Chapter 3

62 11 0
                                    

 
Tetapiiii...

Mataku seperti melihat bayangan mary yang melambaikan tangannya kepadaku. (Aneh juga ya boneka bisa hidup) Tetapi yang membuatku terkejut, tangan mary digandeng oleh seorang perempuan yang memakai baju .......

"Sepertinya, aku pernah melihat baju itu..." kataku dengan heran .
.
.
.
.
Tetapiiiiiiiiii kalian tauuu..  aku tidak indigo atau apalah.

Ternyata ini adalah mimpi. Sejam yang lalu sebelum listrik dirumahku padam aku teryata sudah tidur terlelap dengan selimut yang hangat.

Saat aku terbangun. Aku melihat / menoleh ke kanan dan kekiri .tetapi disampingku ada boneka yang tergeletak disampingku tidur. Ternyata itu mary.

"Maryy??kenapa mary disini lagi..."ucapku dengan gelisah .

Aku segera membuka selimutku dan berusaha untuk kekjrsi rodaku. Dengan perlahan aku menuju kejendela.

Seakan mary telah menghantuiku.

Aku segera membuka jendela yang ada di samping lemari pakainku . Dan aku membuang mary. Karena aku takut mary sering menghilang diam - diam.

Dan membuatku terkejut. Tetapi aku sering mengalami hal seperti itu. Tetapi aku tidak pernah membuangnya.

Setelah aku mandi, aku bergegas untuk menuju ke tempat makan untuk sarapan.

"Oh..gesty..aku kira kamu bangun kesiangan."ucap nenek sambil menata piring.

"Tidak mungkin lah nek, nenek kan tau gesty gak pernah bangun siang." Sahutku.

Ya ya nenek tahu..sudah gih makan nanti keburu dingin."ajak nenek.

"Ehh..hhh iya nek." Sahutku.

Saat aku makan, aku masih mengingat kiri - kira siapa ya wanita itu yang mengajak mary. Aku melamun sampi makananku hanya ku pandang saja.

Malam itu aku membuka album foto kenanganku. Aku memandang foto - foto ku dulu..yang belum seperti keadaan sekarang. Sudah 2 tahun aku menderita penyakit ini.. tetapi kenapa aku belum saja ditakdirkan untuk meninggalkan semua ini.

Agar aku bisa bertemu dengan ayah dan ibuku. Apa dayaku untuk pergi kekuburan orang tuaku dengan keadaan seperti ini.

Perlahan - lahan aku meneteskan air diatas foto-foto itu.

Pintu kamarku ku terbuka. Aku menoleh kearah belakang.

"Oh nenek." Sambil mengusap air mataku.
"Kok, kamu menangis .. kenapa?, pasti kamu mengingat masa itu ya?."nenek sambil menuju kearahku.

"Iya nek, kenapa ya nek gesty masih ditakdirkan hidup di dunia ini, meski gesty diberi ujian seperti ini?."sambil menangis terengah - rengah.

"Shuttttttt. Gak boleh gitu tuhan kan maa adil,tuhan juga yang menentukan, jadi ..gesty ga boleh gitu... gesty harus bersyukur masih bisa menghirup udara segar dibumi." Sahut nenek sambil mengelus rambutku.

"Gitu ya nek..maafkan gesty ya nek."kataku sambil menoleh kearahnya.

"Jangan meminta maaf dengan nenek... kan gesty gak salah, tidur gih nanti kalo kecapekan."

"Iya nek.."

Angin dimalam itu sangat kencang ..tetapi tetapi tidak ada tanda - tanda hujan.

"Haii... ketemu lagi nih di Chap 3 . Maaf ya ceritanya agak ga nyambung atau krg pass.. ataukah TERTYPO-TYPO. Hehehehe di capslock aja ya biar pass...
Aku akan ngelanjutin lagi di Chap 4 .
Jangan lupa VOTE+COMMENT.
Thxxx😘"

Can You See Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang