MOON LOVER : SCARLET HEART : SEASON 2 ✔️

Ini bukan mimpi?

-
--
---

Moon Lovers : Scarlet Heart : Season 2
Part I

-
--
---

"Ini bukan mimpi..."

Cuaca sangat cerah hari ini, Go Ha Jin berjalan malas menuju ke halte bus terdekat, sebenarnya tempat tinggalnya tidak jauh. Jaraknya hanya tiga blok dari tempat kerjanya. Ia sudah merasa baik-baik saja, tapi ia tetap menuruti kata temannya untuk pulang.

"Hhh...." Ha Jin menghembuskan nafas berat. Pikirannya mengambang... ia masih berpikir tentang kilasan-kilasan kejadian yang baru saja di ingatnya.

"Soo... Hae Soo-ya." Suara itu muncul begitu saja... ia menoleh ke kiri kanan dan belakang, tak ada seorang pun disana, Ha Jin berjalan mundur sambil memperhatikan sekitarnya. Ia merasa takut dan penasaran sekaligus.

"Ada apa denganku? apa aku mulai berhalusinasi?." Gumam Ha Jin.

Brukh!!!

"Aw.. aw...!." / "Ah! Aw." Seseorang menabrak Ha Jin hingga ia jatuh terduduk begitu pula dengan orang yang bertabrakan dengannya. Pria itu memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya.

"Ah! maafkan aku." Ha Jin membungkuk untuk meminta maaf, pria itu melepas maskernya.

"Yak! kenapa kau berjalan mundur? aish!." Pria itu masih muda, mungkin sebaya dengan Ha Jin. Tampan tapi... sikapnya lumayan menyebalkan.

"Aku sudah minta ma--." Ia mengurungkan niatnya untuk menjelaskan, Ha Jin merasa kesal dengan sikap pria itu. " Yak! apa kau jalan tidak pakai mata? harusnya kau melihat ada orang di depanmu!." Ha Jin berkacak pinggang.

"Oh-ho! Salahmu sendiri berjalan mundur. Dan iya, aku tidak pakai mata karena aku jalan pakai kaki." Ha Jin meniup ke atas hingga anak rambutnya terangkat, pertanda ia sangat kesal.

"Kau!."

Buk!!!

Ha Jin menendang tulang kering pria itu lalu berlari ke arah bus yang siap berangkat.

"Aw! Yak! kau! dasar kau!."

Teriak namja itu, namun Ha Jin sudah berhasil kabur dengan bus.

"Gadis itu!, awas saja kalau aku bertemu denganmu lagi, kau akan mendapat akibatnya." Gumam pria itu sambil mengusap kakinya yang terasa ngilu.

-

Skip

-

"Ada apa dengan kakimu Baek?." Baek Hyun meringis.

"Ah, tidak apa hyeong. Tadi... aku terjatuh. Ya, terjatuh." Manajer yang dipanggilnya Hyeong itu berjongkok untuk memeriksa kaki Baek Hyun.

"Astaga! kakimu lebam... ini akan menjadi lingkaran biru dengan cepat. Duduklah... aku akan mengambil obat." Ujar pria itu. Baek Hyun menurut dan duduk di sofa.

Pria itu kembali dengan kotak obat di tangannya "Baek, seharusnya kau hati-hati, jika ini menjadi parah maka kau akan merusak jadwalmu." Baek Hyun mengangguk.