Terkejut

653 15 0
                                    

Matahari telah bergerak menuju ufuk barat. Aku melangkahkan kakiku kearah lapangan sekolah dengan langkah gontai. Dilapangan sudah banyak orang duduk disana, menunggu para anggota lainnya. Aku adalah salah satu anggota paskib disekolahku, tepatnya kini aku adalah pembina atau dalam kata lain aku merupakan salah satu senior.

"Dari mana vi?"ujar seorang temanku, Ifah namanya. Aku menoleh kearahnya, "Noh dari kelas. Abis diskusi gitu."

Ifah menganggukkan kepalanya, "Ohhh. Lo ikut lomba?" Aku mengendikkan bahu, "hmmm gatau juga nih. Liat nanti aja."

Kemudian, terdengar suara Adi, sang ketua ekskul memanggil anggota-anggotanya. Aku dan Ifah langsung mengambil tempat di tribun lapangan dan duduk disana.

"Jadi kita udah sepakatkan yang kemaren itu?"kami semua mengangguk. Kemudian Abi menghampiri Adi sambil memberikan Adi kertas.

"Nah jadi ini tuh persyaratan dan peraturan lombanya. Nanti aku bakal bacain ke tim yang turun. Coba deh satu orang kasih tau mereka."

Lila mengangguk, kemudian mengambil ponselnya dari saku rok dan mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Eh jajan yuk!?"kata Alysia kepada pembina-pembina. Aku dan kelima pembina perempuan lainnya menerima ajakan Alysia.

Kami membeli jajanan diluar sekolah. Aku memilih membeli 2 buah cireng rasa ayam pedas dan es teh. Seraya menunggu, kami mengobrol dan sesekali melontarkan canda.

Dan aku tertarik bertanya soal si dia kepada Alysia yang kebetulan satu kelas.

"Lo kelas IPA 3 kan?"tanyaku. Alysia mengangguk.

"Pasti mau nanyain si kawan."celetuk Eka. Aku melotot kearah Eka, "Enggak kok! Ehh maksudnya iy-"

"Kan iya! Katanya udah move on!!!"sorak Eka kepadaku. Zahara dan Ifah juga mulai ikutan menyorakiku, "Belum move on juga? Bahh."celetuk Zahara.

"Eh tapi lo ada saingan loh. Adek kelas. Anak IPA."ujar Alysia santai.

Damn! Tiba-tiba dadaku sesak ketika mendengar perkataan Alysia. Dan aku segera mengontrol wajahku untuk tenang.

"Oh aja sih ya haha."ujarku penuh kepalsuan. Eka yang menyadari kepalsuan dari tawaku mulai menyeletuk, "ah cemburu lah kawan nih."

The Scars [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang