5.0

4.3K 855 77
                                    

Kami kembali melanjutkan perjalanan. Meskipun mayat tadi bukan Jeonghan hyung, tapi aku merasa seperti ada sesuatu yang aneh. Seperti ada yang kurang. Entahlah.

Aku menatap teman-temanku. Mereka semua tampak lelah. Aku pun begitu.

Selama perjalanan , kami tak pernah menemui pintu keluar. Selalu saja pintu yang membawa kami kembali ke dalam rumah atau kembali ke hutan ini.

Jika yang dikatakan mingyu benar, maka Seungkwan bisa saja selamat keluar dari rumah aneh ini.

Tapi, jika yang minghao katakan benar, ah , aku tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kami memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon besar yang aku tak tau apa namanya.

Kami bersandar mengelilingi pohon itu.

"Hah-" soonyoung yang duduk disebelah ku menghela napasnya.

"Bagaimana jika kita tak bisa keluar dari rumah ini?" tanya nya.

"Bagaimana jika kita keluar namun kita mati seperti Ye Eun noona?" kali ini Seokmin yang bertanya.

"Bagaimana jika--" baru saja Soonyoung hendak kembali bertanya, jihoon lebih dulu memotong ucapannya.

"Bagaimana jika kalian diam saja!? Kita masuk kerumah ini bersama-sama, jadi kita harus menghadapi segala macam situasi juga bersama-sama. Jangan pesimis!" ujar Jihoon.

Aku yang sedari tadi diam merasakan suatu pergerakan diatas kepala ku. Dengan perlahan aku mendongakkan kepala ku.

Sial.

Ini yang namanya cerebrus kan ?

Menyeramkan. Aku tak tau jika cerebrus ada didunia nyata, ku kira ia hanya hewan mitologi yunani saja.

Ayolah Jeon Wonwoo. Bukan itu yang harus kau pikirkan sekarang. Ayo pikirkan bagaimana cara nya lari dari cerebrus yang sudah siaga itu. Meskipun Cerebrus itu masih diam diatas cabang pohon yang kami duduki ini tapi tetap saja.

"Teman-teman" ucap ku pelan.

"Dalam hitungan ketiga, ayo lari, seekor cerebrus ada diatas kepala kita sekarang" sambung ku lagi.

"1....2....3" tepat setelah hitungan ke tiga kami semua lari. Aku , Jihoon, Soonyoung, Seokmin , Hansol dan juga Jun lari ke arah depan. Sedangkan Minghao dan Chan. Mereka lari ke arah sebaliknya.

Dan lagi-lagi kami berpisah.
Cerebrus yang ku lihat tadi entah pergi kemana, seingatku makhluk itu mengejar kami.

"Aaargh!!" pekik Jihoon.

Aku melihat Jihoon terduduk sambil memegangi kaki nya.

Kami segera mengerubungi Jihoon.

"Kau kenapa?" tanya ku.

"Kurasa cerebrus sempat mencakar kaki ku" ucap nya meringis.

Aku segera merobek celana jihoon sampai batas lututnya.

Astaga.

"Seokmin, kau bawa obat-obatan?" tanya ku.

Seokmin segera membongkar tasnya, ia menemukan sebotol alkohol, plester, perban dan lainnya.

"Kalian masih punya air?" tanya ku lagi. Aku dapat melihat keengganan diwajah mereka, situasi seperti ini masing-masing dari kami harus menghemat air.

"Ini" hansol menyodorkan sebotol air minum nya pada ku. Aku menatapnya ,"tidak apa?" tanya ku.

Dia mengangguk, "pakailah, aku tidak akan mati tanpa sebotol air mineral"

Aku pun menuangkan air itu lalu membersihkan kaki Jihoon , setelah itu aku mengoleskan alkohol pada lukanya lalu melilitnya dengan perban.

"Kau bisa berjalan?" tanya ku sambil membantu Jihoon berdiri.

"M-maaf" ucap nya pelan.

Baru saja aku hendak melepas tas ku, Jun sudah lebih dulu berjongkok dihadapan Jihoon.

"Tangan mu sakit Wonwoo, kau tidak akan bisa menggendongnya. Naiklah Jihoon" ujar Jun.

"Kita akan bergilir menggendongmu" kata Seokmin.

"Maaf merepotkan kalian" ucap Jihoon lagi.

----------
Bersabarlah, sebentar lagi kita akan bertemu

----------to be continue----------

[a/n] sebentar lagi tamat, sekitar 2-5 chapter lagi '-'
Udah ketebak, siapa si bold ?? Keberadaan Jeonghan? nasib Seungkwan yang dianter pulang sama Seungcheol ? Nasib Mingyu sama Jisoo yang nyusul Seungcheol? Terus nasib Minghao sama Chan yang kepisah sama Wonwoo cs? Terus pergi kemana cerebrus yang tiba-tiba hilang itu, cuma halu kah? Atau....

The House MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang