku melamunkan gadis itu. Gadis yang satu tahun lebih muda daripada aku. Gadis yang selalu mengirimkan aku pesan lewat aplikasi Line.
Kenapa dia selalu membuat aku bingung sendiri. Gumamku
Jujur sih, dia cantik. Mata biru nya aku suka. Bau vanilla khas tubuhnya itu membuatku sekali memikirkan dia. Setiap kali dia melewatiku, aku selalu berusaha mencium bau vanilla itu.
Namun entah kenapa, hatiku berkata lain darai kenyataan ini. Dalam hatiku justru aku tidak menyukainya. Sifatnya yang amat sangat tidak tau malu dihadapan seniornya itu yang membuat aku sedikit tidak suka.
Dia juga sangat percaya diri. Sedangkan aku tidak suka wanita yang terlalu percaya diri.
"Lo tetep masih mau duduk melamun disitu?." Teriak kakakku yang sedikit berterian dan membuat lamunanku terbang ke alamnya.
"Iyaiya bawel." Jawabku lalu pergi ke mom untuk berpamitan dan langsung menaiki mobil hitam ini.
---
Ara P.O.V
Pagi ini aku sangat tidak bersemangat pergi ke kampus. Memang sih, aku ada jadwal kampus nanti siang. Tapi rasa semangatnya sangat menurun di pagi ini.
Aku masih saja memikirkan tentang wanita yang lagi diincar oleh Kevin itu. Aku sangat penasaran dengan wanita itu. Jika aku diberikan waktu untuk bertemu dan dekat dengan Kevin, aku akan melontarkan beberapa pertanyaan tentang wanita itu.
Bukannya iri. Hanya saja aku merasa tersaingi dengan dia. Apalagi lelaki jaman sekarang sudah tidak lagi mencintai wanita karena dalamnya. Tetapi mencintai wanita karena luarnya.
Huft. Aku heran.
"Araa." Panggil Mom ku dari lantai bawah.
"Iya mom." Jawabku dengan nada sedikit berteriak seraya meninggalkan kamarku ini.
"Ayo sarapan dulu. Tadi dosen kamu telfon mom. Katanya kelas kamu hari ini dimajukan pukul 9.00 jadi kamu harus siap-siap." Jelas Mom kepadaku.
Aku melirik jam dinding yang ada di dekat meja makanku. Sekarang pukul 7.30 aku mempunyai waktu 1 setengah jam untuk siap-siap.
"Iya ya Mom. Ara mau mandi dulu." Kataku seraya meninggalkan Mom yang masih berdiri di depan wajan masak.
"Cepat turun kalau kamu sudah selesai." Ujar Mom
Aku hanya menjawab dengan gumaman keras dari tenggorokanku.
----
Kampus 9.15--
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts.
FanfictionDan saat itu, aku mulai bebas dari semua perasaan yang selalu aku penjarakan di dalam lubuk hatiku. Aku bebas dari semua kecemburuan yang tetap aku tahan dari dalam diriku. Bebas dari segala hal mengenai cinta. Dan inilah saat manis itu tiba di dala...