****AUTHOR POV.
Karena keadaan anaknya yang sedang sakit di hari pernikahannya, ayah Ana merasakan sedih yang teramat dalam. Bagaimana tidak? Sebab Ana adalah anak semata wayangnya yang sangat sangat di sayangi olehnya.
Namun, Rina sang ibu tiri yang baru saja resmi menjadi isteri ayahnya, tidak sepemikiran dengan suami nya yaitu ayah kandung Ana.
Dia lebih mementingkan uang, harta dan kehidupan mewah suaminya namun tidak memerdulikan Ana. Saat Ana jatuh pingsan malam itu pun Rina hanya memasang wajah tak suka.
Sebab, ia merasa kesal karena hari indahnya telah hancur karena Ana. Padahal, Ana pun tidak mengetahui bahwa nantinya akan seperti ini.
RINA POV.
( bergumam dalam hati dengan wajah penuh kebencian )
Mengapa anak itu mengganggu hari pernikahanku yang menakjubkan ini? Mengapa! Oh sial!
Hancur sudah mood ku malam ini. Sebab anak sial itu telah merubah kebahagiaanku menjadi pesta yang sangat suram dan sangat teramat buruk bagiku.
Lihat saja Ana sayang, aku tak akan segan segan membuat perhitungan padamu sebab ulahmu malam ini. Aku sungguh tidak ikhlas jika malam pertamaku akan terganggu oleh karena ulahmu.
RINA POV END.
AUTHOR POV.
21:00 pm.
Tepat pada pukul 9 malam pesta telah usai dan gedung pun semakin sepi, ayah Ana pun langsung bergegas ke ruang ganti dan terpaksa mengundur keberangkatan untuk honeymoon di bali bersama isterinya.
Tanpa basa basi, ayah Ana pun bergegas pergi dan menarik tangan Rina. Namun, saat itu emosi Rina menjadi meningkat sebab sebelumnya ayah Ana belum memberitahu kepada Rina istri barunya kalau mereka harus mengunjungi anak dari suaminya Yaitu Ana.
Hingga akhirnya terjadi pertentangan namun berhasil terkontrol karena Rina harus terpaksa mengalah pada suaminya.
S : Rina, malam ini kita tidak jadi berangkat ke bali sebab, kamu tahu sendiri kan alasannya?. Dan malam ini kita harus segera ke rumah sakit untuk menjenguk anakku. Aku mohon kamu mengerti. Dengan wajah penuh harap dan mata yang berkaca kaca.
R : apa kamu bilang? Kita gajadi ke bali? Jadi malem ini kita bener bener ngebatalin semua rencana? Apa kamu sudah gila?! Berapa banyak uang yang telah kamu keluarkan untuk mempersiapkan semuanya?! Dan kamu membatalkannya begitu saja?! Kam.. teriak Rina dengan emosi yang tinggi dan seketika pembicaraan terpotong oleh ayah Ana.
S : Sst.. Rina plis.. tolong mengertilah, ini darurat. Biar bagaimanapun juga anak ku itu sudah menjadi anak mu. Walau dia bukan anak kandungmu, tapi dia sangat membutuhkan kita di saat keadaannya yang seperti ini. Jelas Ayah Ana.
R : halah! Dari awal aku tahu kamu menikahi aku hanya untuk menemani anakmu saja kan?! Iya kan?! Kamu tidak tulus sayang. Bentak Rina kesal.
S : Rina! Cukup! Baiklah.. jika kamu tidak mau, silahkan kamu pergi ke bali dan berliburlah di sana sendirian! Namun aku akan tetap di sini apapun yang terjadi. Bentak ayah Ana yang telah hilang kesabarannya.
R : tap.. tapi.. maafinkan aku.. kata kata itu.. sungguh tidak terkontrol sebab hari ini aku sangatlah merasa lelah. Aku mohon maafkan aku, baiklah kita akan pergi ke rumah sakit. Jawab Rina takut sebab bentakan tersebut.
S : oke baiklah.. aku maafkan, maafkan aku juga karena sama sama lelah, kita jadi tidak bisa mengontrol emosi. Jelas ayah Ana dengan sedikit menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Limfoma Hodgin
Teen FictionAku tahu hidup ini sangatlah sulit bagiku. Namun karena mu, aku selalu merasa sempurna meskipun banyak orang yang menjauhiku sebab penyakitku. Tapi kau lain dari mereka..