chapter 6

21 3 0
                                    

Author
Saat ini prilly telah bersiap-siap untuk makan malamnya dengan ali
"Huh.."terdengar helaan nafas dari prilly
"Kenapa jantungku bekerja 2xlipat ya?,"ucpa prilly.

Tuk..tuk..tuk
Terdengar suara ketukan pintu
"Nona ada yg mencari anda"
Ucap merry dibalik pintu

"Baiklah katakan padanya tunggu dulu. aku segera turun." ucap prilly. Setelah mendengar jawaban nona nya merry kembali turun untuk menemui tamu nya itu.

"Maaf tuan nona prilly meminta anda menunggu sebentar" ucap merry ramah.

"Baiklah"ucap pria itu yg tak lain adalah ali.

"Tuan ingin minum apa?" Tanya merry.

"Tidak trimakasih"ucap ali dengan wajah yg flat.
Merry yang mengerti,tidak memaksa ia lantas pergi kedapur untuk melakukan kegiatannya.

Tak berselang lama terdengar suara sepatu dilantai atas.

"Maaf membuatmu menunggu"ucapnya.

Ali yg mendengar suara lembut dari wanita yg ia tunggu langsung membalikan badannya.

Saat itu juga ali langsung terdiam beberapa saat. Prilly pun sama saat melihat ali ia terdiam namun ia segera tersadar.
Prilly yg ditatap ali merasa malu

"Ali jangan menatapku seperti itu" ucap prilly dengan menundukan wajahnya.
Ali tersenyum melihat tingkah gadis yg iya sayangi itu, iya berjalan mendekati prilly dan mengarahkan tangannya ke wajah prilly.

"Jangan menunduk seperti itu! Kau tau bagaimana dirimu saat ini?" Ucap ali menaikkan sebelah alisnya

Prilly mengerutkan dahinya
"Ada apa li?apa wajahku buruk?apa dandananku terlalu berlebihan?apa bajuku tidak pantas?ap-" sebelum prilly berkata terlalu jauh ali menutup bibir prilly dengan telujuknya

"Sssttt.. bisakah kau berbicara satu-satu bie. Kau tau perkataan mu itu tidak ada yg benar" ucap ali. Dan itu membuat prilly semakin bingung

"Ada apa" batin prilly berbicara

"Kau tau hari ini.. kau.. sangat. Cantikkk" ucap ali.
Dan langsung membuat prilly semakin menunduk karna ali.

"Jangan menunduk bie." ucap ali tegas.
Yang membuat prilly mau tidak mau refleks mengangkat wajahnya.

"Nah seperti ini lebih baik. Ayo lebih baik kita segera berangkat
" ucap ali menggandeng lengan prilly. Yang langsung disambut lengan prilly dan dengan senyuman.

~~~

"A--ali. Ini sangaaat indaah." ucap prilly terkagum kagum.

Ya sebab prilly tidak menyangka jika ali akan membawanya makan malam di sebuah taman mawar yg sangat indah dan sebuah meja makan yang sudah di rancang sangat indah.

"Silahkan duduk bie.."perintah ali.

Dan ali mendudukan dirinya dihadapan prilly.

Ali menatap prilly lekat."Kau suka bie? "Tanya ali. Pertanyaan ali membuat prilly memandangnya dengan binar bahagia diwajahnya.

Prilly menganggukkan kepalanya "Tentu aku suka li.. Ini indah sekali, aku menyukainya." Ucap prilly. Dan ucapan prilly membuat ali menghela nafas lega, karena usahanya tak sia-sia.

Ali mengguk, "Makanlah.. Semoga kau juga menyukai makananya. " Ucap ali.

Prilly tersenyum, ia merasakan kenyamanan dengan pria yang ada dihadapannya saat ini walau hanya beberapa kali mereka bertemu akan tetapi rasanya sudah sangat lama mengenal.

Ali dan Prilly menyantap makanannya dengan hening hanya terdengar suara biola yang mengalun indah dipendengaran mereka berdua.
Ali menggenggam lengan prilly yang berada diatas meja dengan lembut.

"Boleh meminta sesuatu?. "Tanya ali,. Prilly yang mendangar masih tersenyum dengan tenang walau jantungnya sudah berpacu lebih kencang, dan ia tak tau kenapa itu tetjadi.

"Apa? Katakan li. " Jawab prilly lembut.

Sambutan dari jawaban prilly membuat ali tak segan untuk mengatakannya.

"Jadilah milikku bie. Hanya untukku, berikan senyuman dan tatapan halus dan lembut itu untukku.. Apa kau bisa? " Ali berucap dengan lantangnya tanpa rasa takut untuk penolakkan dari wanita dihadapannya ini. Karena ditolak ataupun diterima ia akan tetap membuat prilly menjadi miliknya seutuhnya.

Prilly yang mendengar penyataan ali membuat genggaman tangan nya terlepas dari ali. "Ini terlalu cepat" gumam prilly.

Ali yang melihat pergerakan lengan prilly yang terlepas dari tangannya membuatnya menggenggam kembali lengan wanita yang ia sayangi.

Ali menghela nafasnya pelan. "Kau tak perlu menjawab bie, aku tau ini terlalu cepat. Tapi yang harus kau tau aku akan selalu berada disisimu karna aku mencintaimu berbie ku. " Ali berucap sambil tersenyum.

Prilly menggigit bibir bawahnya, iya tidak tau harus berbicara apa. Ia akui jika ia nyaman dengan keberadaan ali disampingnya, Tapi apakah itu disebut cinta? Apa semudah itu?.

Ali mengarahkan tangannya untuk membelai pipi cubby prilly, prilly yang semula menunduk akhirnya menegakkan kepalanya.

"Jangan menggigit bibir bawah mu bie, aku tak suka. " Ali berucap sambil mengelus pipi halus prilly, elusan itu membuat prilly nyaman sendiri, ia menggenggam tangan ali yang ada di pipi nya.

"Aku tidak tau harus berkata apa li, aku bingung.. Tapi yang harus kau tau jika aku merasa nyaman disisimu. Jaga aku li, aku membutuhkanmu." Prilly menundukkan kepalanya kembali sambil terus menggenggam tangan ali.

Ali melepaskan genggamannya sontak membuat prilly mendongakkan kepala nya. Prilly melihat ali berdiri, ia kira ali akan meninggalkannya. Tapi ternyata salah ali menghampirinya lalu mengulurkan tangannya untuk dirinya.

"Berdansa. " Ucap ali, prilly mengangguk lalu menerima uluran tangan ali.

Ali meletakkan kedua tangan prilly dipundaknya dan ali menempatkan tangannya dipinggang prilly..
Lagu mulai mengalun dengan indahnya, membuat siapa saja yang mendengar akan terbuai.
Ali semakin mempererat tangannya dan mempersempit jarak antara dirinya dan prilly. Sampai hidungnya dan hidung prilly bersentuhan.

"Jangan menyesal telah mengatakan hal itu bie, Karna setelah ini kau akan selalu kulindungi, jangan pernah menyesal jika aku melarangmu melakukan sesuatu yang menurutku itu berbahaya dan.. Jangan pernah lari dariku. Karna sampai keujung duniapun akan ku cari dirimu. Karena kau... "Ali menggantungkan kalimatnya, iya semakin mendekatkan bibirnya pada bibir prilly.

"Milikku." Satu kecupan diterima prilly tepat dibibirnya, membuat prilly menutup matanya merasakan sensi yang berbeda.

Ali melepaskan kecupannya "Buka matamu bie" Bisik ali.

Perlahan prilly membuka matanya dan terlihat jelas wajah ali yang tampan sedang memandangnya intens.

"Aku tak ingin menyakitimu berbieku, jadi lebih baik kita pulang saja karena sudah terlalu malam. " Ucap ali tersenyum sambil menahan sesuatu yang bergejolak didalam tubuhnya.

''Belum saatnya ali, kau harus lebih bersabar lagi. " Batin ali bergemuruh.

Prilly hanya menganggukkan kepalanya, walau sebenarnya ia tak rela malam ini berakhir.

"Ayo ku antar pulang bie " Ali berucap sambil menggandeng lengan prilly.

"Iya li. " Prilly menjawab dengan pelan.

#######

Hay hay kembali lagi dengan cewe syantik tiada ampun 😂 Setelah sekian tahun #alay nih orang cuma bulan juga bilang tahun.. hehehe biarkanlah author yang gak jelas ini berceloteh ria karena sedang berada dalam mood baiknya.
Eh masih ngefans gak sama ali prilly? Kalo aku sih 'yes' *mas anang kali ahhh... 😂😂
Udah ah tadinya mau ngelucu tapi kayanya garing deh..

Yaudah deh cuma gitu doang, semoga readers pada suka ya.. Minta sarannya juga loh jangan lupa Pada kasih Bintang di cerita author yang abu-abu ini supaya kerlap kerlip gitu kalo ada bintangnya..

#salamsayang

Love In GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang