Chapter 2

99 10 11
                                    

  Aku berusaha untuk mengambil bonekaku. Tapi setelah aku berada di bawah kolom kamar tidur. Serasa boneka ku itu ada yang menariknya.

"Mary..jangan bermain petak umpet denganku." Karaku sambil mencarinya.

Mary malah semakin menjauh dan setelah aku mencari - carinya dia malah menghilang. Aku tak tahu apakah dirumah yang kuno ini berhantu?.

Dalam benakku aku tahu pasti Mary ada yang memilikinya. Dan pasti dia tidak terlihat . Apakah ada yang bisa melihatnya?.

Hari itu sudah gelap . Dan aku menyesal telah mengambil mary untuk menjadi temanku. Aku segera pergi ke kamar untuk tidur.

Percikan air hujan mengakibatkanku tidak bisa tidur . Aku membolak - balikan badanku ke arah pintu dan ke jendela. Aku tetap saja tidak bisa tidur. Dan pada saat lampu di rumahku padam.

"Tok...tok.."suara pintu.

Aku sangat takut. Pintu kamarku tidak terkunci.

"Tok...tok..tok".suara pintu seperti ada yang mengetuknya lagi.

Jantungku semakin berdebar - debar.tetapi jika aku beranjak dari ranjang. Aku pasti tidak bisa melihat, karena sangat gelap.

"Tok..tok..tok.. gesty..gestii.. ini nenek ty .. rolong buka pintunya.."suara.

Oh..tuhan ..ternyata nenek.

"Buka saja nek, gesty tida menguncinya ." kataku sambil membangkitkan setengan badanku.

Nenek membawakanku sebuah lilin yang sudah menyala.

"Kamu belum tidur?."kata nenek sambil meletakkan lilin diatas meja.

"Belum nek, gesty tidak bisa tidur."

"Nenek pergi kekamar dulu ya.. kalau ada apa - apa panggil saja nenek. Nenek pasti akan kemari."

"Iya nek."

  Meskipun lilin sudah menerangi kegelapanku aku masih saja tidak bisa tidur.

  Setelah aku melihat jam ternyata sudah 3 jam aku masih belum tidur. Jam sudah menujukkan pukul 00.05. Lampu kembali menyala .

Tetapiiiii .....

"Hai..kembali lagi nih di Chapter 2, lanjutkan lagi ya .. di Chap 3 . Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan,(typo), kata - kata yang kurang pas.jangan lupa Vote dan Comment ya.."

Can You See Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang