14 :: Lo Cantik

9K 518 21
                                    

"Jangan lupa kedip" cibir Darian pada kedua sahabatnya. Sani hanya mendelik kemudian tangannya menyenggol Yogi yang sedari tadi melamun sambil memandangi Diska.

"Gue heran. Sejak penampilan lo berubah jadi cupu gue kira gak akan ada yang suka sama lo Yan. Tapi apa? Lo malah dapet bidadari syurga kayak gitu!"

Darian hanya terkekeh kemudian kembali memandangi Diska yang tengah mengobrol ria dengan Diandra. "Pesona seorang Darian memang tak terkalahkan. Gue kan titisannya Dilan sama Nathan" jawab Darian sambil menampilkan senyum mempesonanya.

"Anjing lu!" Seru Sani sambil menendang kursi Darian hingga membuat Diska kaget lalu menoleh ke arah Sani dan Darian. Merasa ditatap oleh dua cewek cantik Sani berdehem lalu mengusap jambulnya. Diska dan Diandra hanya saling melirik namun wajah mereka sama datarnya dengan wajah Darian saat ini.

"Hai kenalin gue Sani, sahabatnya Darian" ucapnya lalu menjulurkan tangannya ke arah Diska.

"Diska" jawab Diska pendek

"Diandra" ucap Diandra saat Sani menjulurkan tangannya

"Kalau gue Yogi si manis manja" dan sontak Diandra dan Diska pun tertawa saat mendengarnya. "Terimakasih sudah tertawa. Ternyata anda terlihat cantik sekali ketika tertawa" lanjutnya kemudian terdengar degusan kesal dari Darian.

"Sebelum ini kita pernah ketemu ya? Bukannya lo yang waktu itu sama Walker kan?" Lanjut Yogi sambil menunjuk Diandra. Diska yang ada disebelahnya pun tersedak es jeruknya ketika mendengar itu. Tatapan tajamnya kemudian beralih pada Darian.

"Walker?"

"Iya itu lo San, lawannya Zedd kemarin masa lo lupa sih!" Jelas Yogi pada Sani. "Inget gak?" Lanjutnya lagi kemudian Sani hanya menganggukkan kepalanya.

"Ohh yang kemarin sama Raka itu?"

Tatapan Diska masih terfokus pada Darian. Dia akan membunuh Darian saat ini juga jika dia berani membocorkan rahasiannya. Lebih tepatnya Diska akan mengubur Darian hidup- hidup jika dia berani mengeluarkan secuil apa pun tentang dirinya yang ternyata adalah seorang Walker.

"Salah orang mungkin. Biasa muka gue itu pasaran!" Kilah Diandra yang sedari tadi hanya diam.

"Masa sih? Wajah kayak lo itu cuma ada tiga di dunia ini. Lo, orang tua lo dan juga anak kita kelak. Bener gak gue?" Tanya Sani sambil menaik- turunkan alisnya.

"Modus lu njing" satu gamparan mendarat di kepala Sani dan membuatnya mengaduh kesakitan.

"Yan case ponsel lo baru ya?" Tanya Diska mencoba mengalihkan pembicaraan yang sangat sensitiv untuknnya. Beberapa detik yang lalu Darian hanya diam karna sepenuhnya belum mencerna baik apa pertanyaan dari Diska.

"Asal kalian tahu, sekarang Darian lagi jatuh cinta sama warna pink. Gak tahu deh kenapa?"

Suara cekikian yang berasal dari mulut Diandra dan Diska menguap hingga masuk ke pendengaran Darian. Darian berdecak lalu meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Meraihnya lalu kembali memasukkannya pada saku kemeja flanel yang ia kenakan.

"Emang iya Yan?" Tanya Diska memastikan

Asa lo tahu aja ini semua juga gara- gara lo Dis

"Ah engak cuma kebetulan aja" Kilahnya sambil meraih botol mineral lalu meneguknya.

"Lo suka warna pink ya Dis?" Kemungkinan besar Darian menyukai warna pink akhir-akhir ini mungkin karena Diska. Tapi Sani tidak ingin menyimpulkannya sebelum dia mendengarkan langsung dari mulut gadis itu.

"Gue sih biasa aja. Tapi daripada merah gue lebih suka pink" Dan kesimpulan bahwa Darian sedang tergila- gila dengan warna pink pun terjawab sudah. Sani menganguk- anggukkan kepalanya sambil tersenyum menggoda ke arah Darian. "Emang kenapa San?" Tanya Diska kemudian

"Oh engak. Cuma memastikan sesuatu" jawab Sani singkat.

"Sok main rahasiaan lu njing"

"Jangan kdrt kenapa sih? Gue laporin ke kak Jupe mampus lo kena racunnya!" Kesal Sani saat lagi- lagi kepalanya menjadi bahan jitakan Yogi.

"Jupe siapa sih?"

"Gak punya tivi dirumah ya njing?" Sindir Darian karena entah kenapa menurutnya pertanyaan Yogi itu memyebalkan.

"Gue kan bukan lo berdua yang sukanya nonton infotaiment. Musdalifah kek Nasar atau siapa tadi? Jepe? Dupe? Bodo amat. Gue masih menantikan episode dimana upin- ipin tamat tk " Cerocos panjang lebar Yogi

"Emang musdalifah siapa Yog?"

"Emak gue njing. Puas lo?" Tawa renyah dari empat orang dimeja itu pun membaur satu sama lain.

Hingga Darian memalingkan wajahnya kembali ke arah Diska yang tengah tersenyum sambil sesekali menutup mulutnya karena tidak kuasa dengan banyolan dari Yogi. Matanya melengkung seperti bulan sabit saat tawa tercipta di bibirnya. Dan entah kenapa menurut Darian saat ini Diska terlihat lebih cantik berkali- kali lipat. Well mungkin Diska memang sudah cantik tapi ketika dia tersenyum, kecantikannya akan mengalahkan bidadari manapun di dunia ini bahkan di dunia lain.

Oke mungkin kalian penasaran dengan sosok Diska. Jadi menurut Darian, Diska itu cantik. Tentu saja karena Diska mempunyai kulit putih langsat, rambut hitam legam yang bawahnya sedikit bergelombang, sorotan mata yang teduh penuh ketenangan, dan juga gelak tawa yang entah kenapa menurut Darian sekarang menjadi merdu bak okestra musik- musik klasik. Dulu Darian memang sangat benci mendengar suara Diska yang menurutnya kelewat cempeng juga dapat mematahkan gendang telinganya. Dan semua itu diperparah dengan kelakuannya yang sering menganggu dan juga membully Darian. Entah kenapa gadis itu suka sekali menganggunya bahkan ketika mood membullynya sedang diatas rata- rata, gadis itu akan selalu menghalalkan berbagai macam cara untuk menjailinya seharian penuh ketika mereka masih berada diwilayah sekolahan. Keinginan untuk membalas juga memperingati perilaku Diska itu sempat Darian pertimbangkan. Namun rencana itu gagal total saat suatu hari Darian melihat tawa renyah Diska dan juga senyum hangatnya. Memang tawa dan senyum hangat itu bukan tertuju untuknnya namun disaat Darian melihat itu untuk pertama kalinya dari seorang Diska, Darian merasakan sesuatu yang membuncah di hatinya. Entah itu apa yang pasti dia sangat nyaman dengan perasaan itu hingga membiarkannya menjalar memenuhi seluruh rongga hatinya.

"Lo cantik" Lirih Darian yang tanpa sadar mengucapkan kalimatnya sambil menatap Diska damba.

"Makasih Yan"

"Eh?" Darian tersadar lalu mendelik ke arah Sani yang kini tengah menaik- turunkan alisnya menggoda Darian.

"Bangke!"

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DARIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang