PROLOG

28 3 0
                                    

"Anak tengil kayak kamu sangat tidak pantas! Lebih baik, kamu pergi jauh-jauh. Tidak ada seseorang pun di dunia ini yang ingin melihatmu!"

   Gadis itu mengibaskan rambut hingga menepis wajahku dengan keras. Lalu, melangkah pergi dengan angkuh.
   Aku menunduk dalam-sangat dalam. Tanganku terkepal kuat. Namun kemudian, bibirku meyeringai lebar. Sesuatu yang spektakuler terbesit dalam pikiran.
"Kamu, gadis terkutuk, di wajahmu akan muncul banyak bintik merah yang tak terhitung jumlahnya. Bukan hanya wajahmu, tapi juga di tangan, kaki, dan seluruh tubuhmu. Sangat menyiksa.., dan mengerikan.."
   Gadis itu seketika menghentikan langkahnya. "AAAHHH,AAA!!! APA YANG TERJADI?" Dia mulai menjerit-jerit tidak karuan.
   Seringaiku semakin lebar. Aku tertawa terbahak-bahak dalam hati.
   Banyak orang perlahan mengerubungi gadis itu. Aku pun berbalik dan melangkah pergi-masih dengan seringai lebar di wajahku.

L.I.F.E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang