I Wanna Married With You, My Hero

Episode 01

Sepulang dari kampus Universitas Raizen, seorang gadis berambut seindah langit malam yang diikat pita ungu dan memiliki mata purple dengan sifat kekanak-kanakannya, Yatogami Tohka, membanting tubuhnya di sofa ruang tamu rumah Itsuka Shido. Pria yang 5 tahun lalu menyelamatkannya dari kemurkaan pedang Halvanhelev miliknya sendiri.

'Kenapa hari ini aku tak melihat Shido sama sekali? Apa aku harus tanya Reine dan Kotori ya?' pikir Tohka yang bingung dengan ketidakhadiran Shido di kampus.

Setelah berganti baju, Tohka kembali ke ruang tamu dan menemukan Reine beserta Kotori yang sedang membicarakan sesuatu.

"Nu...Reine...Kotori... Seharian ini aku tak melihat Shido di kampus dan disini, kemana ya dia?" tanya Tohka yg langsung duduk didepan Reine dan Kotori.

Sebagai Petugas Analisa Ratatoskr yg kini menjabat sebagai Rektor Universitas Raizen, Reine menceritakan semuanya pada Tohka.

"Begini, Tohka. Mulai hari ini, Shido pergi untuk pertukaran pelajar. Dia akan tinggal di London selama beberapa bulan." jelas Reine.
"Tapi, kenapa dia tidak memberitahuku?" tanya Tohka yang mulai murung.
"Dia tidak ingin kau tahu tentang hal ini. Karena dia tidak ingin membuatmu mengikutinya." tambah Kotori datar.
"Tidak mungkin Shido seperti itu!" teriak Tohka sambil berdiri dan menghempaskan tangannya ke meja ruang tamu dengan keras.
"Kenyataan yang harus kau terima, Tohka. Dia sudah dewasa. Aku sebagai adiknya tidak bisa mencegahnya pergi. Lagipula dia hanya beberapa bulan disana." ucap Kotori dengan santai sambil memainkan lollipopnya.
"Walaupun hanya beberapa bulan, itu terasa bertahun-tahun bagiku!" seru Tohka yg kini sedang marah melihat sikap santai Kotori.
"Sudahlah, pergi saja ke kamarmu. Besok kau ada ujian." perintah Kotori.
"Pu- Aku capek melihat kalian! Lebih baik aku belajar saja!" gerutu Tohka lalu pergi kekamarnya dan membanting pintu kamarnya.
"Haaaaaah~ sudah kukira akan seperti ini." ucap Kotori lirih yang agak menyesal karana telah membohongi Tohka. Tapi ini kemauan kakak kesayangannya.
"Komandan..." sahut Reine membuyarkan lamunan Sang Komandan Ratatoskr.
"Ada apa, Reine?" tanya Kotori.
"Sepertinya Tohka sedang menangis." kata Reine sambil menunjuk ke lantai 2,letak dimana kamar Tohka berada.

Sementara di kamar Tohka...

"Shido, kenapa kau tak memberitahuku tentang hal ini? Apa kau mencoba membuat perasaanku terluka lagi?" gumam Tohka yg sedang bersedih di meja belajarnya, lalu air mata Tohka menetes perlahan.
"Huhuhu...Hiks...Hiks..."

Lalu Tohka beranjak menuju tempat tidurnya.

"Uh! Uh! Uh!"
Itulah yg keluar dari bibir mungil Tohka saat ia melampiaskan rasa sakit hatinya dengan memukul bantal berbentuk roti kesukaannya.
"Shido,kau jahat! Jahat sekali! Hiks...hiks..."
Lalu dia meringkuk di sudut tempat tidurnya, memeluk lututnya sambil menangis. Tohka masih tidak percaya jika Shido meninggalkannya, walaupun hanya beberapa bulan.
Lama-lama ,Tohka terlihat lelah, terkulai lemas, lalu tertidur.

3 Hari terlewat...

Tohka mulai terbiasa menjalani hari-harinya tanpa Shido, karena masih ada 3 sahabatnya, Ai, Mii, dan Mai yang selalu setia menemaninya saat di kampus dan saat jam istirahat.

Sepulang dari kampus, entah mengapa Tohka ingin pergi ke Game Center.

'Hmmm,disini aku mulai membangun perasaanku padanya.' gumam Tohka pelan sambil tersenyum saat dia sampai di tempat itu lalu masuk ke dalam dan membeli koin game.

Di depannya, Catch Box Game yg didalamnya terdapat beberapa boneka berbentuk roti yang siap ditangkap oleh Catcher Mahine diatasnya.
'Semoga aku masih ingat dengan apa yang diajarkannya.' gumam Tohka pelan setelah memasukkan 1 koin ke dalam slot.
Baru saja dia akan mendapatkan boneka kesukaannya, seseorang yang tak dikenal tiba-tiba menabraknya dari samping.
Tohka pun terjatuh ke samping.

"I-Ittai..." erang Tohka yang sedikit terluka di kakinya.
"Gomenasai. Apa kau tidak apa-apa?" tanya orang tersebut.
"Aduh, lihat dulu kalau..." ucapan Tohka terhenti saat melihat orang yang menabraknya ada didepannya, berdiri dan mengulurkan tangannya. Dia berpakaian rapi, bersepatu hitam, bercelana hitam, jam hitam dengan kemeja putih bersih didalamnya, bertopi hitam, dan memakai topeng Vendetta.
"S-Siapa kau?!" ucap Tohka yang terkejut lalu berdiri sendiri.
"Ah, namaku Shikaru." jawab orang itu agak ketakutan.
"K-Kau mau apa?!" tanya Tohka sekali lagi sambil melempar tatapan tajam.
"T-Tidak apa-apa. Aku melihatmu dari tadi sedang murung. Ada apa?" jelas laki-laki bertopeng tersebut.

-To Be Continued-