new friends

32 2 0
                                    

Seperti biasa, di pagi hari yang cerah Jacob menunggu bis sekolahnya datang. Setelah bosan menunggu akhirnya bis sekolahnya itu pun datang. Jacob memilih untuk duduk ditempat biasa yaitu bagian pojok, dan tak pernah ada 1 pun salah satu dari teman nya yang mau duduk di samping jacob.
.
"Uh, anak culun datang"
"Sombong sekali dia"
Sampai di sekolah jacob pasti mendapatkan cibiran dari teman temannya. Ia tak peduli dan terus berjalan menuju kelasnya.
.
Bel masuk pun berbunyi, semua murid di kelas jacob langsung duduk di tempatnya masing masing. Mrs. Jaymes masuk dengan wajah cerahnya.
" good morning everybody " sapa mrs. Jaymes
" good morning miss " jawab murid murid serentak kecuali jacob. Padahal hari ini jadwal sekolahnya adalah musik, dan jacob sangat menyukai pelajaran itu, tapi kali ini ia terlihat males.
" oke, kali ini kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk girl" kata mrs. Jaymes pada seorang gadis yang ada di luar kelas. Gadis itu masuk diiringi teriakan histeris dari para murid.
"omg, dia sangat cantik"
"Apakah dia artis"
"Aku mencintainya"
Ya, gadis itu sangat cantik. Namun jacob sama sekali tak peduli, ia terus memandangi ke luar jendela.
"Sekarang perkenalkan dirimu dan ceritakanlah kehidupanmu " kata mrs. Jaymes pada gadis itu.
" oke, hai guys. My name is Lauren Orlando. Aku berasal dari london, aku pindah ke sini karna pekerjaan orang tuaku. Karna orang tuaku sangat tegas, aku tak mempunyai tv di rumah. Kata mereka tv itu merusak otak. Dan hobiku adalah membaca. Oke sekian dan trimakasih, semoga kalian mau berteman denganku"
Semua anak menertawakan lauren. Tapi lauren tak peduli. Kemudian ia beranjak pergi ke bangku di sebelah jacob
"Apa ini kosong" tanya lauren pada jacob. Jacob tak menjawab dan hanya mengangkat kedua alisnya.
"Kalau begitu aku akan duduk di sini" kata lauren lagi sambil menaruh tasnya di bangku dekat jacob,
"What's your name" tanya lauren pada jacob.
" jacob sartorius" jawab jacob cuek.
" oke guys pelajaran musik dimulai. Sekarang berdirilah dan bernyanyi bersama" kata mrs. Jaymes .
Seluruh murid pun bernyayi diiringi alunan gitar yang dimainkan oleh mrs, jaymes.
Tak terasa pelajaran pum berakhir dengan sangat cepat.
.
.
Jacob keluar dari kelasnya dan diikuti oleh lauren dari belakang.
"Hei mengapa kau sangat cuek pada ku?" Tanya lauren
"Sebaiknya kau tak usah berteman denganku. Nanti teman teman juga ikut menjahuimu." Jawab jacob sambil terus berjalan keluar sekolah
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin berteman denganmu begitu saja masak tidak boleh" kata lauren lagi.
"Whatever" jawab jacob singkat sambil melangkah masuk ke bis sekolah, jacob duduk di tempat seperti biasa dan lauren pun duduk di sebelah jacob.
" eh lauren, kamu itu cantik mau maunya berteman dengan si culun jacob itu. Kalok aku sih ya jijik" kata seorang perempuan yang melihat lauren duduk di sebelah jacob. Lauren hanya diam saja.
"Sudah kubilang tak usah berteman denganku" kata jacob sambil memamdangi jendela luar. "Oh jadi itu alasanmu, mengapa aku tak boleh berteman denganmu. Tapi aku tetap akan berteman denganmu. Terserah apa kata mereka." Jawab lauren, sepertinya lauren sangat bersikeras untuk menjadi teman jacob.

.

setelah bis sampai di depan rumah jacob, jacob langsung turun dari bis diikuti oleh lauren. "mengapa kau mengikuti ku?!" tanya jacob ketus pada lauren. "ha? siapa yang mengikutimu ini alamat rumah baruku" jawab lauren sambil menunjuk salah satu rumah besar berwarna putih yang ada di sebelah rumah jacob. "jadi kita bertentangga" kata lauren lagi. jacob hanya melirik kesal ke arah lauren kemudian meninggalkan lauren berjalan menuju rumahnya.

sampai dirumah jacob melepas sepatunya dan mengganti pakaian nya." jacob tolong mama sebentarr...!" teriak mama jacob dari bawah. mendengar mamanya jacob dengan malas turun dari tangga dan mendekati mamanya yang ada di dapur. "tolong antarkan kue ini pada tetangga baru kita ya," kata mama pada jacob sambil menyodorkan kue yang berada di piring. "ah tapi males ma" jawab jacob, "kau ini setiap hari maless mulukkk" kata adik jacob dari belakang jacob, jacob hanya memandangi adiknya itu sambil mengacungkan kepalan tangannya "sudah sudah cepat antarkan ini jacob" dengan malas jacob mengantarkan kue itu pada tetangga baru kita tak lain adalah lauren.

tok..tok..tok. pintu rumah itu terbuka dan muncul sosok perempuan yang sebaya jacob, Ya itu lauren. "eh jacob, ternyata kau mau main juga ke rumahku" kata lauren pada jacob. "nggakusah kePDan aku cuma mau nganter ini dari mamaku" jawab jacob sinis. kemudian perempuan dewasa yang sepertinya mama lauren datang "eh siapa yang dateng lauren?' tanyanya pada lauren "ini mah tetangga sebelah mengantarkan kue" jawab lauren. "oh kalok begitu suruh dia masuk" kata mama lauren lagi "mau mampir gak?" tanya lauren pada jacob. "gak usah aku mau pulang" jawab jacob membalikan tubuhnya dan akan melangkah pergi menuju rumahnya. "eh" kata lauren lagi, jacob berhenti dan menghadap ke lauren "berarti kita sekarang berteman kan?" tanya lauren pada jacob "whatever" jawab jacob sembari berjalan menuju rumahnya.

"why he insisted on being my friend?" tanya jacob dalam hati sambil memandangi keluar kamarnya.

.

.

esok hari, seperti biasa jacob bersiap siap untuk berangkat sekolah. "jacob ayo sarapan.." kata mama dari lantai bawah. jacob tak mempedulikan mamanya dan langsung berlari ke lantai bawah. "sarapan dulu jacob." kata mama lagi "enggak ah ma" jawab jacob sembari pamit pada orang tuanya dan keluar dari rumahnya. ia berjalan dan seperti ada yang manyusulnya dari belakang

"hei jacob" kata seseorang itu yang ternyata adalah lauren. jacob menengok kebelakang. tidak seperti biasanya jacob sekarang membalas lauren degan senyuman. setelah beberapa menit menunggu bis sekolah mereka pun datang. jacob duduk di tempat sepeti biasa dan lauren duduk di depan jacob.

sesampainya di sekolah jacob berjalan ke kelasnya bersama lauren, dan tambah banyak orang yang mengejek nya

"mau maunya perempuan itu berteman dengan si culun"

"mungkin si judes itu menggunkaan jimat agar perempuan itu mau berteman dengannya"

tapi lauren dan jacob sama sekali tak peduli dengan omongan teman temannya. pelajaran berlangsung seperti biasa. dan sekarang jacob mempunyai sososk teman yang sepertinya tulus menjadi temannya.

Maafin kalok gaje. Jangan lupa like, comment dan follow akun ku.

the one who changed meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang