my life better

24 1 0
                                    

sekarang jacob selalu bersama lauren. sepertinya lauren sangat tulus berteman dengan jacob. 

saat itu jacob dan lauren turun dari bis sekolahnya. dan berjalan menuju rumahnya masing masing "main kerumahku yuk" kata jacob mengajak lauren. lauren hanya memandangi jacob dan tersenyum lebar seakan lauren mengisyartkan bahwa dia mau. 

sampai di rumah jacob, mereka masuk dan disambut oleh mama jacob dan adik jacob. 

"eh ada tamu ya.." kata mama pada jacob dan lauren. lauren lalu berjabat tangan pada mama jacob. "iya tante, saya lauren orlando, tetangga sebelah dan juga teman jacob di sekolah" jawab lauren lembut. "oooh jadi kamu tetangga sebelah kami, cantik ya, oh iya gak usah panggil tante panggil mama aja kayak jacob" jawab mama lauren. 

"ooh ternyata sekarang jacob sudah punya teman ya.." kata mac adik jacob. jacob hanya melihat adiknya itu dengan sinis. sedangkan lauren hanya tertawa kecil. 

kemudian ia menghampri adik jacob itu "hai.. aku lauren orlando, kau sangat cantik ya..." kata lauren sambil mengulurkan tanganya pada mac. 

"aku mckenzie foy adik jacob. tapi jacob sepertinya tak menganggap aku sebagai adiknya" kata mac dengan ekspresi yang sangat lucu sehingga membuat lauren tertawa lagi.

jacob kemudian mengajak lauren kekamarnya. "ini kamarmu ya?" tanya lauren pada jacob "ya seperti ini lah kamarku" jawab jacob. "oh ya aku menyukai adikmu dia sangat lucu. tapi mengapa kau tak menyukainya?" tanya lauren heran.

"kadang mama dan papa pilih kasih. mereka selalu menyalahkanku padahal yang salah itu mac, not me. Therefore, I am very annoyed at mac."jawab jacob dengan nada sedikit tinggi.

lauren menatap jacob "tapi hal itu kan hanya terjadi sesaat, dan sebagai kakak kau memang harus mengalah. So, you need not grudge him again" kata lauren dengan bijak. jacob diam dan berfikir sejenak. "sudahlah lupakan saja" jawab jacob singkat. 

hari menjelang sore, "udah sore nih, kalok gitu aku pulang dulu ya.." kata lauren berlari keluar dari kamar jacob. jacob mendengar suara mama yang berbicara dengan lauren, namun jacob tak mempedulikannya.

.

.

esok harinya. sepulang sekolah lauren mengajak jacob untuk bermain ke rumahnya. 

"main kerumahku yuk" kata lauren pada jacob. "of course" jawab jacob. sampai di rumah lauren, ternyata kedua orang tua lauren sedang sibuk mengecat rumah. "eh ada jacob ya.." kata mama lauren. jacob hanya tersenyum lebar pada mama lauren. "maaf ya rumahnya berantakan" kata papa lauren.

"iya gak apa apa kok" jawab jacob ramah 

"ikutan ngecat yuk" ajak lauren pada jacob

jacob tersenyum lebar dan mengganti pakaian nya dengan kaos oblong yang dibawanya. mereka ber-4 asyik mengecat rumah sambil mendengarkan lagu dan bernyanyi nyanyi ria.

"suaramu bagus ya" kata lauren pada jacob

"ah tidak biasa saja" jawab jacob sambil mencolekkan tangannya yang terkena cat di pipi lauren. merekeka pun bercanda dengan diiringi musik yang indah. setelah hari menjelang sore jacob pulang kerumahnya.

.

.

esok harinya di sekolah, saat pelajaran musik berlangsung 

"minggu depan akan ada lomba menyanyi, dan setiap sekolah harus mengirimkan salah satu wakil untuk mengikuti lomba itu. mrs. jaymes berharap salah satu dari kalian yang akan mewakili sekolah kita, karna pemenangnya bisa mendapatkan kesempatan menjadi penyanyi go internasional, jadi adayang mau mengajukan diri? setelah itu nanti mrs. jaymes seleksi lagi" kata mrs jaymes di depan kelas jacob.

banyak anak yang mengacungkan jari, seketika kelas menjadi heboh. dalam hati jacob sebenarnya ingin mengikuti lomba itu tapi dia tidak mangacungkan diri karna dia tau bahwa teman teman sekelasnya pasti akan mengejeknya. 

satu persatu anak maju. ada yang lolos ke seleksi mrs. jaymes dan ada juga yang tidak. setelah seleksi itu masih ada seleksi lagi dari mrs. jaymes lagi dan yang paling bagus akan mewakili sekolahnya. setelah tak ada lagi yang mengajukan diri,

"apakah ada yang berniat mangajukan diri lagi?" tanya mrs. jaymes. keadaan kelas hening seketika.

"miss sepertinya jacob berminat mengajukan diri" kata lauren tanpa sepengetahuan jacob. seluruh teman kelas menertawakannya. jacob yang duduk di sebelah lauren menyenggol lauren menggunakan sikutnya dan melototinya. 

"oh kalau begitu jacob sini maju coba nyanyikan satu lagu yang menurutmu bisa membuat mrs terpesona" kata mrs. jaymes pada jacob. jacob hanya terdiam tak berkutik. "sudah sana maju, apa salahnya mencoba" bisik lauren.

"ayo jacob, tidak apa apa. percaya dirilah siapa tau mrs terpesona dengan suaramu" kata mrs.jaymes. jacob berdiri dan maju bersiap siap untuk menyanyikan lagu. ia berfikir sejenak lalu menyanyikan lagu purpose (justin bieber). seketika semua murid terpana mendengar suara jacob termasuk mrs. jaymes. setelah jacob selesai menyanyi semua anak dan mrs. jaymes bertepuk tangan.

"suaramu indah jacob, kau berhak lolos seleksi ini." kata mrs. jaymes pada jacob. jacob tersenyum lebar kpd. lauren mengisyaratkan tanda terimakasih pada lauren.ia lalu kembali ke tempat duduknya.

"sudah kubilang suaramu itu sangat indah" bisik lauren pada jacob. jacob hanya tersenyum.

"oke jadi lusa, kita akan melakukan seleksi ini pada saat pensi sekolah. untuk yang terpilih siapkan dirimu dan pilihlah lagu yang membuat para juri tertarik.                                                  sekian pelajaran hari ini, have a good day everybody, bye" kata mrs. jaymes mengakhiri pelajaran.

jacob dan lauren berjalan keluar sekolah dan menaiki bis sekolahnya.

"thanks lauren" kata jacob pada lauren yang duduk berada tepat di depannya. "dont mention it" jawab lauren tanpa menghadap ke jacob. jacob memandangi ke luar jendela sambil tersenyum lebar. 

sampai di depan rumah jacob dan lauren turun dari bis bersmaan. mereka berdua berpandangan.

"pada hitungan ke tiga kita mulai lomba lari, yang kalah traktir di kantin besok" kata lauren.

"garis finishnya adalah pohon tumbang yang ada di depan hutan dekat rumahku itu" jawab jacob. lauren hanya mengangkat salah satu alisnya yang menandakan ia setuju dengan jacob.

"1...2...3" mereka pun berlari mengadu kecepatan menuju garis finish yang ada tepat di depan hutan dekat rumah jacob. dan pemenangnya adalah jacob.

"i'am the winner" kata jacob bangga. "oke fine. kutraktir kau besok" kata lauren sambil terengah engah mengatur nafas nya kembali. mereka beristirahat, duduk pada sebuah pohon besar yang sudah tumbang menghadap ke arah hutan yang ada di dekat rumah jacob. 

"main ke hutan itu yuk, i'am curious, kayaknya hutan itu menyimpan sesuatu yang indah deh" kata lauren serius.

"tapi orang tuaku melarang untuk masuk kehutan itu" jawab jacob.

"sudahlah tidap apa apa ada aku kan. lagian ini masih jam 11.35 pagi jadi masih terang," kata lauren membujuk jacob.

"kalok kita tersesat gimana?" jawab jacob.

"aku bawa compass kok, ayolah akan kutunjukan sesuatu padamu" kata lauren lagi memaksa jacob. "hem" jawab jacob. lauren berdiri dan menggandeng tangan jacob agar jacob bangun dari duduknya.                                                                                                                                                                    
mereka berjalan perlahan dn mulai memasuki hutan itu. Keadaan sangat hening. Jacob melihat lauren yang sepertinya sangat senang bisa menjelajah hutan itu. Ditengah hutan terdapat sungai jernih yang membentang sangat panjang. Hampir saja lauren terperosok ke sungai itu tapi jacob berhasil menolongnya. Jacob kemudian berfikir sejenak bagaimana caranya agar mereka bisa melewati sungai itu. Jacob melihat sebuah tali besar di dekat semak semak ia lalu mengambilnya dan mengikat tali itu pada pohon yang ada di pinggir sungai. Lauren hanya melihat jacob heran.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya lauren
"Menali tambang ini pada pohon dan kita bisa menggelantung dan melewati sungai ini" jawab jacob sambil sibuk menali.
Jacob mencoba tali itu terlebih dahulu, tali itu kuat dan jacob sekarang sudah berada di sebrang. Lauren melakukan hal yang sama.

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan...

the one who changed meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang